NAMA : HESTI SETIAWATI
NIM : 113654219
KELAS : PENDIDIKAN SAINS B 2011
TUGAS
ASESMEN
PENGERTIAN PENGUKURAN, ASESMEN , DAN EVALUASI
Evaluasi adalah
kegiatan identifikasi untuk melihat apakah suatu program yang telah
direncanakan telah tercapai atau belum, berharga atau tidak, dan dapat pula
untuk melihat tingkat efisiensi pelaksanaannya. Evaluasi berhubungan dengan
keputusan nilai (value judgement). Stufflebeam (Abin Syamsuddin Makmun, 1996)
memengemukakan bahwa : educational evaluation is the process of delineating,
obtaining,and providing useful, information for judging decision alternatif .
Dari pandangan Stufflebeam, kita dapat melihat bahwa esensi dari evaluasi yakni
memberikan informasi bagi kepentingan pengambilan keputusan. Di bidang
pendidikan, kita dapat melakukan evaluasi terhadap kurikulum baru, suatu
kebijakan pendidikan, sumber belajar tertentu, atau etos kerja guru. Pengukuran
(measurement) adalah proses pemberian angka atau usaha memperoleh deskripsi
numerik dari suatu tingkatan di mana seorang peserta didik telah mencapai
karakteristik tertentu.
Penilaian (assessment)
adalah penerapan berbagai cara dan penggunaan beragam alat penilaian untuk
memperoleh informasi tentang sejauh mana hasil belajar peserta didik atau
ketercapaian kompetensi (rangkaian kemampuan) peserta didik. Penilaian menjawab
pertanyaan tentang sebaik apa hasil atau prestasi belajar seorang peserta
didik.Hasil penilaian dapat berupa nilai kualitatif (pernyataan naratif dalam
kata-kata) dan nilai kuantitatif (berupa angka). Pengukuran berhubungan dengan
proses pencarian atau penentuan nilai kuantitatif tersebut.
Tes adalah cara penilaian yang dirancang dan dilaksanakan
kepada peserta didik pada waktu dan tempat tertentu serta dalam kondisi yang
memenuhi syarat-syarat tertentu yang jelas. Secara khusus, dalam konteks
pembelajaran di kelas, penilaian dilakukan untuk mengetahui kemajuan dan hasil
belajar peserta didik, mendiagnosa kesulitan belajar, memberikan umpan
balik/perbaikan proses belajar mengajar, dan penentuan kenaikan kelas. Melalui
penilaian dapat diperoleh informasi yang akurat tentang penyelenggaraan
pembelajaran dan keberhasilan belajar peserta didik, guru, serta proses
pembelajaran itu sendiri. Berdasarkan informasi itu, dapat dibuat keputusan
tentang pembelajaran, kesulitan peserta didik dan upaya bimbingan yang
diperlukan serta keberadaan kurikukulum itu sendiri.
Pengukuran (measurement) adalah proses
pemberian angka atau usaha memperoleh deskripsi numerik dari suatu tingkatan
dimana seorang siswa telah mencapai karakteristik tertentu. Hasil Pengukuran
berhubungan dengan proses pencarian atau penetuan nilai kuantitatif.
KEDUDUKAN TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI
Tes
adalah suatu alat yang berisi serangkaian tugas yang harus dikerjakan atau
soal-soal yang harus dijawab oleh peserta didik untuk mengukur suatu aspek
perilaku tertentu. Pengukuran adalah suatu proses atau kegiatan untuk menentukan
kuantitas “sesuatu”. Penilaian adalah suatu proses atau kegiatan yang
sistematis dan berkesinambungan untuk mengumpulkan informasi tentang proses dan
hasil belajar peserta didik dalam rangka membuat keputusan-keputusan
berdasarkan kriteria dari pertimbangan tertentu. Evaluasi adalah suatu proses
yang sistematis dan berkelanjutan untuk menentukan kualitas ( nilai dan arti )
dari sesuatu, berdasarkan pertimbangan dan kriteria tertentu dalam rangka
pembuatan keputusan.
Antara
evaluasi-penilaian-pengukuran dan tes memiliki hubungan yang erat dimana
evaluasi dan penilaian lebih bersifat komprehensif yang meliputi pengukuran,
sedangkan tes merupakan salah satu alat (instrument) pengukuran. Pengukuran
lebih membatasi pada gambaran yang bersifat kuantitatif (angka-angka) tentang
kemajuan belajar peserta didik, sedangkan evaluasi dan penilaian lebih bersifat
kualitatif. Keputusan penilaian tidak hanya didasarkan pada hasil pengukuran,
tetapi dapat pula didasarkan hasil pengamatan dan wawancara.
Jenis-jenis asesmen,
yaitu:
1. Asesmen formatif dan
sumatif
Asesmen sumatif=> Dilaksanakan di akhir pembelajaran
dan digunakan untuk membuat keputusan tentang kenaikan kelas peserta didik.
Asesmen formatif=> Dilaksanakan selama proses
pembelajaran berlangsung. Wujudnya berupa pemberian balikan atas pekerjaan
peserta didik dan tidak dijadikan dasar penentuan kenaikan kelas.
Dalam konteks belajar asesmen sumatif dan normatif disebut dengan asesmen
belajar.
2. Asesmen obyektif dan
subyektif
Asesmen obyektif=> Bentuk pertanyaan yang memiliki satu jawaban benar.
Asesmen subyektif=> Bentuk pertanyaan yang memiliki lebih dari satu jawaban
benar.
3. Asesmen acuan
patokan dan acuan normatif
Asesmen acuan patokan=> Asesmen yang digunakan untuk
mengukur kemampuan peserta didik berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan
sebelumnya menggunakan tes acuan patokan.
Asesmen acuan normatif=> Asesmen yang menggunakan tes
acuan normatif dan tidak digunakan untuk mengukur kemampuan peserta didik
berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. Asesmen ini dikenal
dengan penentuan rangking berdasarkan kurve normal.
4. Asesmen formal dan
informal
Asesmen formal=> Diwujudkan dalam bentuk dokumen
tertulis dan diberikan skor dalam bentuk angka atau penentuan rangking
berdasarkan kinerja peserta didik.
Asesmen informal=> Dilakukan dengan cara yang lebih
terbuka seperti observasi, inventori, diskusi yang tidak dimaksudkan untuk
menentukan rangking.
5. Asesmen autentik
(Asesmen kineja)
Asesmen
berbasis kinerja merupakan bentuk ujian di mana peserta didik menjawab suatu
pertanyaan atau membuat produk dan mendemonstrasikan ketrampilan atau
menampilkan kemampuan/pengetahuan.
Wujudnya antara lain:
·
tugas membuat proyek
secara individual atau kelompok
·
contoh tulisan atau
karangan
·
memecahkan masalah
terbuka
·
pertanyaan yang
membutuhkan konstruksi jawaban
·
eksperimen ilmiah
·
portofolio
·
simulasi komputer
·
wawancara atau
presentasi lisan
Tahap-tahap asesmen kinerja adalah:
-
Mengidentifikasi hasil pembelajaran.
-
Mengembangkan tugas-tugas untuk menemukan tujuan pembelajaran.
-
Mengidentifikasi hasil belajar tambahan yang di dukung oleh tugas.
-
Merumuskan kriteria dan tingkat kinerja untuk mengevaluasi kinerja peserta
didik.
6. Asesmen portofolio
Asesmen
portofolio merupakan bentuk evaluasi kinerja yang paling populer. Biasanya
berbentuk file atau folder yang berisi koleksi karya peserta didik.
Tahap-tahap asesmen portofolio adalah:
a.
Perencanaan dan pengorganisasian
-
Mengembangkan
perencanaan portofolio yang bersifat fleksibel.
-
Merencanakan waktu
secukupnya agar peserta didik mempersiapkan dan mendiskusikan aspek-aspek
portofolio.
-
Dimulai dengan satu
aspek belajar dan hasil belajar peserta didik, kemudian semakin meningkat
sejalan dengan apa yang dipelajari peserta didik.
-
Memilih aspek yang
dimasukkan di dalam portofolio yang mampu menunjukkan kemajuan peserta didik
atau penguasaan tujuan pembelajaran.
-
Memilih setidaknya dua
aspek, yakni indikator yang diperlukan atau aspek-aspek inti dan sampel
pekerjaan yang dipilih.
-
Menempatkan daftar
tujuan di depan masing-masing portofolio. Bersamaan dengan indikator yang
dipersyaratkan dan tempat mencatat aspek-aspek pilihan.
b.
Implementasi
-
Melekatkan perkembangan
aspek-aspek portofolio di dalam kegiatan kelas yang sedang berlangsung.
-
Memberikan tanggung
jawab kepada peserta didik untuk mempersiapkan, memilih, menilai dan menyimpan
portofolionya sendiri.
-
Membagi aspek-aspek
portofolio yang telah dipilih.
-
Mencatat komentar pendidik
dan peserta didik dengan segera terhadap portofolio tersebut.
c.
Hasil
-
Menganalisis
aspek-aspek portofolio untuk memahami pengetahuan dan keterampilan peserta
didik.
-
Menggunakan informasi
portofolio itu untuk mendokumentasi kegiatan-kegiatan belajar peserta didik,
untuk disampaikan kepada orang tua dan memperbaiki pembelajaran di kelas.
Prinsip-prinsip asesmen
-
Tujuan utama asesmen
adalah memperbaiki belajar peserta didik.
-
Asesmen berujuan untuk
mendukung belajar peserta didik.
-
Obyektif bagi semua peserta
didik.
-
Berkolaborasi secara
profesional dengan sekelompok pendidik lain.
-
Melibatkan partisipasi
komite sekolah dalam pengembangan asesmen.
-
Menjelaskan keteraturan
dan kejelasan komunikasi mengenai peserta didik kepada peserta didik, keluarga
dan masyarakat.
-
Meninjau dan
memperbaiki asesmen.
Tujuan Asesmen:
Tujuan utama penggunaan asesmen dalam pembelajaran (classroom
assessment) adalah membantu guru dan siswa dalam mengambil keputusan
propesional untuk memperbaiki pembelajaran. Menurut Popham (1995:4-13) asesmen
bertujuan untuk antara lain untuk:
·
mendiagnosa
kelebihan dan kelemahan siswa dalam belajar.
·
memonitor
kemajuan siswa.
·
menentukan
jenjang kemampuan siswa.
·
menentukan
efektivitas pembelajaran.
·
mempengaruhi
persepsi publik tentang efektivitas pembelajaran.
·
mengevaluasi
kinerja guru kelas.
·
mengklarifikasi
tujuan pembelajaran yang dirancang guru.
Makna asesmen dalam pendidikan dan pembelajaran
Ø Berikut beberapa implikasi terapan dalam proses pembelajaran di sekolah.
§ Asesmen merupakan bagian integral dari proses pembelajaran, sehingga tujuan
asesmen harus sejalan dengan tujuan pembelajaran. Implikasinya bahwa guru
hendaknya merancang asesmen bersamaan dan melekat dengan design
instructional yang disusunnya. Gunakan kisi-kisi asesmen untuk mengontrol
kecakupan kompetensi dan bahan pelajaran.
§ Asesmen harus didasarkan pada tujuan pembelajaran secara utuh, mengukur
ranah kognitif, afektif maupun psikomotorik mengacu pada taksonomi Bloom yang
telah direvisi.
§ Menentukan kriteria keberhasilan, baik kriteria dari keberhasilan proses
belajar yang dilakukan siswa, ataupun kriteria keberhasilan dari kegiatan
mengajar yang dilakukan oleh pendidik, serta keberhasilan program pembelajaran
secara keseluruhan.
§ Untuk memperoleh hasil asesmen yang maksimal yang dapat menggambarkan
proses dan hasil yang sesungguhnya, asesmen dilakukan sepanjang kegiatan
pengajaran ditujukan untuk memotivasi dan mengembangkan kegiatan belajar anak,
kemampuan mengajar guru dan untuk kepentingan penyempurnaan program pengajaran.
§ Dalam pelaksanaannya, asesmen pembelajaran ranah afektif merupakan kegiatan
yang berkaitan dengan mengukur dan menilai aspek psikologis yang berupa proses
dan hasil belajar yang bersifat afeksi, karena itu asesmen hendaknya dilakukan
dengan cermat dan penuh perhitungan termasuk memperhatikan berbagai
keterbatasan sebagai berikut.
§ Pengukuran aspek psikologis termasuk pengukuran proses dan hasil
pembelajaran pada umumnya dikembangkan berdasar atas sampel tingkah laku yang
terbatas, sehingga untuk dapat menjadi sumber informasi yang akurat, asesmen
dilakukan dengan perencanaan yang matang dan dilakukan dengan cermat, dengan
memperhatikan perolehan sampel yang memadai dari domain tingkah laku dalam
pengembangan prosedur dan alat ukur yang baik.
§ Pendefinisian konstruk psikologis pada skala pengukuran merupakan masalah
yang cukup pelik, mengingat bahwa kenyataan hasil belajar merupakan suatu
kualitas pemahaman siswa terhadap materi, sedang dalam pelaksanaan tes
pengukuran hasil belajar, pengajar diharuskan memberikan kuantitas yang berupa
angka-angka pada kualitas dari suatu gejala yang bersifat abstrak.
§ Konstruk psikologis dalam proses dan hasil pembelajaran tidak dapat
didifinisikan secara tunggal, tetapi selalu berhubungan dengan konstruk yang
lain. Dengan demikian dalam pelaksanaan asesmen hendaknya menggunakan teknik
asesmen alternatif, disamping teknik yang standar.
§ Perlu dipahami bahwa hasil pengukuran dan nilai yang diperoleh dalam
asesmen proses dan hasil belajar mengandung kekeliruan. Angka yang diperoleh
sebagai hasil pengukuran baik dengan menggunakan tes ataupun nontes mengandung
kesalahan. Untuk itu kegiatan pengukuran dalam prosedur asesmen yang baik harus
dipersiapkan sedemikian rupa sehingga dapat memperkecil kekeliruan. Kesalahan
dapat bersumber dari alat ukur, dari gejala yang diukur, maupun interpretasi
terhadap hasil pengukuran tersebut. Untuk kperluan mengeliminir kesalahan ini
disarankan untuk melakukan try out isntrumen pengukurang dan melakukan
analisis item.
like this kawan..
BalasHapustqyu
BalasHapusada tidak jenis-jenis measurement
BalasHapusGood....
BalasHapusKepada Yth.
BalasHapusCEO / PEMILIK PERUSAHAAN / HRD / SDM / KEPEGAWAIAN
Semangat Pagi !!!
Disini kami bisa membantu Perusahaan Instansi Bapak Ibu untuk
MEMETAKAN, MENGANALISA, MEMBEDAH, MENYINGKAP & MENGUNGKAP tabir Rahasia POTENSI dan KARAKTER dalam hal KOMPETENSI PEKERJAAN setiap karyawan dan pegawai secara DETAIL, CEPAT & AKURAT. Sehingga karyawan dapat bekerja sesuai dengan PASSION nya wal hasil akan maksimal dalam bekerja dibidangnya (on The Right Man On The Right Job).
Untuk selengkapnya silahkan hubungi kami di HP 0813 98 515657, 0858 90 333459, 0817 91 85625 atau buka di website kami www.gfast.id
Salam
Tim Gfast Indonesia
Kasih sumbernya donggg
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusada tidak untuk jenis jenis penilaian formal atau asesmen formal
BalasHapus