Daftar Blog Saya

Selasa, 09 Oktober 2012

Keagungan-MU

Disudut gelap ini Kutatap langit tanpa henti Kurasakan semilir angin malam menusuk pori-pori Seakan bintang menari tiada letih Bulan persinar tanpa pamrih Kucoba membuka kalbu ini Merenungi semua kesalahan dalam diri tuk bersyukur kepada-Mu ilahi

Kamis, 04 Oktober 2012

Nama : Hesti Setiawati NIM : 113654219 Prodi : Pend. Sains 1. Menjelaskan tentang biologi kontrol dan beri contoh ! • Biologi Kontrol adalah metode pengendalian hama (termasuk serangga, tungau, gulma dan penyakit tanaman) dengan menggunakan organisme hidup lainnya. Hal ini bergantung pada predasi, parasitisme, herbivora, atau mekanisme alam lainnya, tetapi biasanya juga melibatkan peran manajemen aktif manusia. Hal ini dapat menjadi komponen penting dari pengelolaan hama terpadu (PHT) program. Ada tiga tipe dasar strategi pengendalian hama secara biologis: impor (kadang-kadang disebut pengendalian hayati klasik), augmentasi dan konservasi. • Contoh : Burung berperan sebagai predator belalang pada tanaman padi. 2. Jelaskan tipe dekomposisi !  Aerobic adalah proses penanganan secara biologis yang berarti proses dimana terdapat oksigen terlarut (memerlukan oksigen) dimana oksidasi bahan organic menggunakan molekul oksigen sebagai aseptor electron terakhir sebagai prosesutama yang menghasilkan energi kimia untuk mikroorganisme. Artinya dalam aerobic disini oksigen merupakan penerima electron/oksidan.  Anaerobic adalah kata teknis yang secara harfiah berarti "tanpa udara" (dimana udara biasanya berartioksigen) yaitu proses penanganan secara biologis yang digunakan untuk mengindikasikan tidak adanya akseptor electron. Artinya dalamanaerobic ini oksigen tidak terlibat dan bahan organic sebagai penerima electron / oksidan.  Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaanana erobik (tanpaoksigen). Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi anaerobik, akan tetapi, terdapat definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi dalam lingkungan anaerobik dengan tanpa akseptor elektron eksternal. 3. Jelaskan sibernetik ! Sibernetik adalah sebuah studi interdisiplin tentang struktur sistem regulasi. Sibernetika berhubungan erat dengan teori informasi, teori pengendalian, dan teori sistem, setidaknya dalam bentuk urutan pertamanya. (Sibernetika urutan kedua memiliki metodologi krusial dan implikasi epistemologi yang mendasar untuk bidang tersebut secara keseluruhan). 4. Jelaskan mekanisme Homeostatic ! Mekanisme Homeostatic ini diatur oleh otak terutama hipotalamus, yang bila terangsang akan merangsang koordinasi tubuh. Proses ini akan terjadi terus menerus hingga lingkungan dinamis dalam tubuh akan berada pada jumlah yang normal. 2 koordinasi badan yang terlibat ialah: 1. Kordinasi kimia - Seperti hormon. 2. Kordinasi saraf - Seperti impuls saraf Beberapa proses-proses yang terlibat ialah: • Umpan balik positif - Contoh demam, badan akan bertambah panas untuk membunuh bakteri dan virus. • Umpan balik negatif - Contoh keadaan panas, badan akan diatur untuk mengurangi panas badan. 5. Jelaskan hipotesis GAIA ! Hipotesis GAIA adalah teori ekologis yang menyatakan bahwa biosfer dan komponen-komponen fisik bumi (atmosfer, kriosfer, hidrosfer, dan litosfer) saling menyatu untuk membentuk sistem interaksi yang menjaga keadaan iklim dan bigeokimia Bumi dalam keadaan seimbang. Hipotesis ini umumnya dideskripsikan menganggap bumi sebagai orgaisme tunggal, sebagai suatu sistem yang hidup dan memiliki aturan sendiri.

Medan Listrik

Medan Listrik Sebuah muatan listrik dikatakan memiliki medan listrik di sekitarnya. Medan listrik adalah daerah di sekitar benda bermuatan listrik yang masih mengalami gaya listrik. Jika muatan lain berada di dalam medan listrik dari sebuah benda bermuatan listrik, muatan tersebut akan mengalami gaya listrik berupa gaya tarik atau gaya tolak. Arah medan listrik dari suatu benda bermuatan listrik dapat digambarkan menggunakan garis-garis gaya listrik. Sebuah muatan positif memiliki garis gaya listrik dengan arah keluar dari muatan tersebut. Adapun, sebuah muatan negatif memiliki garis gaya listrik dengan arah masuk ke muatan tersebut. Besar medan listrik dari sebuah benda bermuatan listrik dinamakan kuat medan listrik. Jika sebuah muatan uji q’ diletakkan di dalam medan listrik dari sebuah benda bermuatan, kuat medan listrik E benda tersebut adalah besar gaya listrik F yang timbul di antara keduanya dibagi besar muatan uji. Jadi, dituliskan: dan F = E q’ q’ = Sumber muatan E = Arah Kuat Medan Listrik F = searah dengan arah gaya Adapun kuat medan listrik dari sebuah benda bermuatan listrik q di suatu titik yang berjarak r dari benda tersebut dapat dituliskan sebagai berikut: E = kuat medan listrik (N/C) Q = muatan sumber (C) r = jarak muatan uji trhadap muatan sumber (m) k = konstanta = =9×109 Nm2/C2 ε0 = permitivitas listrik vakum = 8,85 . 10-12 C2/Nm2 Di sini kuat medan listrik dituliskan dalam satuan N/C. Kuat medan listrik juga merupakan besaran vektor karena memiliki arah, maka penjumlahan antara dua medan listrik atau lebih harus menggunakan penjumlahan vektor. Arah medan listrik dari sebuah muatan positif di suatu titik adalah keluar atau meninggalkan muatan tersebut. Adapun, arah medan listrik dari sebuah muatan negatif di suatu titik adalah masuk atau menuju ke muatan tersebut. Dua plat sejajar yang bermuatan listrik dapat menyimpan energi listrik karena medan listrik timbul di antara dua plat tersebut. Kuat medan listrik di dalam dua plat sejajar yang bermuatan listrik adalah Yaitu: σ = rapat muatan dari plat yang memiliki satuan C/m2 ε0 = permitivitas ruang hampa Kita juga dapat menghitung kuat medan listrik dari sebuah bola konduktor berongga yang bermuatan listrik, yaitu sebagai berikut. Di dalam bola (r < R), E = 0 Di kulit atau di luar rongga (r > R), Gaya Coulomb Gaya coulomb atau gaya listrik yang timbul antara benda-benda yang bermuatan listrik dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu sebanding besar muatan listrik dari tiap-tiap benda dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara benda-benda bermuatan listrik tersebut. gaya coulomb antara dua benda bermuatan listrik Jika benda A memiliki muatan q1 dan benda B memiliki muatan q2 dan benda A dan benda B berjarak r satu sama lain, gaya listrik yang timbul di antara kedua muatan tersebut dapat dituliskan sebagai berikut Yaitu: F = gaya listrik atau gaya coulomb (newton ) k = konstanta kesebandingan yang besarnya 9 x 109 N m2 C–2 muatan q dihitung dalam satuan coulomb (C) konstanta k juga dapat ditulis dalam bentuk dengan ε0 adalah permitivitas ruang hampa yang besarnya 8,85 x 10–12 C2 N–1 m–2 Gaya listrik merupakan besaran vektor sehingga operasi penjumlahan antara dua gaya atau lebih harus menggunakan konsep vektor, yaitu sesuai dengan arah dari masing-masing gaya. Secara umum, penjumlahan vektor atau resultan dari dua gaya listrik F1 dan F2 adalah sebagai berikut: 1. Untuk dua gaya yang searah maka resultan gaya sama dengan penjumlahan dari kedua gaya tersebut. Adapun, untuk dua gaya yang saling berlawanan, resultan gaya sama dengan selisih dari kedua gaya R = F1 + F2 dan R = F1 – F2 2. Untuk dua gaya yang saling tegak lurus, besar resultan gayanya adalah 3. Untuk dua gaya yang membentuk sudut θ satu sama lain, resultan gayanya dituliskan sebagai berikut

GERAK PADA TUMBUHAN

BAB I GERAK PADA TUMBUHAN A. Tujuan 1. Merancang dan melaksanakan eksperimen untuk membuktikan pengaruh arah cahaya terhadap pertumbuhan pucuk tanaman. 2. Menginterpretasikan data hasil kegiatan untuk membuktikan pengaruh arah cahaya terhadap pertumbuhan pucuk tanaman. B. Rumusan Masalah Bagaimanakan pengaruh arah cahaya terhadap pertumbuhan pucuk tanaman? C. Hipotesis Jika tumbuhan kacang hijau diletakkan di ruang yang langsung terkena cahaya, maka pertumbuhannya akan lebih lambat namun daunnya tampak lebih lebar, tebal, hijau tampak segar dan batang kecambah tampak kokoh. Dan apabila diletakkan di ruang yang kekurangan cahaya, maka batang kecambah akan tumbuh lebih cepat namun lemah, daunnya berukuran kecil, tipis, dan berwarna pucat. D. Pembahasan Pertumbuhan dapat diartikan sebagai suatu proses pertambahan ukuran atau volume serta jumlah sel secara irreversible, atau tidak dapat kembali ke bentuk semula. Sedangkan Perkembangan adalah peristiwa perubahan biologis menuju kedewasaanm tidak dapat dinyatakan dengan ukuran tetapi dengan perubahan bentuk tubuh (metamorfosis) dan tingkat kedewasaan. Pada proses pertumbuhan selalu terjadi peningkatan volume dan bobot tubuh peningkatan jumlah sel dan protoplasma. Berbeda dengan pertumbuhan, perkembangan bukan merupakan besaran sehingga tidak dapat diukur. Perkembangan pada tumbuhan diawalai sejak terjadi fertilisasi. Calon Tumbuhan akan berubah bentuk dari sebuah telur yang dibuahi menjadi zigot, embrio, dan akhirnya menjadi sebatang pohon. Proses pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan diawali dengan aktivitas sintetis bahan mentah (bahan baku) berupa molekul sederhana dan molekul kompleks. Tahapan yang dilalui selama melangsungkan proses tersebut adalah sebagai berikut : a. Tahap pembelahan sel, yaitu sel induk membelah menjadi beberapa sel anak. b. Tahap pembentangan, yaitu pembesaran atau peningkatan volume sel anak. Pada sel tumbuhan, peningkatan tersebut biasanya disebabkanoleh penyerapan air kedalam vakuola.mm j c. Tahap pematangan, yaitu perkembangan sel anak yang telah mencapai ukuran tertentu menjadi bentuk khusus (terspesialisasi) melalui proses diferensiasi. Pada akhirnya terbentuk jaringan, organ, dan individu. Faktor yang mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan 1. Faktor eksternal/lingkungan. Faktor ini merupakan faktor luar yang erat sekali hubungannya dengan proses pertumbuhan dan perkembangan. Beberapa factor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan adalah sebagai berikut: • Air dan mineral • Kelembaban. • Suhu • Cahaya 2. Faktor internal. Faktor yang melibatkan hormon dan gen yang akan mengontrol pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Dimana dalam hal ini ada beberapa hormone yang dapat mengontrol proses pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan tersebut.yaitu: • Hormon Auksin : merangsang pertumbuhan bunga. • Hormon Giberelin : merangsang pertumbuhan batang. • Hormon Sitokinin : memperpanjang akar. • Hormon Afserat : menghambat perpanjangan sel Gambar 1. Percobaan untuk mengetahui pengaruh arah cahaya terhadap pertumbuhan pucuk tanaman E. Alat dan Bahan No Nama Alat dan Bahan Jumlah 1. Gelas plastik 2 buah 2. Biji kacang Hijau 12 biji 3. Kapas Secukupnya 4. Air Secukupnya F. Prosedur 1. Menyiapkan alat dan bahan 2. Memasukkan kapas ke dalam gelas aqua lalu memberinya sedikit air 3. Meletakkan 4 biji ke dalam gelas plastik 4. Meletakkan gelas tersebut pada tempat yang berbeda 5. Menyirami tanaman kacang hijau setiap hari 6. Mengukur tinggi tiap-tiap tanaman kacang hijau setiap hari 7. Mengamati arah pertumbuhan kacang hijau 8. Mengamati perbedaan-perbedaan yang terjadi antara ketiga tanaman tersebut G. Tabel Kondisi Terang Kondisi Gelap Pertumbuhannya lebih lambat Pertumbuhannya cepat Daun lebih lebar Daun berukuran kecil Hijau tampak segar Warna tampak pucat Batang kecambah kokoh Batang kecambah lemah/tidak kokoh H. Analisis 1. Bagian mana dari tanaman yang tumbuhnya mengarah ke sinar? Bagian yang mengarah ke sinar adalah ujung batang. 2. Nyatakan jenis gerak tropisme yang ditunjukkan oleh pucuk tanaman. Fototropisme adalah gerak pertumbuhan tumbuhan tanaman menuju atau menjauhi sinar matahari. Pertumbuhan menuju rangsangan disebut tropisme positif, sedangkan gerak menjauhi sinar matahari disebut tropisme negatif. 3. Apa fungsi kapas yang dibasahi? Kandungan yang terdapat dalam kapas adalah serat-serat tumbuhan(selulosa). Kapas dapat menjaga kelembapan yang lebih lama dan lebih baik daripada tanah. Selain itu tekstur kapas yang lembut sangat cocok untuk akar tanaman kacang hijau yang masih muda dan lemah sehingga akar muda tersebut dapat berkembang lebih baik untuk jangka waktu tertentu. 4. Mengapa respon ini terjadi pada pucuk tanaman? Karena adanya meristem pucuk pada batang, akan tumbuh dan berkembang menjadi : - Protoderm, menghasilkan jaringan epidermis. - Prokambium, berkembang menjadi floem primer, xilem primer dan kambium pembuluh yang akan berkembang menjadi xilem dan floem sekunder. - Meristem dasar, berkembang menjadi jaringan dasar empulur dan korteks dan kambium gabus. I. Kesimpulan 1. Apakah hipotesis yang sudah dirumuskan sebelumnya dapat terbukti? Iya, terbukti. 2. Kesimpulan apa yang dapat ditarik dari percobaan ini? Jika tumbuhan kacang hijau diletakkan di ruang yang langsung terkena cahaya, maka pertumbuhannya akan lebih lambat namun daunnya tampak lebih lebar, tebal, hijau tampak segar dan batang kecambah tampak kokoh. Dan apabila diletakkan di ruang yang kekurangan cahaya, maka batang kecambah akan tumbuh lebih cepat namun lemah, daunnya berukuran kecil, tipis, dan berwarna pucat. J. Penerapan Ide: Cahaya adalah salah satu kebutuhan penting dalam proses Fotosintesis. Oleh karena itu, tanaman merespon dengan gerak fototropisme positif untuk melaksanakan proses fotosintesis Gambar saat pertama kali Kacang Hijau ditanam ` Gambat setelah beberapa hari percobaan di tempat gelap dan terang

ALAT GARAK MANUSIA

NAMA :HESTI SETIAWATI KELAS :PENDIDIKAN SAINS B 2011 NIM :113654219 Gerakan tubuh dimungkinkan terjadi karena adanya kerjasama antara tulang dengan otot. Otot dikatakan sebagai alat gerak aktif, sedang tulang dikatakan sebagai alat gerak pasif. A. RANGKA Rangka manusia tersusun oleh sekitar 200 tulang yang terdiri atas tulang tengkorak, tulang badan dan tulang anggota gerak. 1. Tengkorak a. Kepala (kranium), meliputi : - 1 tulang dahi (os. Frontale) - 2 tulang ubun-ubun (os. Parietal) - 1 tulang kepala belakang (os. Occipetale) - 2 tulang baji (os. Spenoidale) - 2 tulang tapis (os. Ethmoidale) - 2 tulang pelipis (os. Temporal) b. Muka, meliputi : - 1 tulang rahang atas (os. Maxilla) - 1 tulang rahang bawah (os. Mandibulla) - 2 tulang pipi (os. Zigomaticum) - 1 tulang langit-langit (os. Pallatum) - 1 tulang hidung (os. Nasale) - 2 tulang air mata (os. Lacrimale) 2. Badan a. Tulang belakang (vertebrae), meliputi : - 7 ruas tulang leher (v. cervicalis) - 12 ruas tulang punggung (v. dorsalis) - 5 ruas tulang pinggang (v. lumbalis) - 5 ruas tulang kelangkang (v. sacrum) - 4 ruas tulang ekor (v. cocigeus) b. Tulang dada, meliputi : - hulu/ tangkai (manubrium sterni) - badan (corpus sterni) - taju/ pedang (proccesus xyphoideus) c. Tulang rusuk/ iga/ costae, meliputi : - 7 pasang tulang rusuk sejati (c. vera) - 3 pasang tulang rusuk palsu (c. spuria) - 2 pasang tl. rusuk melayang (c. fluctuantes) d. Tulang gelang bahu, meliputi : - 2 tulang belikat (scapula) - 2 tulang selangka (clavicula) e. Tulang gelang panggul, meliputi : - 2 tulang usus (os. Ilium) - 2 tulang kemaluan (os. Pubis) - 2 tulang duduk (os. Ichium) 3. Anggota a. Lengan, meliputi : - 2 tulang lengan atas (os. Humerus) - 2 tulang hasta (os. Ulna) - 2 tulang pengumpil (os. Radius) - 2 x 8 tl. pergelangan tangan (os. Carpus) - 2 x 5 tl. telapak tangan (os. Metacarpus) - 2 x 14 tl. jari tangan (os. Phalanges) b. Tungkai, meliputi : - 2 tulang paha (os. Femur) - 2 tulang lutut (os. Patella) - 2 tulang betis (os. Fibula) - 2 tulang kering (os. Tibia) - 2 x 7 tulang pergelangan kaki (os. Tarsus) - 2 x 5 tulang telapat kaki (os. Calcaneus) - 2 x 14 tulang jari kaki (os. Phalangeus) Fungsi rangka : - memberi bentuk tubuh - sebagai alat gerak pasip - melindungi alat-alat tubuh yang lemah - tempat melekatnya otot - menegakkan tubuh - tempat pembentukkan sel darah merah - tempat penimbunan mineral Rangka manusia dibedakan menjadi : - Rangka sumbu tubuh (skeleton aksial), meliputi tengkorak dan tulang badan - Rangka tambahan (skeleton apendikuler), terdiri dari tulang-tulang anggota tubuh Proses pembentukkan tulang (osifikasi) Rangka manusia terbentuk pada saat masih embrio berusia genap dua bulan, walaupun masih berupa tulang rawan (cartilago). Proses pembentukan tulang adalah : a. Jaringan embrional (mesenkim) membentuk tulang rawan sebagai rangka awal. Tulang rawan tersebut berongga dan menghasilkan sel induk tulang (osteoblast). b. Osteoblast kemudian membentuk sel-sel tulang. Masing-masing tulang menghasilkan matriks tulang yang di dalamnya diendapkan garam-garam kalsium (Ca) dan phospor (P) sehinggan tulang menjadi keras. Jenis tulang, meliputi : a. Tulang rawan Jaringan tulang rawan yang disusun oleh sel tulang rawan (chondrosit) dan matriks tulang rawan yang di dalamnya terdapat bahan anorganik (garam sulfat), bahan organik (protein/ chondrin) dan collagen yang elastis. Jaringan tulang rawan anak lebih banyak mengandung sel-sel tulang rawan, sedangkan pada orang dewasa lebih banyak mengandung matriks tulangnya. Tulang rawan berifat tidak keras dan elastis (lentur) yang terdapat di hidung, telinga, antar ruas tulang belakang, persendian dan ujung tulang pipa. b. Tulang (osteon) Jaringan tulang tersusun oleh osteosit dan matriks tulang. Osteosit banyak menguluarkan senyawa kapur dan phospat ke dalam matriks tulang sehingga menjadi keras. Bila matriks tulang padat dan rapat maka yang terbentuk adalah tulang keras (tulang kompak), misal tulang pipa (tulang lengan, hasta, pengumpil, kering dan betis). Bila matriks tulang tidak rapat (berongga) akan membentuk tulang spons, misal tulang pipih dan tulang pendek (tulang tengkorak, ruas tulang belakang). Bentuk tulang, meliputi : a. Tulang pipih Merupakan bagian terbesar yang membentuk tengkorak. Ketika bayi lahir ada tulang yang pembentukkannya belum selesai. Sambungan ubun-ubun atas baru tertutup setelah bayi umur delapan bulan dan bagian ubun-ubun belakang baru tertutup setelah berumur dua tahun. Contoh : tulang tengkorak, belikat, rusuk b. Tulang pendek Matriks tulang padat dan rapat, yang terbagi tiga bagian, yaitu : diafisis (tengah), epifisis (ujung) dan cakrae-pifisis (antara diafisis dan epifisis). Contoh : tulang paha, betis, lengan c. Tulang pendek Merupakan pembentuk pergelangan tangan, jari tangan, pergelangan kaki, jari kaki dan tulang belakang yang menghasilkan gerakan terbatas. Contoh : tulang telapak tangan Hubungan antar tulang (artikulasi), meliputi : a. Sinartrosis Adalah hubungan antar tulang yang tidak menghasilkan atau hanya terjadi gerakan terbatas, yang terbagi : - Sinfibrosis : adalah hubungan tulang yang penghu-bungnya berupa jaringan ikat/ serabut tulang yang kemudian mengalami penulangan dan tidak menghasilkan gerakan, misalnya pada sambungan bergerigi tengkorak yang disebut sutura. - Sinkondrosis : adalah hubungan tulang rawan yang memungkinkan gerakan terbatas berupa gerakan lentur, terpilin atau tertekan, misal hubungan antar ruas-ruas tulang belakang, antara tulang rusuk dengan tulang dada, antara tulang rusuk dengan ruas tulang punggung. b. Diartrosis Adalah hubungan antar tulang yang dapat menghasilkan gerakan disebut persendian. Dibedakan atas : - Sendi peluru (endartrosis), dibentuk oleh dua ujung tulang yang berbentuk bongkol dan yang lain berbentuk lekuk sehingga menghasilkan gerakan ke beberapa arah (berporos tiga). Contoh : Tulang lengan dengan tulang belikat Tulang pangkal paha dengan tulang pinggul - Sendi engsel, dibentuk oleh dua ujung tulang berbentuk lekuk dan bongkol silindris sehingga menghasilkan gerakan satu arah. Contoh : Siku, antara lengan atas dan lengan bawah Lutut, antara paaha dan tungkai bawah Hubungan antar ruas jari - Sendi putar, terjadi karena ujung tulang satu dapat mengitari ujung tulang yang lainnya. Contoh : Tulang hasta dan tulang pengumpil Tulang tengkorak dan tulang atlas Tulang pergelangan tangan Tulang pergelangan kaki - Sendi pelana, dibentuk oleh dua ujung yang salah satu ujungnya berbentuk seperti pelana sehingga menghasilkan gerakan agak bebas berporos dua. Contoh : Tulang ibu jari dan telapak tangan - Sendi ovoid, dibentuk ujung tulang yang merupakan lekuk berbentuk lekuk elips dan ujung tulang pasangannya merupakan bongkol oval sehingga menghasilkan gerakan kiri kanan, mnaju mundur. Contoh : Tulang pengumpil dan pergelangan tangan - Sendi kaku, dibentuk oleh dua ujung tulang yang masing-masing berbentuk agak datar sehingga menghasilkan gerakan bergeser (tidak berporos). Contoh : Hubungan tulang pergelangan tangan Bagian-bagian sendi : - Tulang rawan, meliputi bongkol dan lekuk sendi. Menghindarkan gesekan antar ujung tulang pembentuk sendi sehingga sendi tidak menjadi aus. - Rongga sendi, dibentuk oleh membran sendi (membran sinovial) yang liat dan kluat, menghasilkan minyak sinovial yang berguna untuk melumasi sendi. - Ligamen, adalah jaringan ikat yang liat dan kuat untuk melindungi sendi agar tidak lepas. Kelainan dan gangguan pada tulang : 1. Gangguan infeksi - Artritis eksudatif adalah radang selaput sendi - Artritis sendi adalah kekurangan cairan sinovial 2. Kelainan tulang - Tulang bengkok akibat kekurangan selaput sendi - Lordosis adalah tulang belakang bengkok ke depan - Kifosis adalah tulang belakang bengkok ke belakang - Skoliosis adalah tulang bengkok ke samping - Nekrosa adalah sel tulang mati - Layuh semu adalah tulang tidak kuat 3. Gangguan tulang - Fisura adalah retak tulang - Fraktura adalah patang tulang, meliputi patah tulang tertutup (jika tulang patah tetapi kulit tidak terluka) dan patah tulang terbuka (jika tulang patah mencuat keluar kulit). 4. Deferensiasi dan gangguan fisiologis - Rakitis, karena kekurangan vitamin D - Kekurangan zat kapur saat pembentukan tulang tengkorak masa bayi menyebabkan bentuk kepala menjadi lebih kecil dari normal disebut mikrosefalus. - Kekurangan hormon esterogen pada masa menapause menyebabkan tulang kurang keras sehingga tulang menjadi rapuh dan mudah patah disebut osteoporosis. 5. Gangguan sendi Gangguan metabolisme asam urat dapat menyebabkan penyakit gout. Kadar asam urat yang tinggi dalam darah yang ditimbun dalam sendi terutama pada jari. Gejala penyakit ini adalah ruas tulang jari membesar. B. OTOT Otot merupakan penggerak tulang. Otot dapat bergerak karena adanya sel otot. Otot bekerja dengan cara berkontraksi (memendek) dan berelaksasi (memanjang) sehingga otot disebut alat gerak aktif. Jenis otot : - Otot lurik, melekat pada rangka dan bekerja secara sadar. - Otot polos, terdapat pada organ dalam dan bekerja tidak sadar. - Otot jantung, terdapat pada jantung dan bekerja tidak sadar. Fungsi otot : - melakukan gerakan bersama tulang - mengalirkan darah - mengedarkan sari makanan - menggerakan jantung Mekanisme kerja otot Otot bekerja dengan kontraksi dan relaksasi. Pada otot lurik terdapat aktin dan miosin yang mempunyai daya berkerut membentuk aktomiosin. Bila aktin mendekat ke miosin makan otot akan berkontraksi, sebaliknya bila aktin menjauhi miosin makan otot akan relaksasi. Energi untuk kontraksi otot berasal dari penguraian molekul ATP, yaitu sebagai berikut : ATP à ADP + P + energi ADP à AMP + P + energi Kreatinfosfat adalah sumber energi cadangan yang dapat melepaskan P untuk disintesakan dengan ATP sehingga membentuk glikogen. Glikogen adalah gula otot yang merupakan zat makanan cadangan (polisakarida) yang tidak larut dalam air. Jenis gerak otot : - Antagonis (berlawanan) ekstensor - fleksor : meluruskan - membengkokan abduktor - adduktor : menjauhkan - mendekatkan depresor - elevator : ke bawah - ke atas supinator - pronator : menengadah - menelungkup - Sinergis (bersamaan) Otot pronator teres dan pronator kuardratus pada lengan bawah. Kemampuan gerak otot : - Kontraksibilitas adalah kemampuan otot melakukan perubahan menjadi lebih pendek dari ukuran semula. - Ekstensibilitas adalah kemampuan otot melakukan perubahan menjadi lebih panjang dari ukuran semula. - Elastisitas adalah kemampuan otot lurik untuk bisa kembali ke ukuran semula setelah mengalami kontraksi. Gangguan otot : - Atrofi adalah keadaan otot mengecil sehingga fungsi otot menurun. - Tetanus adalah ketegangan otot secara terus-menerus sehingga otot menjadi kejang. - Kaku leher (stiff) adalah terjadi karena kesalahan otot trapesius leher meradang. - Kram (kekejangan), terjadi karena otot terus melakukan aktivitas sehingga otot kejang dan tidak dapat mampu kontraksi. - Miestenia gravis adalah lemahnya otot secara berangsur-angsur dan menyebabkan kelumpuhan. - Hernia abdominal , terjadi bila dinding otot perut sobek sehingga usus menjadi merosot ke bawah masuk ke dalam rongga perut. - Gangguan otot bawaan (genetis) atau distrofi otot, adalah merupakan suatu penyakit kronis pada otot sejak kanak-kanan.

GERAK PADA TUMBUHAN

NAMA :HESTI SETIAWATI KELAS :PENDIDIKAN SAINS B 2011 NIM :113654219 GERAK PADA TUMBUHAN Gerakan pada tumbuhan merupakan suatu resapan terhadap rangsangan (stimulus) baik yang berasal dari dalam maupun dari luar individu. Jadi timbulnya gerak pada tumbuhan merupakan bukti adanya iritabilitas. Berdasarkan ada tidaknya rangsangan, gerak pada tumbuhan dibedakan menjadi: 1. Gerak endonom yaitu gerak yang dipengaruhi oleh gerak tumbuhan itu sendiri. Contohnya adalah gerak sitoplasma pada sel. 2. Gerak esionom yaitu gerak yang dipengaruhi oleh rangsangan dari luar. contoh rangsangan dari luar adalah cahaya, suhu, gravitasi bumi, dll. a. Nasti Nasti adalah gerak bagian tumbuhan yang arah geraknya tidak dipengaruhi oleh arah datangnya rangsangan. Gerak nasti disebabkan oleh perubahan turgor pada jaringan di tulang daun. Berdasarkan jenis rangsangannya, nasti dibedakan menjadi beberapa macam, yakni: • Seismonasti atau tigmonasti merupakan gerak nasti yang terjadi akibat rangsangan sentuhan. Contohnya adalah gerak menutupnya daun putri malu (Mimosa pudica) ketika disentuh. • Niktinasti merupakan gerak nasti yang terjadi akibat pengaruh gelap. Contohnya adalah "gerak tidur" yang dilakukan daun dari tumbuhan polong-polongan. • Termonasti merupakan gerak nasti yang disebabkan oleh rangsangan suhu. Contohnya mekarnya bunga tulip ketika suhu udara naik. • Fotonasti merupakan gerak nasti yang disebabkan oleh rangsangan cahaya. Contohnya adalah mekarnya bunga pukul empat (Mirabilis jalapa) pada saat sore hari di saat terkena sinar matahari. • Nasti kompleks merupakan gerak nasti yang disebabkan lebih dari satu rangsangan. Contohnya gerak membuka dan menutupnya stomata. b. Tropisme Tropisme adalah gerak tumbuhan yang arah geraknya dipengaruhi oleh arah datangnya rangsangan. Tropisme positif adalah gerak yang arahnya mendekati rangsangan, sedangkan tropisme negatif adalah gerak yang arahnya menjauhi rangsangan. Berdasarkan jenis rangsangannya, tropisme dibedakan menjadi beberapa macam, yakni: • Geotropisme atau gravitropisme merupakan gerak tropisme yang disebabkan rangsangan gaya gravitasi bumi. Geotropisme ada dua yaitu geotropisme positif dan geotropisme negatif. Geotropisme positif adalah gerak organ tumbuhan searah gravitasi bumi, misalnya gerak akar tumbuhan. Sedangkan geotropisme negatif adalah gerak berlawanan arah gravitasi bumi, misalnya gerak tumbuh batang tumbuhan. • Fototropisme merupakan gerak tropisme yang disebabkan oleh pengaruh rangsangan cahaya. Fototropisme terbagi dua yaitu fototropisme positif dan fototropisme negatif. Pada umumnya, bagian tumbuhan di atas tanah bersifat fototropisme positif, misalnya bunga matahari akan mekar dan batangnya mengikuti arah sinar matahari. Dan akar bersifat fototropisme negatif • Tigmotropisme merupakan gerak tropisme yang disebabkan karena rangsangan sentuhan. Pada umumnya tigmotropisme terjadi pada tumbuhan pemanjat (tumbuhan yang memiliki sulur)seperti anggur, ubi jalar, melon, dan tumbuhan pemanjat lainnya. • Hidrotropisme merupakan gerak tropisme yang disebabkan karena rangsangan air. Contohnya gerak pertumbuhan akar menuju ke air. • Termotropisme merupakan gerak tropisme yang disebabkan karena rangsangan suhu. • Kemotropisme merupakan gerak tropisme yang disebabkan karena rangsangan zat kimia. Contohnya gerak akar menuju pupuk. • Reotropisme merupakan gerak tropisme yang disebabkan oleh aliran air sehingga mempengaruhi arah gerak tumbuhan. Contohnya eceng gondok. C. Taksis Taksis adalah gerak yang terjadi akibat rangsangan luar. Seluruh tubuh tumbuhan akan bergerak, dan arah geraknya ditentukan oleh arah rangsangan. Berdasarkan jenis rangsangannya, taksis dibedakan menjadi beberapa macam, yakni: • Fototaksis merupakan gerak taksis yang disebabkan rangsangan cahaya. contohnya gerak Euglena menuju cahaya. Fototaksis dibedakan menjadi dua yaitu fototaksis positif dan fototaksis negatif. Fototaksis positif adalah gerak tumbuhan mendekati rangsangan cahaya, sedangkan fototaksis negatif adalah gerak tumbuhan menjauhi rangsangan cahaya. • Kemotaksis merupakan gerak taksis yang disebabkan rangsangan zat kimia. Contohnya gerak sel spermatozoid menuju sel telur. • Galvanotaksis merupakan gerak taksis yang disebabkan rangsangan listrik. 3. Gerak higroskopis yaitu gerak yang disebabkan oleh perubahan kadar air secara terus-menerus, sehingga biji, buah, atau sporagium menjadi retak. 4. Gerak kompleks yaitu gerak yang dipengaruhi oleh banyak rangsangan (faktor).

MAKALAH FILSAFAT SAINS
“FILSUF-FILSUF PADA ZAMAN PERTENGAHAN”

 







Oleh :
Kelompok 6/ PSB 2011
                                    Alita Julian                          113654216
                                    Rissa ardina                         113654217
                                    Ery Nur Aida                       113654218 
                                    Hesti setiawati                    113654219
                                    Novitha Dyah W.                113654220

Program Studi Pendidikan Sains
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Surabaya
2012



BAB I
PENDAHULUAN
A.     Latar Belakang
Pada abad pertengahan berlangsung selama sepuluh abad, yakni sejak abad 6 masehi hingga abad 16 masehi.Abad pertengahan dikenal juga dengan sebutan abad kegelapan atau dark ages. Dikatakan sebagai abad kegelapan karena pada masa ini filsafat dan pengetahuan terkungkung di bawah kekuasaan gereja. Abad ini dikenal pula sebagai medieval (abad pertengahan), yang mengantarai filsafat dan kebudayaan Yunani hingga masa renaisans. Filsafat yang berkembang dikenal dengan filsafat skolastik atau filsafat patristik.
Masa Abad Pertengahan ini juga dapat dikatakan sebagai suatu masa yang penuh dengan upaya menggiring manusia kedalam kehidupan. Sistem kepercayaan yang picik dan fanatik, dengan menerima ajaran gereja secara mambabi buta. Karena itu perkembangan ilmu pengetahuan terhambat. Masa ini penuh dengan dominasi gereja, yang tujuannya untuk membimbing umat ke arah hidup yang saleh. Masa abad pertengahan ini terbagi menjadi dua masa yaitu : masa Patristik dan masa Skolastik. Masa Skolastik terbagi menjadi : Skolastik Awal, Skolastik Puncak, dan Skolastik Akhir.
Secara umum pada abad kegelapan ini corak pemikiran ditandai dengan kemunduran peradaban Yunani dan mulai berkembangnya ajaran Kristen. Dengan semakin diakuinya Kristen, filsafat mengalami kemunduran. Pada masa ini dominasi dan otoritas agama menguasai segenap aspek perkembangan peradaban, Corak filsafat yang dikembangkan ditujukan sebagai justifikasi terhadap teologi.
Corak pemikiran Yunani yang berkembang yaitu Platonisme dan stoisisme. Keduanya mewarnai pemahaman terhadap ajaran agama. Ajaran filsuf besar Plato dan Aritoteles juga dimanfaatkan untuk menjelaskan pemikiran-pemikiran filsafat pada permasalahan Tuhan, agama, keyakinan, alam dan manusia dan persoalan keilmuan seperti bahasa, logika, etika. Pergumulan antara ajaran agama dan pemikiran yang berlangsung selama sepuluh abad menjadi corak dan latar belakang masa berikutnya, yaitu abad pencerahan (aufklarung, renaissance).

BAB II
MASALAH

1.               Pandangan/aliran-aliran filsafat manakah yang paling dominan pada zaman tersebut
2.               Bagaimanakah proses penemuan pengetahuanatau ilmu pengetahuan sains pada zaman tersebut.
3.               Uraikan konsep, hokum, teori yang diperdebatkan pada zaman tersebut
















BAB III
PEMBAHASAN

A.    Pandangan-Pandangan/ Aliran Filsafat yang Dominan dalam Sains Pada Zaman Pertengahan
Pada zaman pertengahan ini filsafat yang paling dominan dalam Sains antara lain, yaitu :
1.      Roger Bacon
Roger Bacon adalah seorang ahli filsafat dan ilmuwan, yang diperkirakan lahir di Ilchester, Inggris. Ia seorang yang gigih dan cerdas, ia dapat mempelajari 4 cabang ilmu pengetahuan sekaligus : ilmu ukur, ilmu hitung, ilmu musik dan ilmu binatang.
Bacon terkenal sebagai pembaharu di bidang percobaan ilmiah. Tidak sebagai pencipta karya-karya berbobot serta asli. Begitu maju pemikirannya hingga ia menyatakan bahwa cahaya bergerak dengan pulsa dan tidak bergerak secara serta merta. Ia juga mengadakan penyelidikan penting tentang cara kerja mata, mengadakan penyelidikan dengan cermin dan lensa. Hasilnya adalah ia bisa mengemukakan teori tentang teleskop tetapi tak pernah membuat teleskop satupun”. Perhatian Bacon meluas ke pembbaharuan di bidang mekanika. Ia menyatakan kemungkinan adanya kapal dan kendaraan bermesin. Dan bahkan juga pesawat terbang.
2.         Muḥammad ibn Jābir al-Ḥarrānī al-Battānī (Albategnius)
Albategnius adalah seorang cendekiawan di bidang kimia dan matematika. Banyak menemukan berbagai hubungan trigonometri. Kitābnya yang berjudul az-Zīj sering diambil sebagai referensi oleh astronomi abad pertengahan, termasuk oleh Copernicus. menghasilkan table-tabel astronomi yang luar biasa akuratnya pada sekitar tahun 900 M. Ketepatan observasi-observasinya tentang gerhana telah digunakan untuk tujuan-tujuan perbandingan sampai tahun 1749 M.
3.      Al Farabi (870 M -950 M).
Al Farabi adalah seorang komentator filsafat  Yunani yang sangat ulung di dunia islam. Kontribusinya terletak di berbagai bidang matematika, filosofi, pengobatan, bahkan musik. Al- farabi telah membuat berbagai buku tentang sosiologi dan sebuah buku penting dalam bidang musik, kitab Al-musiqa. Selain itu, karyanya yang paling terkenal adalah Al-Madinah Al- fadhilah (kota atau Negara utama) yang membahas tentang pencapaian kebahagian melalui kehidupan politik dan hubungan antara razim yang paling baik menurut pemahaman dengan hukum ilahian Islam.
4.      Al-Khawarizmi (780 M – 850 M)
Hasil pemikiran berdampak besar pada matematika, yang terangkum dalam buku pertamanyanya, Al-jabar, selain itu karyanya adalah Al-kitab Al- mukhtasar  fi hisab Al-jabr  wa’al – muqalaba (buku rangkuman untuk kulturasi dengan melengkapkan dan menyeimbangkan), kitab surat Al-ard (Pemandanganan Bumi). Karyanya tersebut sampai sekarang masih tersimpan di Strassberg, Jerman.
5.      Al – Kindi (801 M – 873 M)
Al – Kindi bisa dikatakan merupakan filsuf pertama yang lahir dari kalangan islam. Al-kindi menuliskan banyak karya dalam bidabg goemetri , astronomi, aritmatika, musik (yang dibangunya dari berbagai prinsip aritmatis), fisika, medis, psikologi, meteorology, dan politik.
6.      Ibnu Sina ( 980 M – 1037 M )
Ia di kenal sebagai A Vicenna di dunia barat.  Ia adalah seorang  filsuf, ilmuwan, dan juga dokter. Bagi banyak orang beliau adalah bapak pengobatan modern dan masih banyak lagi sebutan baginya yang berkaitan dengan karya – karyanya di bidang kedokteran. Karyanya merupakan rujukan di bidang kedokteran selama berabad – abad.
7.      Jabir Ibnu Hayyan atau Gebert ( 721 M – 815 M )
Dia adalah seorang tokoh islam yang mempelajari dan mengembangkan ilmu kimia.
8.      Al – Razi ( 856 M – 925 M )
Al – Razi yang dikenal dengan nama Razes. Seorang dokter  klinis yang terbesar pada masa itu dan pernah mengadakan suatu penelitian  Al-kimi atau lebih dikenal dengan sebutan ilmu kimia. Beliau menemukan penyakit cacar dan membaginya menjadi cacar air (variola) dan cacar merah (rougella). Beliau juga menemukan terapi tekanan darah tinggi dan penggunaan kayu pengapit untuk patah tulang dan masih banyak lagi penemuannya. Beliau mengarang Ensiklopedia ilmu kedokteran yang berjudul Contenens.
9.      Shen Kou ( 1031 M – 1095 M )
Shen Kou sorang ilmuwan cina yang pertama kali menggambarkan  magnet jarum-kompas yang digunakan untuk navigasi.


B.     Proses Penemuan Pengetahuan pada zaman pertengahan
Zaman Pertengahan (Midle Age) ditandai dengan tampilnya para theolog di bidang ilmu pengetahuan, sehingga aktivitas ilmiah terkait dengan aktivitas keagamaan. Peradaban dunia Islam, terutama pada zaman Bani Umayyah telah menemukan suatu cara pengamatan astronomi pada abad VII Masehi, dan pada abad VIII Masehi telah mendirikan sekolah kedokteran dan astronomi. Pada zaman keemasan kebdayaan Islam telah medirikan penerjemahan berbagai karya Yunani, serta menjadi pembuka jalan penggunaan pecahan decimal dan berbagai konsep hitung lainnya.
Sekitar abad 600-700 M, kemajuan ilmu pengetahuan berada di peradaban dunia Islam. Sumbangan sarjana Islam dapat diklasifikasikan ke dalam tiga bidang :
i.                      Menerjemahkan peninggalan bangsa Yunani dan menyebarluaskannya sehingga dapat dikenal dunia Barat seperti sekarang ini.
ii.                    Memperluas pengamatan dalam lapangan ilmu kedokteran, obat-obatan, astronomi, ilmu kimia, ilmu bumi dan ilmu tumbuh-tumbuhan
iii.                  Menegaskan sistem desimal dan dasar-dasar aljabar.
Perhubungan antara Timur dan Barat selama Perang Salib sangat penting untuk perkembangan kebudayaan Eropa karena pada waktu ekspansi bangsa Arab telah mengambil alih kebudayaan Byzantium, Persia dan Spanyol sehingga tingkat kebudayaan Islam jauh lebih tinggi daripada kebudayaan Eropa.
Ilmu-ilmu keislaman seperti tafsir, hadis, fiqih, usul fiqih, dan teologi sudah berkembang sejak masa-masa awal Islam hingga sekarang. Khusus dalam bidang teologi, Muktazilah dianggap sebagai pembawa pemikiran-pemikiran rasional. Menurut Harun Nasution, pemikiran rasional berkembang pada zaman Islam klasik (650-1250 M). Pemikiran ini dipengaruhi oleh persepsi tentang bagaimana tingginya kedudukan akal seperti yang terdapat dalam al-Qur`an dan hadis. Persepsi ini bertemu dengan persepsi yang sama dari Yunani melalui filsafat dan sains Yunani yang berada di kota-kota pusat peradaban Yunani di Dunia Islam Zaman Klasik, seperti Alexandria (Mesir), Jundisyapur (Irak), Antakia (Syiria), dan Bactra (Persia).
W. Montgomery Watt menambahkan lebih rinci bahwa ketika Irak, Syiria, dan Mesir diduduki oleh orang Arab pada abad ketujuh, ilmu pengetahuan dan filsafat Yunani dikembangkan di berbagai pusat belajar. Terdapat sebuah sekolah terkenal di Alexandria, Mesir, tetapi kemudian dipindahkan pertama kali ke Syiria, dan kemudian pada sekitar tahun 900 M– ke Baghdad. Kolese Kristen Nestorian di Jundisyapur, pusat belajar yang paling penting, melahirkan dokter-dokter istana Hārūn al-Rashīd dan penggantinya sepanjang sekitar seratus tahun. Akibat kontak semacam ini, para khalifah dan para pemimpin kaum Muslim lainnya menyadari apa yang harus dipelajari dari ilmu pengetahuan Yunani. Mereka mengagendakan agar menerjemahkan sejumlah buku penting dapat diterjemahkan. Beberapa terjemahan sudah mulai dikerjakan pada abad kedelapan. Penerjemahan secara serius baru dimulai pada masa pemerintahan al-Ma’mun (813-833 M). Dia mendirikan Bayt al-Ḥikmah, sebuah lembaga khusus penerjemahan. Sejak saat itu dan seterusnya, terdapat banjir penerjemahan besar-besaran. Penerjemahan terus berlangsung sepanjang abad kesembilan dan sebagian besar abad kesepuluh.
Buku-buku matematika dan astronomi adalah buku-buku yang pertama kali diterjemahkan. Al-Khawarizmi (Algorismus atau Alghoarismus) merupakan tokoh penting dalam bidang matematika dan astronomi. Istilah teknis algorisme diambil dari namanya. Dia memberi landasan untuk aljabar. Istilah “algebra” diambil dari judul karyanya. Karya-karyanya adalah rintisan pertama dalam bidang aritmatika yang menggunakan cara penulisan desimal seperti yang ada dewasa ini, yakni angka-angka Arab. Al-Khawarizmi dan para penerusnya menghasilkan metode-metode untuk menjalankan operasi-operasi matematika yang secara aritmatis mengandung berbagai kerumitan, misalnya mendapatkan akar kuadrat dari satu angka. Di antara ahli matematika yang karyanya telah diterjemahkan ke dalam bahasa Latin adalah al-Nayrizi atau Anaritius (w. 922 M) dan Ibn al-Haytham atau Alhazen (w. 1039 M). Ibn al-Haytham menentang teori Eucleides dan Ptolemeus yang menyatakan bahwa sinar visual memancar dari mata ke obyeknya, dan mempertahankan pandangan kebalikannya bahwa cahayalah yang memancar dari obyek ke mata. Di bidang astronomi, al-Battani (Albategnius) menghasilkan table-tabel astronomi yang luar biasa akuratnya pada sekitar tahun 900 M. Ketepatan observasi-observasinya tentang gerhana telah digunakan untuk tujuan-tujuan perbandingan sampai tahun 1749 M. Selain al-Battānī, ada Jābir ibn Aflaḥ (Geber) dan al-Biṭruji (Alpetragius). Jabir ibn Aflaḥ dikenal karena karyanya di bidang trigonometri sperik. Di bidang astronomi dan matematika, ada juga Maslamah al-Majrīṭī (w. 1007 M), Ibn al-Samḥ, dan Ibn al-Ṣaffār. Ibn Abī al-Rijāl (Abenragel) di bidang astrologi.
Dalam bidang kedokteran ada Abū Bakar Muḥammad ibn Zakariyya, al-Razi atau Rhazes (250-313 H/864-925 M atau 320 H/932 M) , Ibn Sina atau Avicenna (w. 1037 M), Ibn Rushd atau Averroes (1126-1198 M), Abu al-Qasim al-Zahrawi (Abulcasis), dan Ibn Ẓuhr atau Avenzoar (w. 1161 M). Al-Ḥawi karya al-Razi merupakan sebuah ensiklopedi mengenai seluruh perkembangan ilmu kedokteran sampai masanya. Untuk setiap penyakit dia menyertakan pandangan-pandangan dari para pengarang Yunani, Syiria, India, Persia, dan Arab, dan kemudian menambah catatan hasil observasi klinisnya sendiri dan menyatakan pendapat finalnya. Buku Canon of Medicine karya Ibnu Sina sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Latin pada abad ke-12 M dan terus mendominasi pengajaran kedokteran di Eropa setidak-setidaknya sampai akhir abad ke-16 M dan seterusnya. Tulisan Abū al-Qasim al-Zahrawi tentang pembedahan (operasi) dan alat-alatnya merupakan sumbangan yang berharga dalam bidang kedokteran.
Dalam bidang kimia ada Jabir ibn Ḥayyan (Geber) dan al-Biruni (362-442 H/973-1050 M). Sebagian karya Jabir ibn Ḥayyan memaparkan metode-metode pengolahan berbagai zat kimia maupun metode pemurniannya. Sebagian besar kata untuk menunjukkan zat dan bejana-bejana kimia yang belakangan menjadi bahasa orang-orang Eropa berasal dari karya-karyanya. Sementara itu, al-Bīrūnī mengukur sendiri gaya berat khusus dari beberapa zat yang mencapai ketepatan tinggi.
Dalam bidang botani, zoologi, mineralogi, karya orang Arab mencakup gambaran dan daftar berbagai macam tanaman, binatang, dan batuan. Beberapa di antaranya memiliki kegunaan praktis, yakni ketika karya tersebut dihubungkan dengan bidang farmakologi dan perawatan medis.
Selain disiplin-disiplin ilmu di atas, sebagian umat Islam juga menekuni logika dan filsafat. Sebut saja al-Kindī, al-Farabi (w. 950 M), Ibn Sina atau Avicenna (w. 1037 M), al-Ghazali (w. 1111 M), Ibn Bajah atau Avempace (w. 1138 M), Ibn Ṭufayl atau Abubacer (w. 1185 M), dan Ibn Rushd atau Averroes (w. 1198 M). Menurut Felix Klein-Franke, al-Kindī berjasa membuat filsafat dan ilmu Yunani dapat diakses dan membangun fondasi filsafat dalam Islam dari sumber-sumber yang jarang dan sulit, yang sebagian di antaranya kemudian diteruskan dan dikembangkan oleh al-Farabi. Al-Kindi sangat ingin memperkenalkan filsafat dan sains Yunani kepada sesama pemakai bahasa Arab, seperti yang sering dia tandaskan, dan menentang para teolog ortodoks yang menolak pengetahuan asing. Menurut Betrand Russell, Ibn Rushd lebih terkenal dalam filsafat Kristen daripada filsafat Islam. Dalam filsafat Islam dia sudah berakhir, dalam filsafat Kristen dia baru lahir. Pengaruhnya di Eropa sangat besar, bukan hanya terhadap para skolastik, tetapi juga pada sebagian besar pemikir-pemikir bebas non-profesional, yang menentang keabadian dan disebut Averroists. Di Kalangan filosof profesional, para pengagumnya pertama-tama adalah dari kalangan Franciscan dan di Universitas Paris. Rasionalisme Ibn Rushd inilah yang mengilhami orang Barat pada abad pertengahan dan mulai membangun kembali peradaban mereka yang sudah terpuruk berabad-abad lamanya yang terwujud dengan lahirnya zaman pencerahan atau renaisans.

C.    Konsep, Hukum, Teori yang Diperdebatkan Pada Zaman Pertengahan
Sepanjang abad ke-13, sering sekali terjadi konflik yang melibatkan Paus Gregory VII dengan Raja Henry IV, termasuk perubahan posisi antara Paus Innocent IV dengan Raja Frederick II. Terjadi ketidak pahaman mengenai konstitusi pemilihan Raja dan pangeran terpilih, dan persetujuan Paus, serta mengenai hubungan antara kerajaan Inggris dengan kerajaan Perancis dan Spanyol.
Kedudukan Paus dalam gereja juga menjadi kontroversi karena Paus memberikan dukungan terhadap ‘mendicant orders’ dan hal itu semakin meruncingkan oposisi dari uskup dan pendeta. Juga terjadi sengketa antara otoritas gereja peraturan sekuler apakah pendeta dibebaskan dari pajak dan dari pengadilan criminal umum, dan apakah uang yang dikumpulkan oleh gereja lokal seharusnya digunakan oleh kepausan untuk membiayai pasukan Perang Salib melawan Saracens tapi juga kampanye militer di Eropa.
Persengketaan semacam ini semakin meruncing di akhir abad ke-13 ketika studi mengenai hukum, filosofi, dan teologi berada pada level yang tinggi. Sampai pada abad ke-14, perdebatan yang rumit dan panjang terjadi antara Paus Boniface VIII, Raja Philip dari Perancis, Paus John XXII, Raja Roma ‘Ludwig dari Bavaria’, orang-orang Perancis, dan Universitas Perancis. Hal ini terjadi karena pakar teologi menciptakan banyak sekali perjanjian yang mengkhawatirkan hubungan antara agama dan pemerintahan sekular, konstitusi Gereja, konstitusi pemerintahan sekuler, yang pada akhirnya berujung pada hukum dan filosifi pengikut Aristoteles.
Kekuasaan paus yang tidak terbatas menimbulkan banyak sekali perdebatan sejak dulu sampai akhir abad pertengahan. Dua penulis yang cukup berkontribusi adalah Thomas Aquinas dan Giles of Rome yang menganggap bahwa kepausan berada di atas kerajaan. Sedangkan John of Paris, Marsilius of Padua, dan William of Ockham, dengan tegas menantang hal ini.
1.        Thomas Aquinas
Thomas telah menelurkan beberapa tulisan mengenai kekuasaan paus di Eropa. Tulisan pertamanya yaitu Scriptum super libros sentetiarum “ketika dua kekuasaan berkonflik, yang mana yang harus kita patuhi?”. Jawaban yang muncul adalah, jika yang otoritas yang asli datang dari yang lain, maka ketaatan yang semestinya adalah terhadap otoritas yang asli. Misalnya kekuasaan pendeta yang diberikan oleh paus, maka yang harus dipatuhi adalah paus.
Sedangkan, jika yang berkonflik adalah dua kekuasaan yang tertinggi yakni gereja dan kerajaan, ketaatan harus diberikan terhadap pemegang kekuasaan tertinggi melihat permasalahan itu apakah berkaitan dengan spiritual atau duniawi. Hal ini dikarenakan bahwa baik kekuasaan spiritual maupun duniawi berasal dari Tuhan. Masyarakat harus patuh pada paus dalam persoalan yang menyangkut hal-hal yang telah ditentukan oleh Tuhan atau dengan kata lain yang menyangkut urusan keagamaan. Di lain sisi, masyarakat harus patuh terhadap kerajaan jika yang dipersengketakan adalah permasalahan sipil.
Namun, Thomas menambahkan bahwa kekuasaan spiritual dan duniawi dipegang hanya oleh satu orang, paus, yang oleh Tuhan telah ditunjuk sebagai perpanjangan tangannya di dunia untuk mengurusi urusan spiritual dan duniawi. Pada level yang rendah, memang kekuasaan spiritual dan duniawi dipegang oleh dua orang berbeda. Namun pada level yang lebih tinggi, kedua kekuasaan ini dipegang oleh satu orang yaitu paus.
Tulisan keduanya, De regno, menyatakan bahwa Negara (pemerintahan) bukanlah hal yang abadi alias akan berakhir pada waktunya dan terdiri dari individu dengan tujuan masing-masing. Negara ada untuk menjamin keamanan rakyatnya, keamanan yang dimaksud adalah keamanan yang virtual yang nyata dan juga keamanan yang hakiki yaitu surga.
Kepausan menjelaskan bahwa pada dasarnya manusia harus mencapai keamanan hakiki, maka dari itu Tuhan membangun gereja di muka bumi agar manusia bisa menerima bantuan khusus dari Tuhan (God’s special help) berupa pengampunan. Gereja adalah agensi manusia dari Tuhan yang sengaja dibangun agar manusia bisa lebih mudah meminta pengampunan dan melakukan pengorbanan sebagai usaha penebusan dosa.
Di sinilah tugas Negara (pemerintah) untuk mengarahkan rakyatnya agar mau mengejar surga yang dijanjikan. Bahkan gereja juga menginginkan adanya pengaplikasian hukum gereja dalam kehidupan bermasyarakat seperti, bunuh diri bagi yang bersalah dan pengorbanan untuk penebusan dosa.
Di era ini terdapat, hirarki antara gereja dan pemerintah. Pemerintah hanya menginginkan tujuan kesejahteraan secara virtual, fisik, dan nyata. Sedangkan tujuan akhir bukanlah itu melainkan surga dan hanya bisa dicapai jika seseorang benar-benar taat pada agamanya (Kristen) .
Sehingga, peraturan sekuler harus ditetapkan oleh paus karena hanya dialah yang bisa menyediakan jalan menuju tujuan akhir yang tingkatannya lebih tinggi dibandingkan tujuan yang diberikan oleh Negara.
2.        Giles of Rome
Dalam tulisannya yang berjudul On Ecclesiastical Power (1302), Giles of Rome menyatakan bahwa kerajaan termasuk bangsawan pemilik property, harus tunduk terhadap paus. “Dia (paus) yang menjadi hakim atas segala hal seharusnya menjadi tuan atas segala hal yang dihakiminya, termasuk pemerintah.”
Giles berpandangan bahwa memang ada beberapa hal yang ditinggalkan Tuhan untuk diurusi oleh raja. Namun, Tuhan dapat mengintervensi hal itu kapanpun Tuhan mau dengan mukjizat dan keajaiban yang dimiliki-Nya. Jadi, paus membiarkan raja bertindak di bawah hukum virtual walaupun dia bisa mengintervensi secara langsung dan nyata melalui “kekuasaan utuh” yang dimilikinya.
Paus memiliki kekuasaan yang utuh yang bisa mengintervensi apapun yang berkaitan dengan gereja secara langsung, hal ini termasuk pemerintahan sekuler karena argument di atas memperlihatkan bahwa di luar gereja tidak ada tuan. Sehingga, dualism yang dilakukan oleh paus memang dikatakan murni sebagai tugas yang diberikan oleh Tuhan secara langsung untuk menjadi wakil-Nya di muka bumi dan paus bisa melakukannya tanpa intervensi dari pihak manapun.
3.        John of Paris
Salah satu penulis yang dengan lantang menentang kekuasaan paus yang tidak berbatas dan mutlak adalah John of Paris dalam tulisannya On Royal and Papal Power (1302). Dia menolak anggapan bahwa sejak paus dinobatkan sebagai pendeta wakil Tuhan, dimana Kristus adalah Tuhan dan Tuhan adalah pemilik segalanya, maka serta merta paus adalah pemilik dari segalanya. Pernyataan ini menghancurkan dua poin penting. Pertama, paus adalah wakil Tuhan dalam wujud manusia (bukan sebagai Tuhan), dan Kristus sebagai manusai bukanlah pemilik dari segalanya. Kedua, walaupun Kristus dalam wujud manusia merupakan pemilik dari segalanya, Kristus tidak memberikan semua kekuasaannya kepada wakilnya. Sehingga, tidak ada bukti nyata yang bisa mendukung kekuasaan mutlaknya di muka bumi.
Tuhan adalah pemilik mutlak dari apa yang ada di akhirat dan dunia. Namun di dunia, tidak manusia yang menjadi wakil Tuhan di kedua alam tersebut. Pemerintah merupakan wakil Tuhan di dunia dan paus adalah wakil tuhan di akhirat.
Mengenai anggapan bahwa ‘For he who judges a thing is always lord of the thing he judged’, maka John beranggapan bahwa paus memiliki juridiksi tersendiri dalam hal keagamaan. Sedangkan untuk hal property, paus sama sekali tidak memiliki yuridiksi walaupun itu menyangkut property gereja. Property merupakan milik pribadi, adapun komunitas (gereja) yang memiliki property itu merupakan penerima dari individu yang memberikan hak propertinya kepada komunitas tersebut. Seharusnya, gereja bisa menghargai pendonor bukan menjadi pemilik atas hal itu. Kepala gereja hanyalah administrator, bukan pemilik atas gereja tersebut.
Menurut John, kekuasaan duniawi bukan datang dari kekuasaan spiritual melainkan langsung dari Tuhan. Sehingga, paus yang tugasnya mengurusi urusan spiritual tidak berhak mencampuri urusan duniawi yang dijalankan oleh kerajaan. Kekuasaan spiritual tidak boleh berlaku superior di atas kekuasaan duniawi melainkan setara dan seimbang satu sama lain.
Pertanyaan utama mengenai hubungan antara kekuasaan spiritual dan duniawi, Thomas Aquinas mendukung bahwa kepausan memiliki kekuasaan yang mutlak, Giles menganggap bahwa semua kekuasaan legitimasi di bumi dimiliki oleh paus, dan Marsilius menyatakan bahwa kekuasaan koersif dimiliki oleh pemerintahan. William menyatakan bahwa paus memiliki kekuasaan mutlak dalam urusan keagamaan dan bisa sewaktu-waktu melakukan intervensi jika dianggap orang awam tidak bisa menyelesaikan persoalan tersebut.
Namun ada pembahasan yang cukup menarik bahwa kekuasaan tidak boleh dimiliki oleh orang yang tidak mempercayai Kristus. Baik itu raja maupun pemerintahan di bawahnya harus sepenuhnya taat dan tunduk terhadap Kristus. Sehingga, satu-satunya agama yang diperbolehkan ada pada masa itu adalah Kristen.
Perdebatan yang menarik mengenai kekuasaan paus tidak berhenti pada abad pertengahan saja namu terus berlanjut sampai zaman pencerahan setelah gereja diturunkan kekuasaan yang dimilikinya. Pada masa tradisional, sebelum abad pertengahan, fungsi pendeta hanya pada fungsi duniawi. Beberapa penulis menginginkan pengembalian fungsi pendeta dan paus. Namun di sisi lain, pergeseran kekuasaan sangat dipengaruhi oleh kondisi politik kerajaan yang dipenuhi skandal serta pengkhianatan.



BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
  1. Kesimpulan
Zaman ini ditandai dengan tampilnya pada theology di lapangan ilmu pengetahuan, dimana para ilmuan tersebut hampir semua adalah para theolog, sehingga aktivitas ilmiah terkait dengan aktivitas keagamaan. Semboyan yang berlaku bagi ilmu pada masa itu adalah ancilla theologia yang artinya abdi agama (aktivitas ilmiah terkait dengan aktivitas keagamaan). Antara tahun 600-700 M yang menjadi obor kemajuan ilmu pengetahuan berada diperadapan dunia Islam seperti dibidang ilmu kedokteran dan ilmu alam. Adapun tiga bidang sumbangan sarjana Islam yaitu :
a)      Menerjemahkan peninggalan bangsa Yunani dan menyebar luaskannya sedemikian rupa sehingga dapat dikenal dunia Barat seperti sekarang ini.
b)      Memperluas pengamatan dalam lapangan ilmu kedoteran, obat-obatan, astronomi, ilmu kimia, ilmu bumi, dan ilmu tumbuh-tumbuhan.
c)      Menegaskan system decimal dan dasar-dasar aljabar.
Pada  zaman pertengahan yang para ilmuwan sering namakan Abad Kegelapan (Sardiman , 1996: 76). Hal ini disebabkan perkembangan ilmu pengetahuan yang sudah ada sejak zaman Yunani-Romawi menjadi terhenti di Eropa. Pada waktu itu agama Kristen berkembang di Eropa. Kekuasaan gereja begitu dominan dan sangat menentukan kehidupan di Eropa. Semua kehidupan harus diatur dengan doktrin gereja atau hukum dan ketentuan Tuhan. Gereja tidak memberikan kebebasan berpikir. Hal ini telah menyebabkan kemunduran bagi perkembangan ilmu pengetahuan.

  1. Saran
Sudah banyak filsuf-filsuf yang ahli dalam ilmu pengetahuannya. Diantara perdebatan-perdebatan tersebut, dari pandangan ajaran Islam sebaiknya lebih baik tidak mengacu pada segala pendapat mengenai keberadaan dan kedudukan Tuhan karena seperti yang kita ketahui bahwa keberadaan Tuhan itu mutlak adanya dan memiliki kekuasaan tebesar dan penuh.
Dalam segi Ilmu pengetahuan, seharusnya pada zaman pertengahan tersebut lebih menitik beratkan pada perkembangan ilmu pengetahuan menuju zaman selanjutnya karena pada zaman pertengahan ini telah banyak filsuf-filsuf yang berkecimpung dalam ilmu pengetahuan..

PENGERTIAN PENGUKURAN, ASESMEN , DAN EVALUASI

NAMA           : HESTI SETIAWATI
NIM                : 113654219
KELAS          : PENDIDIKAN SAINS B 2011
TUGAS ASESMEN

PENGERTIAN PENGUKURAN, ASESMEN , DAN EVALUASI
Evaluasi adalah kegiatan identifikasi untuk melihat apakah suatu program yang telah direncanakan telah tercapai atau belum, berharga atau tidak, dan dapat pula untuk melihat tingkat efisiensi pelaksanaannya. Evaluasi berhubungan dengan keputusan nilai (value judgement). Stufflebeam (Abin Syamsuddin Makmun, 1996) memengemukakan bahwa : educational evaluation is the process of delineating, obtaining,and providing useful, information for judging decision alternatif . Dari pandangan Stufflebeam, kita dapat melihat bahwa esensi dari evaluasi yakni memberikan informasi bagi kepentingan pengambilan keputusan. Di bidang pendidikan, kita dapat melakukan evaluasi terhadap kurikulum baru, suatu kebijakan pendidikan, sumber belajar tertentu, atau etos kerja guru. Pengukuran (measurement) adalah proses pemberian angka atau usaha memperoleh deskripsi numerik dari suatu tingkatan di mana seorang peserta didik telah mencapai karakteristik tertentu.
           
            Penilaian (assessment) adalah penerapan berbagai cara dan penggunaan beragam alat penilaian untuk memperoleh informasi tentang sejauh mana hasil belajar peserta didik atau ketercapaian kompetensi (rangkaian kemampuan) peserta didik. Penilaian menjawab pertanyaan tentang sebaik apa hasil atau prestasi belajar seorang peserta didik.Hasil penilaian dapat berupa nilai kualitatif (pernyataan naratif dalam kata-kata) dan nilai kuantitatif (berupa angka). Pengukuran berhubungan dengan proses pencarian atau penentuan nilai kuantitatif tersebut.
            Tes adalah cara penilaian yang dirancang dan dilaksanakan kepada peserta didik pada waktu dan tempat tertentu serta dalam kondisi yang memenuhi syarat-syarat tertentu yang jelas. Secara khusus, dalam konteks pembelajaran di kelas, penilaian dilakukan untuk mengetahui kemajuan dan hasil belajar peserta didik, mendiagnosa kesulitan belajar, memberikan umpan balik/perbaikan proses belajar mengajar, dan penentuan kenaikan kelas. Melalui penilaian dapat diperoleh informasi yang akurat tentang penyelenggaraan pembelajaran dan keberhasilan belajar peserta didik, guru, serta proses pembelajaran itu sendiri. Berdasarkan informasi itu, dapat dibuat keputusan tentang pembelajaran, kesulitan peserta didik dan upaya bimbingan yang diperlukan serta keberadaan kurikukulum itu sendiri.

            Pengukuran (measurement) adalah proses pemberian angka atau usaha memperoleh deskripsi numerik dari suatu tingkatan dimana seorang siswa telah mencapai karakteristik tertentu. Hasil Pengukuran berhubungan dengan proses pencarian atau penetuan nilai kuantitatif.

KEDUDUKAN TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI

Tes adalah suatu alat yang berisi serangkaian tugas yang harus dikerjakan atau soal-soal yang harus dijawab oleh peserta didik untuk mengukur suatu aspek perilaku tertentu. Pengukuran adalah suatu proses atau kegiatan untuk menentukan kuantitas “sesuatu”. Penilaian adalah suatu proses atau kegiatan yang sistematis dan berkesinambungan untuk mengumpulkan informasi tentang proses dan hasil belajar peserta didik dalam rangka membuat keputusan-keputusan berdasarkan kriteria dari pertimbangan tertentu. Evaluasi adalah suatu proses yang sistematis dan berkelanjutan untuk menentukan kualitas ( nilai dan arti ) dari sesuatu, berdasarkan pertimbangan dan kriteria tertentu dalam rangka pembuatan keputusan.
Antara evaluasi-penilaian-pengukuran dan tes memiliki hubungan yang erat dimana evaluasi dan penilaian lebih bersifat komprehensif yang meliputi pengukuran, sedangkan tes merupakan salah satu alat (instrument) pengukuran. Pengukuran lebih membatasi pada gambaran yang bersifat kuantitatif (angka-angka) tentang kemajuan belajar peserta didik, sedangkan evaluasi dan penilaian lebih bersifat kualitatif. Keputusan penilaian tidak hanya didasarkan pada hasil pengukuran, tetapi dapat pula didasarkan hasil pengamatan dan wawancara.
Jenis-jenis asesmen, yaitu:
1. Asesmen formatif dan sumatif
    Asesmen sumatif=> Dilaksanakan di akhir pembelajaran dan digunakan untuk membuat keputusan tentang kenaikan kelas peserta didik.
    Asesmen formatif=> Dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung. Wujudnya berupa pemberian balikan atas pekerjaan peserta didik dan tidak dijadikan dasar penentuan kenaikan kelas.
    Dalam konteks belajar asesmen sumatif dan normatif disebut dengan asesmen belajar.
2. Asesmen obyektif dan subyektif
    Asesmen obyektif=> Bentuk pertanyaan yang memiliki satu jawaban benar.
    Asesmen subyektif=> Bentuk pertanyaan yang memiliki lebih dari satu jawaban benar.
3. Asesmen acuan patokan dan acuan normatif
    Asesmen acuan patokan=> Asesmen yang digunakan untuk mengukur kemampuan peserta didik berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya menggunakan tes acuan patokan.
    Asesmen acuan normatif=> Asesmen yang menggunakan tes acuan normatif dan tidak digunakan untuk mengukur kemampuan peserta didik berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. Asesmen ini dikenal dengan penentuan rangking berdasarkan kurve normal.
4. Asesmen formal dan informal
    Asesmen formal=> Diwujudkan dalam bentuk dokumen tertulis dan diberikan skor dalam bentuk angka atau penentuan rangking berdasarkan kinerja peserta didik.
    Asesmen informal=> Dilakukan dengan cara yang lebih terbuka seperti observasi, inventori, diskusi yang tidak dimaksudkan untuk menentukan rangking.
5. Asesmen autentik (Asesmen kineja)
            Asesmen berbasis kinerja merupakan bentuk ujian di mana peserta didik menjawab suatu pertanyaan atau membuat produk dan mendemonstrasikan ketrampilan atau menampilkan kemampuan/pengetahuan.
Wujudnya antara lain:
·         tugas membuat proyek secara individual atau kelompok
·         contoh tulisan atau karangan 
·         memecahkan masalah terbuka
·         pertanyaan yang membutuhkan konstruksi jawaban
·         eksperimen ilmiah
·         portofolio
·         simulasi komputer
·         wawancara atau presentasi lisan
    Tahap-tahap asesmen kinerja adalah:
    - Mengidentifikasi hasil pembelajaran.
    - Mengembangkan tugas-tugas untuk menemukan tujuan pembelajaran.
    - Mengidentifikasi hasil belajar tambahan yang di dukung oleh tugas.
    - Merumuskan kriteria dan tingkat kinerja untuk mengevaluasi kinerja peserta didik.
6. Asesmen portofolio
            Asesmen portofolio merupakan bentuk evaluasi kinerja yang paling populer. Biasanya berbentuk file atau folder yang berisi koleksi karya peserta didik.
    Tahap-tahap asesmen portofolio adalah:
    a. Perencanaan dan pengorganisasian
-          Mengembangkan perencanaan portofolio yang bersifat fleksibel.
-          Merencanakan waktu secukupnya agar peserta didik mempersiapkan dan mendiskusikan aspek-aspek portofolio.
-          Dimulai dengan satu aspek belajar dan hasil belajar peserta didik, kemudian semakin meningkat sejalan dengan apa yang dipelajari peserta didik.
-          Memilih aspek yang dimasukkan di dalam portofolio yang mampu menunjukkan kemajuan peserta didik atau penguasaan tujuan pembelajaran.
-          Memilih setidaknya dua aspek, yakni indikator yang diperlukan atau aspek-aspek inti dan sampel pekerjaan yang dipilih.
-          Menempatkan daftar tujuan di depan masing-masing portofolio. Bersamaan dengan indikator yang dipersyaratkan dan tempat mencatat aspek-aspek pilihan.
    b. Implementasi
-          Melekatkan perkembangan aspek-aspek portofolio di dalam kegiatan kelas yang sedang berlangsung.
-          Memberikan tanggung jawab kepada peserta didik untuk mempersiapkan, memilih, menilai dan menyimpan portofolionya sendiri.
-          Membagi aspek-aspek portofolio yang telah dipilih.
-          Mencatat komentar pendidik dan peserta didik dengan segera terhadap portofolio tersebut.
    c. Hasil
-          Menganalisis aspek-aspek portofolio untuk memahami pengetahuan dan keterampilan peserta didik.
-          Menggunakan informasi portofolio itu untuk mendokumentasi kegiatan-kegiatan belajar peserta didik, untuk disampaikan kepada orang tua dan memperbaiki pembelajaran di kelas.
Prinsip-prinsip asesmen
-          Tujuan utama asesmen adalah memperbaiki belajar peserta didik.
-          Asesmen berujuan untuk mendukung belajar peserta didik.
-          Obyektif bagi semua peserta didik.
-          Berkolaborasi secara profesional dengan sekelompok pendidik lain.
-          Melibatkan partisipasi komite sekolah dalam pengembangan asesmen.
-          Menjelaskan keteraturan dan kejelasan komunikasi mengenai peserta didik kepada peserta didik, keluarga dan masyarakat.
-          Meninjau dan memperbaiki asesmen.
Tujuan Asesmen:
Tujuan utama penggunaan asesmen dalam pembelajaran (classroom assessment) adalah membantu guru dan siswa dalam mengambil keputusan propesional untuk memperbaiki pembelajaran. Menurut Popham (1995:4-13) asesmen bertujuan untuk antara lain untuk:
·         mendiagnosa kelebihan dan kelemahan siswa dalam belajar.
·         memonitor kemajuan siswa.
·         menentukan jenjang kemampuan siswa.
·         menentukan efektivitas pembelajaran.
·         mempengaruhi persepsi publik tentang efektivitas pembelajaran.
·         mengevaluasi kinerja guru kelas.
·         mengklarifikasi tujuan pembelajaran yang dirancang guru.
Makna asesmen dalam pendidikan dan pembelajaran
Ø  Berikut beberapa implikasi terapan dalam proses pembelajaran di sekolah.
§  Asesmen merupakan bagian integral dari proses pembelajaran, sehingga tujuan asesmen harus sejalan dengan tujuan pembelajaran. Implikasinya bahwa guru hendaknya merancang asesmen bersamaan dan melekat dengan design instructional yang disusunnya. Gunakan kisi-kisi asesmen untuk mengontrol kecakupan kompetensi dan bahan pelajaran.
§  Asesmen harus didasarkan pada tujuan pembelajaran secara utuh, mengukur ranah kognitif, afektif maupun psikomotorik mengacu pada taksonomi Bloom yang telah direvisi.
§  Menentukan kriteria keberhasilan, baik kriteria dari keberhasilan proses belajar yang dilakukan siswa, ataupun kriteria keberhasilan dari kegiatan mengajar yang dilakukan oleh pendidik, serta keberhasilan program pembelajaran secara keseluruhan.
§  Untuk memperoleh hasil asesmen yang maksimal yang dapat menggambarkan proses dan hasil yang sesungguhnya, asesmen dilakukan sepanjang kegiatan pengajaran ditujukan untuk memotivasi dan mengembangkan kegiatan belajar anak, kemampuan mengajar guru dan untuk kepentingan penyempurnaan program pengajaran.
§  Dalam pelaksanaannya, asesmen pembelajaran ranah afektif merupakan kegiatan yang berkaitan dengan mengukur dan menilai aspek psikologis yang berupa proses dan hasil belajar yang bersifat afeksi, karena itu asesmen hendaknya dilakukan dengan cermat dan penuh perhitungan termasuk memperhatikan berbagai keterbatasan sebagai berikut.
§  Pengukuran aspek psikologis termasuk pengukuran proses dan hasil pembelajaran pada umumnya dikembangkan berdasar atas sampel tingkah laku yang terbatas, sehingga untuk dapat menjadi sumber informasi yang akurat, asesmen dilakukan dengan perencanaan yang matang dan dilakukan dengan cermat, dengan memperhatikan perolehan sampel yang memadai dari domain tingkah laku dalam pengembangan prosedur dan alat ukur yang baik.
§  Pendefinisian konstruk psikologis pada skala pengukuran merupakan masalah yang cukup pelik, mengingat bahwa kenyataan hasil belajar merupakan suatu kualitas pemahaman siswa terhadap materi, sedang dalam pelaksanaan tes pengukuran hasil belajar, pengajar diharuskan memberikan kuantitas yang berupa angka-angka pada kualitas dari suatu gejala yang bersifat abstrak.
§  Konstruk psikologis dalam proses dan hasil pembelajaran tidak dapat didifinisikan secara tunggal, tetapi selalu berhubungan dengan konstruk yang lain. Dengan demikian dalam pelaksanaan asesmen hendaknya menggunakan teknik asesmen alternatif, disamping teknik yang standar.
§  Perlu dipahami bahwa hasil pengukuran dan nilai yang diperoleh dalam asesmen proses dan hasil belajar mengandung kekeliruan. Angka yang diperoleh sebagai hasil pengukuran baik dengan menggunakan tes ataupun nontes mengandung kesalahan. Untuk itu kegiatan pengukuran dalam prosedur asesmen yang baik harus dipersiapkan sedemikian rupa sehingga dapat memperkecil kekeliruan. Kesalahan dapat bersumber dari alat ukur, dari gejala yang diukur, maupun interpretasi terhadap hasil pengukuran tersebut. Untuk kperluan mengeliminir kesalahan ini disarankan untuk melakukan try out isntrumen pengukurang dan melakukan analisis item.