Blog ini dibuat bertujuan membantu para pelajar dan mahasiswa dalam proses pembelajaran
Daftar Blog Saya
Rabu, 12 Desember 2012
Selasa, 09 Oktober 2012
Keagungan-MU
Disudut gelap ini
Kutatap langit tanpa henti
Kurasakan semilir angin malam menusuk pori-pori
Seakan bintang menari tiada letih
Bulan persinar tanpa pamrih
Kucoba membuka kalbu ini
Merenungi semua kesalahan dalam diri
tuk bersyukur kepada-Mu ilahi
Kamis, 04 Oktober 2012
Nama : Hesti Setiawati
NIM : 113654219
Prodi : Pend. Sains
1. Menjelaskan tentang biologi kontrol dan beri contoh !
• Biologi Kontrol adalah metode pengendalian hama (termasuk serangga, tungau, gulma dan penyakit tanaman) dengan menggunakan organisme hidup lainnya. Hal ini bergantung pada predasi, parasitisme, herbivora, atau mekanisme alam lainnya, tetapi biasanya juga melibatkan peran manajemen aktif manusia. Hal ini dapat menjadi komponen penting dari pengelolaan hama terpadu (PHT) program. Ada tiga tipe dasar strategi pengendalian hama secara biologis: impor (kadang-kadang disebut pengendalian hayati klasik), augmentasi dan konservasi.
• Contoh : Burung berperan sebagai predator belalang pada tanaman padi.
2. Jelaskan tipe dekomposisi !
Aerobic adalah proses penanganan secara biologis yang berarti proses dimana terdapat oksigen terlarut (memerlukan oksigen) dimana oksidasi bahan organic menggunakan molekul oksigen sebagai aseptor electron terakhir sebagai prosesutama yang menghasilkan energi kimia untuk mikroorganisme. Artinya dalam aerobic disini oksigen merupakan penerima electron/oksidan.
Anaerobic adalah kata teknis yang secara harfiah berarti "tanpa udara" (dimana udara biasanya berartioksigen) yaitu proses penanganan secara biologis yang digunakan untuk mengindikasikan tidak adanya akseptor electron. Artinya dalamanaerobic ini oksigen tidak terlibat dan bahan organic sebagai penerima electron / oksidan.
Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaanana erobik (tanpaoksigen). Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi anaerobik, akan tetapi, terdapat definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi dalam lingkungan anaerobik dengan tanpa akseptor elektron eksternal.
3. Jelaskan sibernetik !
Sibernetik adalah sebuah studi interdisiplin tentang struktur sistem regulasi. Sibernetika berhubungan erat dengan teori informasi, teori pengendalian, dan teori sistem, setidaknya dalam bentuk urutan pertamanya. (Sibernetika urutan kedua memiliki metodologi krusial dan implikasi epistemologi yang mendasar untuk bidang tersebut secara keseluruhan).
4. Jelaskan mekanisme Homeostatic !
Mekanisme Homeostatic ini diatur oleh otak terutama hipotalamus, yang bila terangsang akan merangsang koordinasi tubuh. Proses ini akan terjadi terus menerus hingga lingkungan dinamis dalam tubuh akan berada pada jumlah yang normal.
2 koordinasi badan yang terlibat ialah:
1. Kordinasi kimia - Seperti hormon.
2. Kordinasi saraf - Seperti impuls saraf
Beberapa proses-proses yang terlibat ialah:
• Umpan balik positif - Contoh demam, badan akan bertambah panas untuk membunuh bakteri dan virus.
• Umpan balik negatif - Contoh keadaan panas, badan akan diatur untuk mengurangi panas badan.
5. Jelaskan hipotesis GAIA !
Hipotesis GAIA adalah teori ekologis yang menyatakan bahwa biosfer dan komponen-komponen fisik bumi (atmosfer, kriosfer, hidrosfer, dan litosfer) saling menyatu untuk membentuk sistem interaksi yang menjaga keadaan iklim dan bigeokimia Bumi dalam keadaan seimbang. Hipotesis ini umumnya dideskripsikan menganggap bumi sebagai orgaisme tunggal, sebagai suatu sistem yang hidup dan memiliki aturan sendiri.
Medan Listrik
Medan Listrik
Sebuah muatan listrik dikatakan memiliki medan listrik di sekitarnya. Medan listrik adalah daerah di sekitar benda bermuatan listrik yang masih mengalami gaya listrik. Jika muatan lain berada di dalam medan listrik dari sebuah benda bermuatan listrik, muatan tersebut akan mengalami gaya listrik berupa gaya tarik atau gaya tolak.
Arah medan listrik dari suatu benda bermuatan listrik dapat digambarkan menggunakan garis-garis gaya listrik. Sebuah muatan positif memiliki garis gaya listrik dengan arah keluar dari muatan tersebut. Adapun, sebuah muatan negatif memiliki garis gaya listrik dengan arah masuk ke muatan tersebut.
Besar medan listrik dari sebuah benda bermuatan listrik dinamakan kuat medan listrik. Jika sebuah muatan uji q’ diletakkan di dalam medan listrik dari sebuah benda bermuatan, kuat medan listrik E benda tersebut adalah besar gaya listrik F yang timbul di antara keduanya dibagi besar muatan uji. Jadi, dituliskan:
dan F = E q’
q’ = Sumber muatan
E = Arah Kuat Medan Listrik
F = searah dengan arah gaya
Adapun kuat medan listrik dari sebuah benda bermuatan listrik q di suatu titik yang berjarak r dari benda tersebut dapat dituliskan sebagai berikut:
E = kuat medan listrik (N/C)
Q = muatan sumber (C)
r = jarak muatan uji trhadap muatan sumber (m)
k = konstanta = =9×109 Nm2/C2
ε0 = permitivitas listrik vakum = 8,85 . 10-12 C2/Nm2
Di sini kuat medan listrik dituliskan dalam satuan N/C.
Kuat medan listrik juga merupakan besaran vektor karena memiliki arah, maka penjumlahan antara dua medan listrik atau lebih harus menggunakan penjumlahan vektor. Arah medan listrik dari sebuah muatan positif di suatu titik adalah keluar atau meninggalkan muatan tersebut. Adapun, arah medan listrik dari sebuah muatan negatif di suatu titik adalah masuk atau menuju ke muatan tersebut.
Dua plat sejajar yang bermuatan listrik dapat menyimpan energi listrik karena medan listrik timbul di antara dua plat tersebut. Kuat medan listrik di dalam dua plat sejajar yang bermuatan listrik adalah
Yaitu:
σ = rapat muatan dari plat yang memiliki satuan C/m2
ε0 = permitivitas ruang hampa
Kita juga dapat menghitung kuat medan listrik dari sebuah bola konduktor berongga yang bermuatan listrik, yaitu sebagai berikut.
Di dalam bola (r < R), E = 0
Di kulit atau di luar rongga (r > R),
Gaya Coulomb
Gaya coulomb atau gaya listrik yang timbul antara benda-benda yang bermuatan listrik dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu sebanding besar muatan listrik dari tiap-tiap benda dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara benda-benda bermuatan listrik tersebut.
gaya coulomb antara dua benda bermuatan listrik
Jika benda A memiliki muatan q1 dan benda B memiliki muatan q2 dan benda A dan benda B berjarak r satu sama lain, gaya listrik yang timbul di antara kedua muatan tersebut dapat dituliskan sebagai berikut
Yaitu:
F = gaya listrik atau gaya coulomb (newton )
k = konstanta kesebandingan yang besarnya 9 x 109 N m2 C–2
muatan q dihitung dalam satuan coulomb (C)
konstanta k juga dapat ditulis dalam bentuk
dengan ε0 adalah permitivitas ruang hampa yang besarnya 8,85 x 10–12 C2 N–1 m–2
Gaya listrik merupakan besaran vektor sehingga operasi penjumlahan antara dua gaya atau lebih harus menggunakan konsep vektor, yaitu sesuai dengan arah dari masing-masing gaya. Secara umum, penjumlahan vektor atau resultan dari dua gaya listrik F1 dan F2 adalah sebagai berikut:
1. Untuk dua gaya yang searah maka resultan gaya sama dengan penjumlahan dari kedua gaya tersebut. Adapun, untuk dua gaya yang saling berlawanan, resultan gaya sama dengan selisih dari kedua gaya
R = F1 + F2 dan R = F1 – F2
2. Untuk dua gaya yang saling tegak lurus, besar resultan gayanya adalah
3. Untuk dua gaya yang membentuk sudut θ satu sama lain, resultan gayanya dituliskan sebagai berikut
GERAK PADA TUMBUHAN
BAB I
GERAK PADA TUMBUHAN
A. Tujuan
1. Merancang dan melaksanakan eksperimen untuk membuktikan pengaruh arah cahaya terhadap pertumbuhan pucuk tanaman.
2. Menginterpretasikan data hasil kegiatan untuk membuktikan pengaruh arah cahaya terhadap pertumbuhan pucuk tanaman.
B. Rumusan Masalah
Bagaimanakan pengaruh arah cahaya terhadap pertumbuhan pucuk tanaman?
C. Hipotesis
Jika tumbuhan kacang hijau diletakkan di ruang yang langsung terkena cahaya, maka pertumbuhannya akan lebih lambat namun daunnya tampak lebih lebar, tebal, hijau tampak segar dan batang kecambah tampak kokoh. Dan apabila diletakkan di ruang yang kekurangan cahaya, maka batang kecambah akan tumbuh lebih cepat namun lemah, daunnya berukuran kecil, tipis, dan berwarna pucat.
D. Pembahasan
Pertumbuhan dapat diartikan sebagai suatu proses pertambahan ukuran atau volume serta jumlah sel secara irreversible, atau tidak dapat kembali ke bentuk semula. Sedangkan Perkembangan adalah peristiwa perubahan biologis menuju kedewasaanm tidak dapat dinyatakan dengan ukuran tetapi dengan perubahan bentuk tubuh (metamorfosis) dan tingkat kedewasaan.
Pada proses pertumbuhan selalu terjadi peningkatan volume dan bobot tubuh peningkatan jumlah sel dan protoplasma. Berbeda dengan pertumbuhan, perkembangan bukan merupakan besaran sehingga tidak dapat diukur. Perkembangan pada tumbuhan diawalai sejak terjadi fertilisasi. Calon Tumbuhan akan berubah bentuk dari sebuah telur yang dibuahi menjadi zigot, embrio, dan akhirnya menjadi sebatang pohon. Proses pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan diawali dengan aktivitas sintetis bahan mentah (bahan baku) berupa molekul sederhana dan molekul kompleks. Tahapan yang dilalui selama melangsungkan proses tersebut adalah sebagai berikut :
a. Tahap pembelahan sel, yaitu sel induk membelah menjadi beberapa sel anak.
b. Tahap pembentangan, yaitu pembesaran atau peningkatan volume sel anak. Pada sel tumbuhan, peningkatan tersebut biasanya disebabkanoleh penyerapan air kedalam vakuola.mm j
c. Tahap pematangan, yaitu perkembangan sel anak yang telah mencapai ukuran tertentu menjadi bentuk khusus (terspesialisasi) melalui proses diferensiasi. Pada akhirnya terbentuk jaringan, organ, dan individu.
Faktor yang mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan
1. Faktor eksternal/lingkungan.
Faktor ini merupakan faktor luar yang erat sekali hubungannya dengan proses pertumbuhan dan perkembangan. Beberapa factor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan adalah sebagai berikut:
• Air dan mineral
• Kelembaban.
• Suhu
• Cahaya
2. Faktor internal.
Faktor yang melibatkan hormon dan gen yang akan mengontrol pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Dimana dalam hal ini ada beberapa hormone yang dapat mengontrol proses pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan tersebut.yaitu:
• Hormon Auksin : merangsang pertumbuhan bunga.
• Hormon Giberelin : merangsang pertumbuhan batang.
• Hormon Sitokinin : memperpanjang akar.
• Hormon Afserat : menghambat perpanjangan sel
Gambar 1. Percobaan untuk mengetahui pengaruh arah cahaya terhadap pertumbuhan pucuk tanaman
E. Alat dan Bahan
No
Nama Alat dan Bahan
Jumlah
1.
Gelas plastik
2 buah
2.
Biji kacang Hijau
12 biji
3.
Kapas
Secukupnya
4.
Air
Secukupnya
F. Prosedur
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Memasukkan kapas ke dalam gelas aqua lalu memberinya sedikit air
3. Meletakkan 4 biji ke dalam gelas plastik
4. Meletakkan gelas tersebut pada tempat yang berbeda
5. Menyirami tanaman kacang hijau setiap hari
6. Mengukur tinggi tiap-tiap tanaman kacang hijau setiap hari
7. Mengamati arah pertumbuhan kacang hijau
8. Mengamati perbedaan-perbedaan yang terjadi antara ketiga tanaman tersebut
G. Tabel
Kondisi Terang Kondisi Gelap
Pertumbuhannya lebih lambat Pertumbuhannya cepat
Daun lebih lebar Daun berukuran kecil
Hijau tampak segar Warna tampak pucat
Batang kecambah kokoh Batang kecambah lemah/tidak kokoh
H. Analisis
1. Bagian mana dari tanaman yang tumbuhnya mengarah ke sinar?
Bagian yang mengarah ke sinar adalah ujung batang.
2. Nyatakan jenis gerak tropisme yang ditunjukkan oleh pucuk tanaman.
Fototropisme adalah gerak pertumbuhan tumbuhan tanaman menuju atau menjauhi sinar matahari. Pertumbuhan menuju rangsangan disebut tropisme positif, sedangkan gerak menjauhi sinar matahari disebut tropisme negatif.
3. Apa fungsi kapas yang dibasahi?
Kandungan yang terdapat dalam kapas adalah serat-serat tumbuhan(selulosa). Kapas dapat menjaga kelembapan yang lebih lama dan lebih baik daripada tanah. Selain itu tekstur kapas yang lembut sangat cocok untuk akar tanaman kacang hijau yang masih muda dan lemah sehingga akar muda tersebut dapat berkembang lebih baik untuk jangka waktu tertentu.
4. Mengapa respon ini terjadi pada pucuk tanaman?
Karena adanya meristem pucuk pada batang, akan tumbuh dan berkembang menjadi :
- Protoderm, menghasilkan jaringan epidermis.
- Prokambium, berkembang menjadi floem primer, xilem primer dan kambium pembuluh yang akan berkembang menjadi xilem dan floem sekunder.
- Meristem dasar, berkembang menjadi jaringan dasar empulur dan korteks dan kambium gabus.
I. Kesimpulan
1. Apakah hipotesis yang sudah dirumuskan sebelumnya dapat terbukti?
Iya, terbukti.
2. Kesimpulan apa yang dapat ditarik dari percobaan ini?
Jika tumbuhan kacang hijau diletakkan di ruang yang langsung terkena cahaya, maka pertumbuhannya akan lebih lambat namun daunnya tampak lebih lebar, tebal, hijau tampak segar dan batang kecambah tampak kokoh. Dan apabila diletakkan di ruang yang kekurangan cahaya, maka batang kecambah akan tumbuh lebih cepat namun lemah, daunnya berukuran kecil, tipis, dan berwarna pucat.
J. Penerapan Ide:
Cahaya adalah salah satu kebutuhan penting dalam proses Fotosintesis. Oleh karena itu, tanaman merespon dengan gerak fototropisme positif untuk melaksanakan proses fotosintesis
Gambar saat pertama kali Kacang Hijau ditanam
`
Gambat setelah beberapa hari percobaan di tempat gelap dan terang
ALAT GARAK MANUSIA
NAMA :HESTI SETIAWATI
KELAS :PENDIDIKAN SAINS B 2011
NIM :113654219
Gerakan tubuh dimungkinkan terjadi karena adanya kerjasama antara tulang dengan otot. Otot dikatakan sebagai alat gerak aktif, sedang tulang dikatakan sebagai alat gerak pasif.
A. RANGKA
Rangka manusia tersusun oleh sekitar 200 tulang yang terdiri atas tulang tengkorak, tulang badan dan tulang anggota gerak.
1. Tengkorak
a. Kepala (kranium), meliputi :
- 1 tulang dahi (os. Frontale)
- 2 tulang ubun-ubun (os. Parietal)
- 1 tulang kepala belakang (os. Occipetale)
- 2 tulang baji (os. Spenoidale)
- 2 tulang tapis (os. Ethmoidale)
- 2 tulang pelipis (os. Temporal)
b. Muka, meliputi :
- 1 tulang rahang atas (os. Maxilla)
- 1 tulang rahang bawah (os. Mandibulla)
- 2 tulang pipi (os. Zigomaticum)
- 1 tulang langit-langit (os. Pallatum)
- 1 tulang hidung (os. Nasale)
- 2 tulang air mata (os. Lacrimale)
2. Badan
a. Tulang belakang (vertebrae), meliputi :
- 7 ruas tulang leher (v. cervicalis)
- 12 ruas tulang punggung (v. dorsalis)
- 5 ruas tulang pinggang (v. lumbalis)
- 5 ruas tulang kelangkang (v. sacrum)
- 4 ruas tulang ekor (v. cocigeus)
b. Tulang dada, meliputi :
- hulu/ tangkai (manubrium sterni)
- badan (corpus sterni)
- taju/ pedang (proccesus xyphoideus)
c. Tulang rusuk/ iga/ costae, meliputi :
- 7 pasang tulang rusuk sejati (c. vera)
- 3 pasang tulang rusuk palsu (c. spuria)
- 2 pasang tl. rusuk melayang (c. fluctuantes)
d. Tulang gelang bahu, meliputi :
- 2 tulang belikat (scapula)
- 2 tulang selangka (clavicula)
e. Tulang gelang panggul, meliputi :
- 2 tulang usus (os. Ilium)
- 2 tulang kemaluan (os. Pubis)
- 2 tulang duduk (os. Ichium)
3. Anggota
a. Lengan, meliputi :
- 2 tulang lengan atas (os. Humerus)
- 2 tulang hasta (os. Ulna)
- 2 tulang pengumpil (os. Radius)
- 2 x 8 tl. pergelangan tangan (os. Carpus)
- 2 x 5 tl. telapak tangan (os. Metacarpus)
- 2 x 14 tl. jari tangan (os. Phalanges)
b. Tungkai, meliputi :
- 2 tulang paha (os. Femur)
- 2 tulang lutut (os. Patella)
- 2 tulang betis (os. Fibula)
- 2 tulang kering (os. Tibia)
- 2 x 7 tulang pergelangan kaki (os. Tarsus)
- 2 x 5 tulang telapat kaki (os. Calcaneus)
- 2 x 14 tulang jari kaki (os. Phalangeus)
Fungsi rangka :
- memberi bentuk tubuh
- sebagai alat gerak pasip
- melindungi alat-alat tubuh yang lemah
- tempat melekatnya otot
- menegakkan tubuh
- tempat pembentukkan sel darah merah
- tempat penimbunan mineral
Rangka manusia dibedakan menjadi :
- Rangka sumbu tubuh (skeleton aksial), meliputi tengkorak dan tulang badan
- Rangka tambahan (skeleton apendikuler), terdiri dari tulang-tulang anggota tubuh
Proses pembentukkan tulang (osifikasi)
Rangka manusia terbentuk pada saat masih embrio berusia genap dua bulan, walaupun masih berupa tulang rawan (cartilago).
Proses pembentukan tulang adalah :
a. Jaringan embrional (mesenkim) membentuk tulang rawan sebagai rangka awal. Tulang rawan tersebut berongga dan menghasilkan sel induk tulang (osteoblast).
b. Osteoblast kemudian membentuk sel-sel tulang. Masing-masing tulang menghasilkan matriks tulang yang di dalamnya diendapkan garam-garam kalsium (Ca) dan phospor (P) sehinggan tulang menjadi keras.
Jenis tulang, meliputi :
a. Tulang rawan
Jaringan tulang rawan yang disusun oleh sel tulang rawan (chondrosit) dan matriks tulang rawan yang di dalamnya terdapat bahan anorganik (garam sulfat), bahan organik (protein/ chondrin) dan collagen yang elastis.
Jaringan tulang rawan anak lebih banyak mengandung sel-sel tulang rawan, sedangkan pada orang dewasa lebih banyak mengandung matriks tulangnya.
Tulang rawan berifat tidak keras dan elastis (lentur) yang terdapat di hidung, telinga, antar ruas tulang belakang, persendian dan ujung tulang pipa.
b. Tulang (osteon)
Jaringan tulang tersusun oleh osteosit dan matriks tulang. Osteosit banyak menguluarkan senyawa kapur dan phospat ke dalam matriks tulang sehingga menjadi keras. Bila matriks tulang padat dan rapat maka yang terbentuk adalah tulang keras (tulang kompak), misal tulang pipa (tulang lengan, hasta, pengumpil, kering dan betis). Bila matriks tulang tidak rapat (berongga) akan membentuk tulang spons, misal tulang pipih dan tulang pendek (tulang tengkorak, ruas tulang belakang).
Bentuk tulang, meliputi :
a. Tulang pipih
Merupakan bagian terbesar yang membentuk tengkorak. Ketika bayi lahir ada tulang yang pembentukkannya belum selesai. Sambungan ubun-ubun atas baru tertutup setelah bayi umur delapan bulan dan bagian ubun-ubun belakang baru tertutup setelah berumur dua tahun.
Contoh : tulang tengkorak, belikat, rusuk
b. Tulang pendek
Matriks tulang padat dan rapat, yang terbagi tiga bagian, yaitu : diafisis (tengah), epifisis (ujung) dan cakrae-pifisis (antara diafisis dan epifisis).
Contoh : tulang paha, betis, lengan
c. Tulang pendek
Merupakan pembentuk pergelangan tangan, jari tangan, pergelangan kaki, jari kaki dan tulang belakang yang menghasilkan gerakan terbatas.
Contoh : tulang telapak tangan
Hubungan antar tulang (artikulasi), meliputi :
a. Sinartrosis
Adalah hubungan antar tulang yang tidak menghasilkan atau hanya terjadi gerakan terbatas, yang terbagi :
- Sinfibrosis : adalah hubungan tulang yang penghu-bungnya berupa jaringan ikat/ serabut tulang yang kemudian mengalami penulangan dan tidak menghasilkan gerakan, misalnya pada sambungan bergerigi tengkorak yang disebut sutura.
- Sinkondrosis : adalah hubungan tulang rawan yang memungkinkan gerakan terbatas berupa gerakan lentur, terpilin atau tertekan, misal hubungan antar ruas-ruas tulang belakang, antara tulang rusuk dengan tulang dada, antara tulang rusuk dengan ruas tulang punggung.
b. Diartrosis
Adalah hubungan antar tulang yang dapat menghasilkan gerakan disebut persendian.
Dibedakan atas :
- Sendi peluru (endartrosis), dibentuk oleh dua ujung tulang yang berbentuk bongkol dan yang lain berbentuk lekuk sehingga menghasilkan gerakan ke beberapa arah (berporos tiga).
Contoh :
Tulang lengan dengan tulang belikat
Tulang pangkal paha dengan tulang pinggul
- Sendi engsel, dibentuk oleh dua ujung tulang berbentuk lekuk dan bongkol silindris sehingga menghasilkan gerakan satu arah.
Contoh :
Siku, antara lengan atas dan lengan bawah
Lutut, antara paaha dan tungkai bawah
Hubungan antar ruas jari
- Sendi putar, terjadi karena ujung tulang satu dapat mengitari ujung tulang yang lainnya.
Contoh :
Tulang hasta dan tulang pengumpil
Tulang tengkorak dan tulang atlas
Tulang pergelangan tangan
Tulang pergelangan kaki
- Sendi pelana, dibentuk oleh dua ujung yang salah satu ujungnya berbentuk seperti pelana sehingga menghasilkan gerakan agak bebas berporos dua.
Contoh :
Tulang ibu jari dan telapak tangan
- Sendi ovoid, dibentuk ujung tulang yang merupakan lekuk berbentuk lekuk elips dan ujung tulang pasangannya merupakan bongkol oval sehingga menghasilkan gerakan kiri kanan, mnaju mundur.
Contoh :
Tulang pengumpil dan pergelangan tangan
- Sendi kaku, dibentuk oleh dua ujung tulang yang masing-masing berbentuk agak datar sehingga menghasilkan gerakan bergeser (tidak berporos).
Contoh :
Hubungan tulang pergelangan tangan
Bagian-bagian sendi :
- Tulang rawan, meliputi bongkol dan lekuk sendi. Menghindarkan gesekan antar ujung tulang pembentuk sendi sehingga sendi tidak menjadi aus.
- Rongga sendi, dibentuk oleh membran sendi (membran sinovial) yang liat dan kluat, menghasilkan minyak sinovial yang berguna untuk melumasi sendi.
- Ligamen, adalah jaringan ikat yang liat dan kuat untuk melindungi sendi agar tidak lepas.
Kelainan dan gangguan pada tulang :
1. Gangguan infeksi
- Artritis eksudatif adalah radang selaput sendi
- Artritis sendi adalah kekurangan cairan sinovial
2. Kelainan tulang
- Tulang bengkok akibat kekurangan selaput sendi
- Lordosis adalah tulang belakang bengkok ke depan
- Kifosis adalah tulang belakang bengkok ke belakang
- Skoliosis adalah tulang bengkok ke samping
- Nekrosa adalah sel tulang mati
- Layuh semu adalah tulang tidak kuat
3. Gangguan tulang
- Fisura adalah retak tulang
- Fraktura adalah patang tulang, meliputi patah tulang tertutup (jika tulang patah tetapi kulit tidak terluka) dan patah tulang terbuka (jika tulang patah mencuat keluar kulit).
4. Deferensiasi dan gangguan fisiologis
- Rakitis, karena kekurangan vitamin D
- Kekurangan zat kapur saat pembentukan tulang tengkorak masa bayi menyebabkan bentuk kepala menjadi lebih kecil dari normal disebut mikrosefalus.
- Kekurangan hormon esterogen pada masa menapause menyebabkan tulang kurang keras sehingga tulang menjadi rapuh dan mudah patah disebut osteoporosis.
5. Gangguan sendi
Gangguan metabolisme asam urat dapat menyebabkan penyakit gout. Kadar asam urat yang tinggi dalam darah yang ditimbun dalam sendi terutama pada jari. Gejala penyakit ini adalah ruas tulang jari membesar.
B. OTOT
Otot merupakan penggerak tulang. Otot dapat bergerak karena adanya sel otot. Otot bekerja dengan cara berkontraksi (memendek) dan berelaksasi (memanjang) sehingga otot disebut alat gerak aktif.
Jenis otot :
- Otot lurik, melekat pada rangka dan bekerja secara sadar.
- Otot polos, terdapat pada organ dalam dan bekerja tidak sadar.
- Otot jantung, terdapat pada jantung dan bekerja tidak sadar.
Fungsi otot :
- melakukan gerakan bersama tulang
- mengalirkan darah
- mengedarkan sari makanan
- menggerakan jantung
Mekanisme kerja otot
Otot bekerja dengan kontraksi dan relaksasi. Pada otot lurik terdapat aktin dan miosin yang mempunyai daya berkerut membentuk aktomiosin. Bila aktin mendekat ke miosin makan otot akan berkontraksi, sebaliknya bila aktin menjauhi miosin makan otot akan relaksasi.
Energi untuk kontraksi otot berasal dari penguraian molekul ATP, yaitu sebagai berikut :
ATP à ADP + P + energi
ADP à AMP + P + energi
Kreatinfosfat adalah sumber energi cadangan yang dapat melepaskan P untuk disintesakan dengan ATP sehingga membentuk glikogen.
Glikogen adalah gula otot yang merupakan zat makanan cadangan (polisakarida) yang tidak larut dalam air.
Jenis gerak otot :
- Antagonis (berlawanan)
ekstensor - fleksor : meluruskan - membengkokan
abduktor - adduktor : menjauhkan - mendekatkan
depresor - elevator : ke bawah - ke atas
supinator - pronator : menengadah - menelungkup
- Sinergis (bersamaan)
Otot pronator teres dan pronator kuardratus pada lengan bawah.
Kemampuan gerak otot :
- Kontraksibilitas adalah kemampuan otot melakukan perubahan menjadi lebih pendek dari ukuran semula.
- Ekstensibilitas adalah kemampuan otot melakukan perubahan menjadi lebih panjang dari ukuran semula.
- Elastisitas adalah kemampuan otot lurik untuk bisa kembali ke ukuran semula setelah mengalami kontraksi.
Gangguan otot :
- Atrofi adalah keadaan otot mengecil sehingga fungsi otot menurun.
- Tetanus adalah ketegangan otot secara terus-menerus sehingga otot menjadi kejang.
- Kaku leher (stiff) adalah terjadi karena kesalahan otot trapesius leher meradang.
- Kram (kekejangan), terjadi karena otot terus melakukan aktivitas sehingga otot kejang dan tidak dapat mampu kontraksi.
- Miestenia gravis adalah lemahnya otot secara berangsur-angsur dan menyebabkan kelumpuhan.
- Hernia abdominal , terjadi bila dinding otot perut sobek sehingga usus menjadi merosot ke bawah masuk ke dalam rongga perut.
- Gangguan otot bawaan (genetis) atau distrofi otot, adalah merupakan suatu penyakit kronis pada otot sejak kanak-kanan.
GERAK PADA TUMBUHAN
NAMA :HESTI SETIAWATI
KELAS :PENDIDIKAN SAINS B 2011
NIM :113654219
GERAK PADA TUMBUHAN
Gerakan pada tumbuhan merupakan suatu resapan terhadap rangsangan (stimulus) baik yang berasal dari dalam maupun dari luar individu. Jadi timbulnya gerak pada tumbuhan merupakan bukti adanya iritabilitas.
Berdasarkan ada tidaknya rangsangan, gerak pada tumbuhan dibedakan menjadi:
1. Gerak endonom yaitu gerak yang dipengaruhi oleh gerak tumbuhan itu sendiri. Contohnya adalah gerak sitoplasma pada sel.
2. Gerak esionom yaitu gerak yang dipengaruhi oleh rangsangan dari luar. contoh rangsangan dari luar adalah cahaya, suhu, gravitasi bumi, dll.
a. Nasti
Nasti adalah gerak bagian tumbuhan yang arah geraknya tidak dipengaruhi oleh arah datangnya rangsangan. Gerak nasti disebabkan oleh perubahan turgor pada jaringan di tulang daun. Berdasarkan jenis rangsangannya, nasti dibedakan menjadi beberapa macam, yakni:
• Seismonasti atau tigmonasti merupakan gerak nasti yang terjadi akibat rangsangan sentuhan. Contohnya adalah gerak menutupnya daun putri malu (Mimosa pudica) ketika disentuh.
• Niktinasti merupakan gerak nasti yang terjadi akibat pengaruh gelap. Contohnya adalah "gerak tidur" yang dilakukan daun dari tumbuhan polong-polongan.
• Termonasti merupakan gerak nasti yang disebabkan oleh rangsangan suhu. Contohnya mekarnya bunga tulip ketika suhu udara naik.
• Fotonasti merupakan gerak nasti yang disebabkan oleh rangsangan cahaya. Contohnya adalah mekarnya bunga pukul empat (Mirabilis jalapa) pada saat sore hari di saat terkena sinar matahari.
• Nasti kompleks merupakan gerak nasti yang disebabkan lebih dari satu rangsangan. Contohnya gerak membuka dan menutupnya stomata.
b. Tropisme
Tropisme adalah gerak tumbuhan yang arah geraknya dipengaruhi oleh arah datangnya rangsangan. Tropisme positif adalah gerak yang arahnya mendekati rangsangan, sedangkan tropisme negatif adalah gerak yang arahnya menjauhi rangsangan. Berdasarkan jenis rangsangannya, tropisme dibedakan menjadi beberapa macam, yakni:
• Geotropisme atau gravitropisme merupakan gerak tropisme yang disebabkan rangsangan gaya gravitasi bumi. Geotropisme ada dua yaitu geotropisme positif dan geotropisme negatif. Geotropisme positif adalah gerak organ tumbuhan searah gravitasi bumi, misalnya gerak akar tumbuhan. Sedangkan geotropisme negatif adalah gerak berlawanan arah gravitasi bumi, misalnya gerak tumbuh batang tumbuhan.
• Fototropisme merupakan gerak tropisme yang disebabkan oleh pengaruh rangsangan cahaya. Fototropisme terbagi dua yaitu fototropisme positif dan fototropisme negatif. Pada umumnya, bagian tumbuhan di atas tanah bersifat fototropisme positif, misalnya bunga matahari akan mekar dan batangnya mengikuti arah sinar matahari. Dan akar bersifat fototropisme negatif
• Tigmotropisme merupakan gerak tropisme yang disebabkan karena rangsangan sentuhan. Pada umumnya tigmotropisme terjadi pada tumbuhan pemanjat (tumbuhan yang memiliki sulur)seperti anggur, ubi jalar, melon, dan tumbuhan pemanjat lainnya.
• Hidrotropisme merupakan gerak tropisme yang disebabkan karena rangsangan air. Contohnya gerak pertumbuhan akar menuju ke air.
• Termotropisme merupakan gerak tropisme yang disebabkan karena rangsangan suhu.
• Kemotropisme merupakan gerak tropisme yang disebabkan karena rangsangan zat kimia. Contohnya gerak akar menuju pupuk.
• Reotropisme merupakan gerak tropisme yang disebabkan oleh aliran air sehingga mempengaruhi arah gerak tumbuhan. Contohnya eceng gondok.
C. Taksis
Taksis adalah gerak yang terjadi akibat rangsangan luar. Seluruh tubuh tumbuhan akan bergerak, dan arah geraknya ditentukan oleh arah rangsangan. Berdasarkan jenis rangsangannya, taksis dibedakan menjadi beberapa macam, yakni:
• Fototaksis merupakan gerak taksis yang disebabkan rangsangan cahaya. contohnya gerak Euglena menuju cahaya. Fototaksis dibedakan menjadi dua yaitu fototaksis positif dan fototaksis negatif. Fototaksis positif adalah gerak tumbuhan mendekati rangsangan cahaya, sedangkan fototaksis negatif adalah gerak tumbuhan menjauhi rangsangan cahaya.
• Kemotaksis merupakan gerak taksis yang disebabkan rangsangan zat kimia. Contohnya gerak sel spermatozoid menuju sel telur.
• Galvanotaksis merupakan gerak taksis yang disebabkan rangsangan listrik.
3. Gerak higroskopis yaitu gerak yang disebabkan oleh perubahan kadar air secara terus-menerus, sehingga biji, buah, atau sporagium menjadi retak.
4. Gerak kompleks yaitu gerak yang dipengaruhi oleh banyak rangsangan (faktor).
MAKALAH FILSAFAT SAINS
“FILSUF-FILSUF PADA ZAMAN PERTENGAHAN”
|
Oleh :
Kelompok 6/ PSB 2011
Alita
Julian 113654216
Rissa
ardina 113654217
Ery
Nur Aida 113654218
Hesti
setiawati 113654219
Novitha
Dyah W. 113654220
Program Studi Pendidikan Sains
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Surabaya
2012
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pada
abad pertengahan berlangsung selama sepuluh abad, yakni sejak abad 6 masehi
hingga abad 16 masehi.Abad pertengahan dikenal juga dengan sebutan abad
kegelapan atau dark ages. Dikatakan sebagai abad kegelapan karena
pada masa ini filsafat dan pengetahuan terkungkung di bawah kekuasaan gereja.
Abad ini dikenal pula sebagai medieval (abad pertengahan),
yang mengantarai filsafat dan kebudayaan Yunani hingga masa renaisans. Filsafat
yang berkembang dikenal dengan filsafat skolastik atau filsafat patristik.
Masa Abad
Pertengahan ini juga dapat dikatakan sebagai suatu masa yang penuh dengan upaya
menggiring manusia kedalam kehidupan. Sistem kepercayaan yang picik dan
fanatik, dengan menerima ajaran gereja secara mambabi buta. Karena itu
perkembangan ilmu pengetahuan terhambat. Masa ini penuh dengan dominasi gereja,
yang tujuannya untuk membimbing umat ke arah hidup yang saleh. Masa abad
pertengahan ini terbagi menjadi dua masa yaitu : masa Patristik dan masa
Skolastik. Masa Skolastik terbagi menjadi : Skolastik Awal, Skolastik Puncak,
dan Skolastik Akhir.
Secara umum pada abad kegelapan ini corak pemikiran ditandai
dengan kemunduran peradaban Yunani dan mulai berkembangnya ajaran Kristen.
Dengan semakin diakuinya Kristen, filsafat mengalami kemunduran. Pada masa ini
dominasi dan otoritas agama menguasai segenap aspek perkembangan peradaban,
Corak filsafat yang dikembangkan ditujukan sebagai justifikasi terhadap
teologi.
Corak pemikiran Yunani yang
berkembang yaitu Platonisme dan stoisisme. Keduanya mewarnai pemahaman terhadap
ajaran agama. Ajaran filsuf besar Plato dan Aritoteles juga dimanfaatkan untuk
menjelaskan pemikiran-pemikiran filsafat pada permasalahan Tuhan, agama,
keyakinan, alam dan manusia dan persoalan keilmuan seperti bahasa, logika,
etika. Pergumulan antara ajaran agama dan pemikiran yang berlangsung selama
sepuluh abad menjadi corak dan latar belakang masa berikutnya, yaitu abad
pencerahan (aufklarung, renaissance).
BAB II
MASALAH
1.
Pandangan/aliran-aliran
filsafat manakah yang paling dominan pada zaman tersebut
2.
Bagaimanakah
proses penemuan pengetahuanatau ilmu pengetahuan sains pada zaman tersebut.
3.
Uraikan
konsep, hokum, teori yang diperdebatkan pada zaman tersebut
BAB III
PEMBAHASAN
A.
Pandangan-Pandangan/
Aliran Filsafat yang
Dominan dalam Sains
Pada Zaman Pertengahan
Pada zaman pertengahan
ini filsafat yang paling dominan
dalam
Sains antara lain,
yaitu :
1.
Roger Bacon
Roger Bacon adalah seorang ahli filsafat dan
ilmuwan, yang diperkirakan lahir di Ilchester, Inggris. Ia seorang yang gigih
dan cerdas, ia dapat mempelajari 4 cabang ilmu pengetahuan sekaligus : ilmu
ukur, ilmu hitung, ilmu musik dan ilmu binatang.
Bacon terkenal sebagai pembaharu di bidang percobaan
ilmiah. Tidak sebagai pencipta karya-karya berbobot serta asli. Begitu maju
pemikirannya hingga ia menyatakan
bahwa cahaya bergerak dengan pulsa dan tidak bergerak secara serta merta. Ia juga mengadakan penyelidikan penting
tentang cara kerja mata, mengadakan penyelidikan dengan cermin dan lensa. Hasilnya adalah “ia bisa mengemukakan teori tentang
teleskop tetapi tak pernah membuat teleskop satupun”.
Perhatian Bacon meluas ke pembbaharuan di bidang
mekanika. Ia menyatakan kemungkinan adanya kapal dan kendaraan bermesin. Dan
bahkan juga pesawat terbang.
2.
Muḥammad ibn Jābir al-Ḥarrānī
al-Battānī (Albategnius)
Albategnius adalah seorang cendekiawan di bidang
kimia dan matematika. Banyak menemukan berbagai hubungan trigonometri. Kitābnya
yang berjudul az-Zīj sering diambil sebagai referensi oleh astronomi abad
pertengahan, termasuk oleh Copernicus. menghasilkan table-tabel astronomi yang
luar biasa akuratnya pada sekitar tahun 900 M. Ketepatan observasi-observasinya
tentang gerhana telah digunakan untuk tujuan-tujuan perbandingan sampai tahun
1749 M.
3. Al
Farabi (870 M -950 M).
Al
Farabi adalah
seorang komentator filsafat Yunani yang sangat ulung di dunia islam.
Kontribusinya terletak di berbagai bidang matematika, filosofi, pengobatan,
bahkan musik. Al- farabi telah membuat berbagai buku tentang sosiologi dan
sebuah buku penting dalam bidang musik, kitab Al-musiqa. Selain itu,
karyanya yang paling terkenal adalah Al-Madinah Al- fadhilah (kota
atau Negara utama) yang membahas tentang pencapaian kebahagian melalui
kehidupan politik dan hubungan antara razim yang paling baik menurut pemahaman
dengan hukum ilahian Islam.
4. Al-Khawarizmi
(780 M – 850 M)
Hasil pemikiran berdampak besar pada
matematika, yang terangkum dalam buku pertamanyanya, Al-jabar, selain itu
karyanya adalah Al-kitab Al- mukhtasar fi hisab Al-jabr wa’al –
muqalaba (buku rangkuman untuk kulturasi dengan melengkapkan dan
menyeimbangkan), kitab surat Al-ard (Pemandanganan Bumi). Karyanya tersebut
sampai sekarang masih tersimpan di Strassberg, Jerman.
5.
Al – Kindi (801 M – 873
M)
Al
– Kindi bisa dikatakan merupakan filsuf pertama yang lahir dari kalangan islam.
Al-kindi menuliskan banyak karya dalam bidabg goemetri , astronomi, aritmatika,
musik (yang dibangunya dari berbagai prinsip aritmatis), fisika, medis,
psikologi, meteorology, dan politik.
6.
Ibnu Sina ( 980 M – 1037 M )
Ia
di kenal sebagai A Vicenna di dunia barat. Ia adalah seorang
filsuf, ilmuwan, dan juga dokter. Bagi banyak orang beliau adalah bapak
pengobatan modern dan masih banyak lagi sebutan baginya yang berkaitan
dengan karya – karyanya di bidang kedokteran. Karyanya merupakan rujukan di
bidang kedokteran selama berabad – abad.
7.
Jabir Ibnu Hayyan atau
Gebert ( 721 M – 815 M )
Dia adalah seorang tokoh islam yang
mempelajari dan mengembangkan ilmu kimia.
8.
Al – Razi ( 856 M – 925 M )
Al
– Razi
yang dikenal dengan nama Razes. Seorang dokter klinis yang terbesar pada masa itu dan pernah
mengadakan suatu penelitian Al-kimi atau lebih dikenal dengan sebutan
ilmu kimia. Beliau menemukan
penyakit cacar dan membaginya menjadi cacar air (variola) dan cacar merah
(rougella). Beliau juga menemukan terapi tekanan darah tinggi dan penggunaan
kayu pengapit untuk patah tulang dan masih banyak lagi penemuannya.
Beliau mengarang Ensiklopedia ilmu kedokteran yang berjudul Contenens.
9.
Shen Kou ( 1031 M –
1095 M )
Shen
Kou
sorang ilmuwan cina yang pertama kali menggambarkan magnet
jarum-kompas yang digunakan untuk navigasi.
B.
Proses
Penemuan Pengetahuan pada zaman pertengahan
Zaman Pertengahan (Midle Age) ditandai dengan tampilnya
para theolog di bidang ilmu pengetahuan, sehingga aktivitas ilmiah terkait
dengan aktivitas keagamaan. Peradaban dunia Islam, terutama pada zaman Bani
Umayyah telah menemukan suatu cara pengamatan astronomi pada abad VII Masehi,
dan pada abad VIII Masehi telah mendirikan sekolah kedokteran dan astronomi.
Pada zaman keemasan kebdayaan Islam telah medirikan penerjemahan berbagai karya
Yunani, serta menjadi pembuka jalan penggunaan pecahan decimal dan berbagai
konsep hitung lainnya.
Sekitar abad 600-700 M, kemajuan ilmu pengetahuan berada di peradaban dunia Islam. Sumbangan sarjana Islam dapat diklasifikasikan ke dalam tiga bidang :
Sekitar abad 600-700 M, kemajuan ilmu pengetahuan berada di peradaban dunia Islam. Sumbangan sarjana Islam dapat diklasifikasikan ke dalam tiga bidang :
i.
Menerjemahkan
peninggalan bangsa Yunani dan menyebarluaskannya sehingga dapat dikenal dunia
Barat seperti sekarang ini.
ii.
Memperluas
pengamatan dalam lapangan ilmu kedokteran, obat-obatan, astronomi, ilmu kimia,
ilmu bumi dan ilmu tumbuh-tumbuhan
iii.
Menegaskan
sistem desimal dan dasar-dasar aljabar.
Perhubungan antara Timur dan Barat selama Perang Salib
sangat penting untuk perkembangan kebudayaan Eropa karena pada waktu ekspansi
bangsa Arab telah mengambil alih kebudayaan Byzantium, Persia dan Spanyol
sehingga tingkat kebudayaan Islam jauh lebih tinggi daripada kebudayaan Eropa.
Ilmu-ilmu keislaman seperti tafsir, hadis, fiqih, usul
fiqih, dan teologi sudah berkembang sejak masa-masa awal Islam hingga sekarang.
Khusus dalam bidang teologi, Muktazilah dianggap sebagai pembawa
pemikiran-pemikiran rasional. Menurut Harun Nasution, pemikiran rasional
berkembang pada zaman Islam klasik (650-1250 M). Pemikiran ini dipengaruhi oleh
persepsi tentang bagaimana tingginya kedudukan akal seperti yang terdapat dalam
al-Qur`an dan hadis. Persepsi ini bertemu dengan persepsi yang sama dari Yunani
melalui filsafat dan sains Yunani yang berada di kota-kota pusat peradaban
Yunani di Dunia Islam Zaman Klasik, seperti Alexandria (Mesir), Jundisyapur
(Irak), Antakia (Syiria), dan Bactra (Persia).
W. Montgomery Watt menambahkan lebih rinci bahwa ketika
Irak, Syiria, dan Mesir diduduki oleh orang Arab pada abad ketujuh, ilmu
pengetahuan dan filsafat Yunani dikembangkan di berbagai pusat belajar.
Terdapat sebuah sekolah terkenal di Alexandria, Mesir, tetapi kemudian dipindahkan
pertama kali ke Syiria, dan kemudian pada sekitar tahun 900 M– ke Baghdad.
Kolese Kristen Nestorian di Jundisyapur, pusat belajar yang paling penting,
melahirkan dokter-dokter istana Hārūn al-Rashīd dan penggantinya sepanjang
sekitar seratus tahun. Akibat kontak semacam ini, para khalifah dan para
pemimpin kaum Muslim lainnya menyadari apa yang harus dipelajari dari ilmu
pengetahuan Yunani. Mereka mengagendakan agar menerjemahkan sejumlah buku
penting dapat diterjemahkan. Beberapa terjemahan sudah mulai dikerjakan pada
abad kedelapan. Penerjemahan secara serius baru dimulai pada masa pemerintahan
al-Ma’mun (813-833 M). Dia mendirikan Bayt al-Ḥikmah, sebuah lembaga khusus
penerjemahan. Sejak saat itu dan seterusnya, terdapat banjir penerjemahan besar-besaran.
Penerjemahan terus berlangsung sepanjang abad kesembilan dan sebagian besar
abad kesepuluh.
Buku-buku matematika dan astronomi adalah buku-buku yang
pertama kali diterjemahkan. Al-Khawarizmi (Algorismus atau Alghoarismus)
merupakan tokoh penting dalam bidang matematika dan astronomi. Istilah teknis
algorisme diambil dari namanya. Dia memberi landasan untuk aljabar. Istilah
“algebra” diambil dari judul karyanya. Karya-karyanya adalah rintisan pertama
dalam bidang aritmatika yang menggunakan cara penulisan desimal seperti yang
ada dewasa ini, yakni angka-angka Arab. Al-Khawarizmi dan para penerusnya
menghasilkan metode-metode untuk menjalankan operasi-operasi matematika yang
secara aritmatis mengandung berbagai kerumitan, misalnya mendapatkan akar kuadrat
dari satu angka. Di antara ahli matematika yang karyanya telah diterjemahkan ke
dalam bahasa Latin adalah al-Nayrizi atau Anaritius (w. 922 M) dan Ibn
al-Haytham atau Alhazen (w. 1039 M). Ibn al-Haytham menentang teori Eucleides
dan Ptolemeus yang menyatakan bahwa sinar
visual memancar dari mata ke obyeknya, dan mempertahankan pandangan
kebalikannya bahwa cahayalah yang memancar dari obyek ke mata. Di bidang
astronomi, al-Battani (Albategnius) menghasilkan table-tabel astronomi yang
luar biasa akuratnya pada sekitar tahun 900 M. Ketepatan observasi-observasinya
tentang gerhana telah digunakan untuk tujuan-tujuan perbandingan sampai tahun
1749 M. Selain al-Battānī, ada Jābir ibn Aflaḥ (Geber) dan al-Biṭruji
(Alpetragius). Jabir ibn Aflaḥ dikenal karena karyanya di bidang trigonometri
sperik. Di bidang astronomi dan matematika, ada juga Maslamah al-Majrīṭī (w.
1007 M), Ibn al-Samḥ, dan Ibn al-Ṣaffār. Ibn Abī al-Rijāl (Abenragel) di bidang
astrologi.
Dalam bidang kedokteran ada Abū Bakar Muḥammad ibn Zakariyya,
al-Razi atau Rhazes (250-313 H/864-925 M atau 320 H/932 M) , Ibn Sina atau
Avicenna (w. 1037 M), Ibn Rushd atau Averroes (1126-1198 M), Abu al-Qasim
al-Zahrawi (Abulcasis), dan Ibn Ẓuhr atau Avenzoar (w. 1161 M). Al-Ḥawi karya
al-Razi merupakan sebuah ensiklopedi mengenai seluruh perkembangan ilmu
kedokteran sampai masanya. Untuk setiap penyakit dia menyertakan
pandangan-pandangan dari para pengarang Yunani, Syiria, India, Persia, dan
Arab, dan kemudian menambah catatan hasil observasi klinisnya sendiri dan
menyatakan pendapat finalnya. Buku Canon of Medicine karya Ibnu Sina sudah
diterjemahkan ke dalam bahasa Latin pada abad ke-12 M dan terus mendominasi
pengajaran kedokteran di Eropa setidak-setidaknya sampai akhir abad ke-16 M dan
seterusnya. Tulisan Abū al-Qasim al-Zahrawi tentang pembedahan (operasi) dan
alat-alatnya merupakan sumbangan yang berharga dalam bidang kedokteran.
Dalam bidang kimia ada Jabir ibn Ḥayyan (Geber) dan
al-Biruni (362-442 H/973-1050 M). Sebagian karya Jabir ibn Ḥayyan memaparkan
metode-metode pengolahan berbagai zat kimia maupun metode pemurniannya.
Sebagian besar kata untuk menunjukkan zat dan bejana-bejana kimia yang
belakangan menjadi bahasa orang-orang Eropa berasal dari karya-karyanya.
Sementara itu, al-Bīrūnī mengukur sendiri gaya berat khusus dari beberapa zat
yang mencapai ketepatan tinggi.
Dalam bidang botani, zoologi, mineralogi, karya orang
Arab mencakup gambaran dan daftar berbagai macam tanaman, binatang, dan batuan.
Beberapa di antaranya memiliki kegunaan praktis, yakni ketika karya tersebut
dihubungkan dengan bidang farmakologi dan perawatan medis.
Selain disiplin-disiplin ilmu di atas, sebagian umat
Islam juga menekuni logika dan filsafat. Sebut saja al-Kindī, al-Farabi (w. 950
M), Ibn Sina atau Avicenna (w. 1037 M), al-Ghazali (w. 1111 M), Ibn Bajah atau
Avempace (w. 1138 M), Ibn Ṭufayl atau Abubacer (w. 1185 M), dan Ibn Rushd atau
Averroes (w. 1198 M). Menurut Felix Klein-Franke, al-Kindī berjasa membuat
filsafat dan ilmu Yunani dapat diakses dan membangun fondasi filsafat dalam
Islam dari sumber-sumber yang jarang dan sulit, yang sebagian di antaranya
kemudian diteruskan dan dikembangkan oleh al-Farabi. Al-Kindi sangat ingin
memperkenalkan filsafat dan sains Yunani kepada sesama pemakai bahasa Arab,
seperti yang sering dia tandaskan, dan menentang para teolog ortodoks yang
menolak pengetahuan asing. Menurut Betrand Russell, Ibn Rushd lebih terkenal
dalam filsafat Kristen daripada filsafat Islam. Dalam filsafat Islam dia sudah
berakhir, dalam filsafat Kristen dia baru lahir. Pengaruhnya di Eropa sangat
besar, bukan hanya terhadap para skolastik, tetapi juga pada sebagian besar
pemikir-pemikir bebas non-profesional, yang menentang keabadian dan disebut
Averroists. Di Kalangan filosof profesional, para pengagumnya pertama-tama
adalah dari kalangan Franciscan dan di Universitas Paris. Rasionalisme Ibn
Rushd inilah yang mengilhami orang Barat pada abad pertengahan dan mulai
membangun kembali peradaban mereka yang sudah terpuruk berabad-abad lamanya
yang terwujud dengan lahirnya zaman pencerahan atau renaisans.
C. Konsep,
Hukum, Teori yang Diperdebatkan Pada Zaman Pertengahan
Sepanjang abad ke-13, sering sekali terjadi konflik yang
melibatkan Paus Gregory VII dengan Raja Henry IV, termasuk perubahan posisi
antara Paus Innocent IV dengan Raja Frederick II. Terjadi ketidak pahaman
mengenai konstitusi pemilihan Raja dan pangeran terpilih, dan persetujuan Paus,
serta mengenai hubungan antara kerajaan Inggris dengan kerajaan Perancis dan
Spanyol.
Kedudukan Paus dalam gereja juga menjadi kontroversi
karena Paus memberikan dukungan terhadap ‘mendicant orders’ dan hal itu semakin
meruncingkan oposisi dari uskup dan pendeta. Juga terjadi sengketa antara
otoritas gereja peraturan sekuler apakah pendeta dibebaskan dari pajak dan dari
pengadilan criminal umum, dan apakah uang yang dikumpulkan oleh gereja lokal
seharusnya digunakan oleh kepausan untuk membiayai pasukan Perang Salib melawan
Saracens tapi juga kampanye militer di Eropa.
Persengketaan semacam ini semakin meruncing di akhir
abad ke-13 ketika studi mengenai hukum, filosofi, dan teologi berada pada level
yang tinggi. Sampai pada abad ke-14, perdebatan yang rumit dan panjang terjadi
antara Paus Boniface VIII, Raja Philip dari Perancis, Paus John XXII, Raja Roma
‘Ludwig dari Bavaria’, orang-orang Perancis, dan Universitas Perancis. Hal ini
terjadi karena pakar teologi menciptakan banyak sekali perjanjian yang
mengkhawatirkan hubungan antara agama dan pemerintahan sekular, konstitusi
Gereja, konstitusi pemerintahan sekuler, yang pada akhirnya berujung pada hukum
dan filosifi pengikut Aristoteles.
Kekuasaan paus yang tidak terbatas menimbulkan banyak
sekali perdebatan sejak dulu sampai akhir abad pertengahan. Dua penulis yang
cukup berkontribusi adalah Thomas Aquinas dan Giles of Rome yang menganggap
bahwa kepausan berada di atas kerajaan. Sedangkan John of Paris, Marsilius of
Padua, dan William of Ockham, dengan tegas menantang hal ini.
1.
Thomas Aquinas
Thomas telah menelurkan beberapa tulisan mengenai
kekuasaan paus di Eropa. Tulisan pertamanya yaitu Scriptum super libros sentetiarum “ketika dua kekuasaan berkonflik, yang mana yang harus kita
patuhi?”. Jawaban yang muncul adalah, jika yang otoritas yang asli datang dari
yang lain, maka ketaatan yang semestinya adalah terhadap otoritas yang asli.
Misalnya kekuasaan pendeta yang diberikan oleh paus, maka yang harus dipatuhi
adalah paus.
Sedangkan, jika yang berkonflik adalah dua kekuasaan
yang tertinggi yakni gereja dan kerajaan, ketaatan harus diberikan terhadap
pemegang kekuasaan tertinggi melihat permasalahan itu apakah berkaitan dengan
spiritual atau duniawi. Hal ini dikarenakan bahwa baik kekuasaan spiritual
maupun duniawi berasal dari Tuhan. Masyarakat harus patuh pada paus dalam
persoalan yang menyangkut hal-hal yang telah ditentukan oleh Tuhan atau dengan
kata lain yang menyangkut urusan keagamaan. Di lain sisi, masyarakat harus
patuh terhadap kerajaan jika yang dipersengketakan adalah permasalahan sipil.
Namun, Thomas menambahkan bahwa kekuasaan spiritual dan
duniawi dipegang hanya oleh satu orang, paus, yang oleh Tuhan telah ditunjuk
sebagai perpanjangan tangannya di dunia untuk mengurusi urusan spiritual dan
duniawi. Pada level yang rendah, memang kekuasaan spiritual dan duniawi
dipegang oleh dua orang berbeda. Namun pada level yang lebih tinggi, kedua
kekuasaan ini dipegang oleh satu orang yaitu paus.
Tulisan keduanya, De regno,
menyatakan bahwa Negara (pemerintahan) bukanlah hal yang abadi alias akan
berakhir pada waktunya dan terdiri dari individu dengan tujuan masing-masing.
Negara ada untuk menjamin keamanan rakyatnya, keamanan yang dimaksud adalah
keamanan yang virtual yang nyata dan juga keamanan yang hakiki yaitu surga.
Kepausan menjelaskan bahwa pada dasarnya manusia harus
mencapai keamanan hakiki, maka dari itu Tuhan membangun gereja di muka bumi
agar manusia bisa menerima bantuan khusus dari Tuhan (God’s special help)
berupa pengampunan. Gereja adalah agensi manusia dari Tuhan yang sengaja
dibangun agar manusia bisa lebih mudah meminta pengampunan dan melakukan pengorbanan
sebagai usaha penebusan dosa.
Di sinilah tugas Negara (pemerintah) untuk mengarahkan
rakyatnya agar mau mengejar surga yang dijanjikan. Bahkan gereja juga
menginginkan adanya pengaplikasian hukum gereja dalam kehidupan bermasyarakat
seperti, bunuh diri bagi yang bersalah dan pengorbanan untuk penebusan dosa.
Di era ini terdapat, hirarki antara gereja dan
pemerintah. Pemerintah hanya menginginkan tujuan kesejahteraan secara virtual,
fisik, dan nyata. Sedangkan tujuan akhir bukanlah itu melainkan surga dan hanya
bisa dicapai jika seseorang benar-benar taat pada agamanya (Kristen) .
Sehingga, peraturan sekuler harus ditetapkan oleh paus
karena hanya dialah yang bisa menyediakan jalan menuju tujuan akhir yang
tingkatannya lebih tinggi dibandingkan tujuan yang diberikan oleh Negara.
2.
Giles of Rome
Dalam tulisannya yang berjudul On Ecclesiastical Power (1302), Giles of Rome menyatakan bahwa kerajaan termasuk bangsawan
pemilik property, harus tunduk terhadap paus. “Dia (paus) yang menjadi hakim
atas segala hal seharusnya menjadi tuan atas segala hal yang dihakiminya,
termasuk pemerintah.”
Giles berpandangan bahwa memang ada beberapa hal yang
ditinggalkan Tuhan untuk diurusi oleh raja. Namun, Tuhan dapat mengintervensi
hal itu kapanpun Tuhan mau dengan mukjizat dan keajaiban yang dimiliki-Nya.
Jadi, paus membiarkan raja bertindak di bawah hukum virtual walaupun dia bisa
mengintervensi secara langsung dan nyata melalui “kekuasaan utuh” yang
dimilikinya.
Paus memiliki kekuasaan yang utuh yang bisa
mengintervensi apapun yang berkaitan dengan gereja secara langsung, hal ini
termasuk pemerintahan sekuler karena argument di atas memperlihatkan bahwa di
luar gereja tidak ada tuan. Sehingga, dualism yang dilakukan oleh paus memang
dikatakan murni sebagai tugas yang diberikan oleh Tuhan secara langsung untuk
menjadi wakil-Nya di muka bumi dan paus bisa melakukannya tanpa intervensi dari
pihak manapun.
3.
John of Paris
Salah satu penulis yang dengan lantang menentang
kekuasaan paus yang tidak berbatas dan mutlak adalah John of Paris dalam
tulisannya On
Royal and Papal Power (1302). Dia menolak anggapan
bahwa sejak paus dinobatkan sebagai pendeta wakil Tuhan, dimana Kristus adalah
Tuhan dan Tuhan adalah pemilik segalanya, maka serta merta paus adalah pemilik
dari segalanya. Pernyataan ini menghancurkan dua poin penting. Pertama, paus
adalah wakil Tuhan dalam wujud manusia (bukan sebagai Tuhan), dan Kristus
sebagai manusai bukanlah pemilik dari segalanya. Kedua, walaupun Kristus dalam
wujud manusia merupakan pemilik dari segalanya, Kristus tidak memberikan semua
kekuasaannya kepada wakilnya. Sehingga, tidak ada bukti nyata yang bisa
mendukung kekuasaan mutlaknya di muka bumi.
Tuhan adalah pemilik mutlak dari apa yang ada di akhirat
dan dunia. Namun di dunia, tidak manusia yang menjadi wakil Tuhan di kedua alam
tersebut. Pemerintah merupakan wakil Tuhan di dunia dan paus adalah wakil tuhan
di akhirat.
Mengenai anggapan bahwa ‘For he who judges a thing is
always lord of the thing he judged’, maka John beranggapan bahwa paus memiliki
juridiksi tersendiri dalam hal keagamaan. Sedangkan untuk hal property, paus
sama sekali tidak memiliki yuridiksi walaupun itu menyangkut property gereja.
Property merupakan milik pribadi, adapun komunitas (gereja) yang memiliki
property itu merupakan penerima dari individu yang memberikan hak propertinya
kepada komunitas tersebut. Seharusnya, gereja bisa menghargai pendonor bukan
menjadi pemilik atas hal itu. Kepala gereja hanyalah administrator, bukan
pemilik atas gereja tersebut.
Menurut John, kekuasaan duniawi bukan datang dari
kekuasaan spiritual melainkan langsung dari Tuhan. Sehingga, paus yang tugasnya
mengurusi urusan spiritual tidak berhak mencampuri urusan duniawi yang
dijalankan oleh kerajaan. Kekuasaan spiritual tidak boleh berlaku superior di
atas kekuasaan duniawi melainkan setara dan seimbang satu sama lain.
Pertanyaan utama mengenai hubungan antara kekuasaan
spiritual dan duniawi, Thomas Aquinas mendukung bahwa kepausan memiliki
kekuasaan yang mutlak, Giles menganggap bahwa semua kekuasaan legitimasi di
bumi dimiliki oleh paus, dan Marsilius menyatakan bahwa kekuasaan koersif
dimiliki oleh pemerintahan. William menyatakan bahwa paus memiliki kekuasaan
mutlak dalam urusan keagamaan dan bisa sewaktu-waktu melakukan intervensi jika
dianggap orang awam tidak bisa menyelesaikan persoalan tersebut.
Namun ada pembahasan yang cukup menarik bahwa kekuasaan
tidak boleh dimiliki oleh orang yang tidak mempercayai Kristus. Baik itu raja
maupun pemerintahan di bawahnya harus sepenuhnya taat dan tunduk terhadap Kristus.
Sehingga, satu-satunya agama yang diperbolehkan ada pada masa itu adalah
Kristen.
Perdebatan yang menarik mengenai kekuasaan paus tidak
berhenti pada abad pertengahan saja namu terus berlanjut sampai zaman
pencerahan setelah gereja diturunkan kekuasaan yang dimilikinya. Pada masa
tradisional, sebelum abad pertengahan, fungsi pendeta hanya pada fungsi
duniawi. Beberapa penulis menginginkan pengembalian fungsi pendeta dan paus.
Namun di sisi lain, pergeseran kekuasaan sangat dipengaruhi oleh kondisi
politik kerajaan yang dipenuhi skandal serta pengkhianatan.
BAB
IV
KESIMPULAN DAN SARAN
- Kesimpulan
Zaman ini ditandai dengan tampilnya pada theology di lapangan ilmu pengetahuan, dimana para ilmuan tersebut hampir semua
adalah para theolog, sehingga
aktivitas ilmiah terkait dengan aktivitas keagamaan. Semboyan yang berlaku bagi
ilmu pada masa itu adalah ancilla theologia yang artinya abdi agama (aktivitas
ilmiah terkait dengan aktivitas keagamaan). Antara
tahun 600-700 M yang menjadi obor kemajuan ilmu pengetahuan berada diperadapan
dunia Islam seperti dibidang ilmu kedokteran dan ilmu alam. Adapun tiga bidang
sumbangan sarjana Islam yaitu :
a) Menerjemahkan peninggalan bangsa Yunani dan menyebar
luaskannya sedemikian rupa sehingga dapat dikenal dunia Barat seperti sekarang
ini.
b) Memperluas pengamatan dalam lapangan ilmu kedoteran,
obat-obatan, astronomi, ilmu kimia, ilmu bumi, dan ilmu tumbuh-tumbuhan.
c) Menegaskan system decimal dan dasar-dasar aljabar.
Pada zaman
pertengahan yang para ilmuwan sering namakan Abad Kegelapan (Sardiman , 1996:
76). Hal ini disebabkan perkembangan ilmu
pengetahuan yang sudah ada sejak zaman Yunani-Romawi menjadi terhenti di Eropa.
Pada waktu itu agama Kristen berkembang di Eropa. Kekuasaan gereja begitu
dominan dan sangat menentukan kehidupan di Eropa. Semua kehidupan harus diatur
dengan doktrin gereja atau hukum dan ketentuan Tuhan. Gereja tidak memberikan
kebebasan berpikir. Hal ini telah menyebabkan kemunduran bagi perkembangan ilmu
pengetahuan.
- Saran
Sudah banyak filsuf-filsuf yang ahli dalam ilmu pengetahuannya.
Diantara perdebatan-perdebatan tersebut, dari pandangan ajaran Islam sebaiknya
lebih baik tidak mengacu pada segala pendapat mengenai keberadaan dan kedudukan
Tuhan karena seperti yang kita ketahui bahwa keberadaan Tuhan itu mutlak adanya
dan memiliki kekuasaan tebesar dan penuh.
Dalam segi Ilmu pengetahuan, seharusnya pada zaman
pertengahan tersebut lebih menitik beratkan pada perkembangan ilmu pengetahuan
menuju zaman selanjutnya karena pada zaman pertengahan ini telah banyak
filsuf-filsuf yang berkecimpung dalam ilmu pengetahuan..
PENGERTIAN PENGUKURAN, ASESMEN , DAN EVALUASI
NAMA : HESTI SETIAWATI
NIM : 113654219
KELAS : PENDIDIKAN SAINS B 2011
TUGAS
ASESMEN
PENGERTIAN PENGUKURAN, ASESMEN , DAN EVALUASI
Evaluasi adalah
kegiatan identifikasi untuk melihat apakah suatu program yang telah
direncanakan telah tercapai atau belum, berharga atau tidak, dan dapat pula
untuk melihat tingkat efisiensi pelaksanaannya. Evaluasi berhubungan dengan
keputusan nilai (value judgement). Stufflebeam (Abin Syamsuddin Makmun, 1996)
memengemukakan bahwa : educational evaluation is the process of delineating,
obtaining,and providing useful, information for judging decision alternatif .
Dari pandangan Stufflebeam, kita dapat melihat bahwa esensi dari evaluasi yakni
memberikan informasi bagi kepentingan pengambilan keputusan. Di bidang
pendidikan, kita dapat melakukan evaluasi terhadap kurikulum baru, suatu
kebijakan pendidikan, sumber belajar tertentu, atau etos kerja guru. Pengukuran
(measurement) adalah proses pemberian angka atau usaha memperoleh deskripsi
numerik dari suatu tingkatan di mana seorang peserta didik telah mencapai
karakteristik tertentu.
Penilaian (assessment)
adalah penerapan berbagai cara dan penggunaan beragam alat penilaian untuk
memperoleh informasi tentang sejauh mana hasil belajar peserta didik atau
ketercapaian kompetensi (rangkaian kemampuan) peserta didik. Penilaian menjawab
pertanyaan tentang sebaik apa hasil atau prestasi belajar seorang peserta
didik.Hasil penilaian dapat berupa nilai kualitatif (pernyataan naratif dalam
kata-kata) dan nilai kuantitatif (berupa angka). Pengukuran berhubungan dengan
proses pencarian atau penentuan nilai kuantitatif tersebut.
Tes adalah cara penilaian yang dirancang dan dilaksanakan
kepada peserta didik pada waktu dan tempat tertentu serta dalam kondisi yang
memenuhi syarat-syarat tertentu yang jelas. Secara khusus, dalam konteks
pembelajaran di kelas, penilaian dilakukan untuk mengetahui kemajuan dan hasil
belajar peserta didik, mendiagnosa kesulitan belajar, memberikan umpan
balik/perbaikan proses belajar mengajar, dan penentuan kenaikan kelas. Melalui
penilaian dapat diperoleh informasi yang akurat tentang penyelenggaraan
pembelajaran dan keberhasilan belajar peserta didik, guru, serta proses
pembelajaran itu sendiri. Berdasarkan informasi itu, dapat dibuat keputusan
tentang pembelajaran, kesulitan peserta didik dan upaya bimbingan yang
diperlukan serta keberadaan kurikukulum itu sendiri.
Pengukuran (measurement) adalah proses
pemberian angka atau usaha memperoleh deskripsi numerik dari suatu tingkatan
dimana seorang siswa telah mencapai karakteristik tertentu. Hasil Pengukuran
berhubungan dengan proses pencarian atau penetuan nilai kuantitatif.
KEDUDUKAN TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI
Tes
adalah suatu alat yang berisi serangkaian tugas yang harus dikerjakan atau
soal-soal yang harus dijawab oleh peserta didik untuk mengukur suatu aspek
perilaku tertentu. Pengukuran adalah suatu proses atau kegiatan untuk menentukan
kuantitas “sesuatu”. Penilaian adalah suatu proses atau kegiatan yang
sistematis dan berkesinambungan untuk mengumpulkan informasi tentang proses dan
hasil belajar peserta didik dalam rangka membuat keputusan-keputusan
berdasarkan kriteria dari pertimbangan tertentu. Evaluasi adalah suatu proses
yang sistematis dan berkelanjutan untuk menentukan kualitas ( nilai dan arti )
dari sesuatu, berdasarkan pertimbangan dan kriteria tertentu dalam rangka
pembuatan keputusan.
Antara
evaluasi-penilaian-pengukuran dan tes memiliki hubungan yang erat dimana
evaluasi dan penilaian lebih bersifat komprehensif yang meliputi pengukuran,
sedangkan tes merupakan salah satu alat (instrument) pengukuran. Pengukuran
lebih membatasi pada gambaran yang bersifat kuantitatif (angka-angka) tentang
kemajuan belajar peserta didik, sedangkan evaluasi dan penilaian lebih bersifat
kualitatif. Keputusan penilaian tidak hanya didasarkan pada hasil pengukuran,
tetapi dapat pula didasarkan hasil pengamatan dan wawancara.
Jenis-jenis asesmen,
yaitu:
1. Asesmen formatif dan
sumatif
Asesmen sumatif=> Dilaksanakan di akhir pembelajaran
dan digunakan untuk membuat keputusan tentang kenaikan kelas peserta didik.
Asesmen formatif=> Dilaksanakan selama proses
pembelajaran berlangsung. Wujudnya berupa pemberian balikan atas pekerjaan
peserta didik dan tidak dijadikan dasar penentuan kenaikan kelas.
Dalam konteks belajar asesmen sumatif dan normatif disebut dengan asesmen
belajar.
2. Asesmen obyektif dan
subyektif
Asesmen obyektif=> Bentuk pertanyaan yang memiliki satu jawaban benar.
Asesmen subyektif=> Bentuk pertanyaan yang memiliki lebih dari satu jawaban
benar.
3. Asesmen acuan
patokan dan acuan normatif
Asesmen acuan patokan=> Asesmen yang digunakan untuk
mengukur kemampuan peserta didik berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan
sebelumnya menggunakan tes acuan patokan.
Asesmen acuan normatif=> Asesmen yang menggunakan tes
acuan normatif dan tidak digunakan untuk mengukur kemampuan peserta didik
berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. Asesmen ini dikenal
dengan penentuan rangking berdasarkan kurve normal.
4. Asesmen formal dan
informal
Asesmen formal=> Diwujudkan dalam bentuk dokumen
tertulis dan diberikan skor dalam bentuk angka atau penentuan rangking
berdasarkan kinerja peserta didik.
Asesmen informal=> Dilakukan dengan cara yang lebih
terbuka seperti observasi, inventori, diskusi yang tidak dimaksudkan untuk
menentukan rangking.
5. Asesmen autentik
(Asesmen kineja)
Asesmen
berbasis kinerja merupakan bentuk ujian di mana peserta didik menjawab suatu
pertanyaan atau membuat produk dan mendemonstrasikan ketrampilan atau
menampilkan kemampuan/pengetahuan.
Wujudnya antara lain:
·
tugas membuat proyek
secara individual atau kelompok
·
contoh tulisan atau
karangan
·
memecahkan masalah
terbuka
·
pertanyaan yang
membutuhkan konstruksi jawaban
·
eksperimen ilmiah
·
portofolio
·
simulasi komputer
·
wawancara atau
presentasi lisan
Tahap-tahap asesmen kinerja adalah:
-
Mengidentifikasi hasil pembelajaran.
-
Mengembangkan tugas-tugas untuk menemukan tujuan pembelajaran.
-
Mengidentifikasi hasil belajar tambahan yang di dukung oleh tugas.
-
Merumuskan kriteria dan tingkat kinerja untuk mengevaluasi kinerja peserta
didik.
6. Asesmen portofolio
Asesmen
portofolio merupakan bentuk evaluasi kinerja yang paling populer. Biasanya
berbentuk file atau folder yang berisi koleksi karya peserta didik.
Tahap-tahap asesmen portofolio adalah:
a.
Perencanaan dan pengorganisasian
-
Mengembangkan
perencanaan portofolio yang bersifat fleksibel.
-
Merencanakan waktu
secukupnya agar peserta didik mempersiapkan dan mendiskusikan aspek-aspek
portofolio.
-
Dimulai dengan satu
aspek belajar dan hasil belajar peserta didik, kemudian semakin meningkat
sejalan dengan apa yang dipelajari peserta didik.
-
Memilih aspek yang
dimasukkan di dalam portofolio yang mampu menunjukkan kemajuan peserta didik
atau penguasaan tujuan pembelajaran.
-
Memilih setidaknya dua
aspek, yakni indikator yang diperlukan atau aspek-aspek inti dan sampel
pekerjaan yang dipilih.
-
Menempatkan daftar
tujuan di depan masing-masing portofolio. Bersamaan dengan indikator yang
dipersyaratkan dan tempat mencatat aspek-aspek pilihan.
b.
Implementasi
-
Melekatkan perkembangan
aspek-aspek portofolio di dalam kegiatan kelas yang sedang berlangsung.
-
Memberikan tanggung
jawab kepada peserta didik untuk mempersiapkan, memilih, menilai dan menyimpan
portofolionya sendiri.
-
Membagi aspek-aspek
portofolio yang telah dipilih.
-
Mencatat komentar pendidik
dan peserta didik dengan segera terhadap portofolio tersebut.
c.
Hasil
-
Menganalisis
aspek-aspek portofolio untuk memahami pengetahuan dan keterampilan peserta
didik.
-
Menggunakan informasi
portofolio itu untuk mendokumentasi kegiatan-kegiatan belajar peserta didik,
untuk disampaikan kepada orang tua dan memperbaiki pembelajaran di kelas.
Prinsip-prinsip asesmen
-
Tujuan utama asesmen
adalah memperbaiki belajar peserta didik.
-
Asesmen berujuan untuk
mendukung belajar peserta didik.
-
Obyektif bagi semua peserta
didik.
-
Berkolaborasi secara
profesional dengan sekelompok pendidik lain.
-
Melibatkan partisipasi
komite sekolah dalam pengembangan asesmen.
-
Menjelaskan keteraturan
dan kejelasan komunikasi mengenai peserta didik kepada peserta didik, keluarga
dan masyarakat.
-
Meninjau dan
memperbaiki asesmen.
Tujuan Asesmen:
Tujuan utama penggunaan asesmen dalam pembelajaran (classroom
assessment) adalah membantu guru dan siswa dalam mengambil keputusan
propesional untuk memperbaiki pembelajaran. Menurut Popham (1995:4-13) asesmen
bertujuan untuk antara lain untuk:
·
mendiagnosa
kelebihan dan kelemahan siswa dalam belajar.
·
memonitor
kemajuan siswa.
·
menentukan
jenjang kemampuan siswa.
·
menentukan
efektivitas pembelajaran.
·
mempengaruhi
persepsi publik tentang efektivitas pembelajaran.
·
mengevaluasi
kinerja guru kelas.
·
mengklarifikasi
tujuan pembelajaran yang dirancang guru.
Makna asesmen dalam pendidikan dan pembelajaran
Ø Berikut beberapa implikasi terapan dalam proses pembelajaran di sekolah.
§ Asesmen merupakan bagian integral dari proses pembelajaran, sehingga tujuan
asesmen harus sejalan dengan tujuan pembelajaran. Implikasinya bahwa guru
hendaknya merancang asesmen bersamaan dan melekat dengan design
instructional yang disusunnya. Gunakan kisi-kisi asesmen untuk mengontrol
kecakupan kompetensi dan bahan pelajaran.
§ Asesmen harus didasarkan pada tujuan pembelajaran secara utuh, mengukur
ranah kognitif, afektif maupun psikomotorik mengacu pada taksonomi Bloom yang
telah direvisi.
§ Menentukan kriteria keberhasilan, baik kriteria dari keberhasilan proses
belajar yang dilakukan siswa, ataupun kriteria keberhasilan dari kegiatan
mengajar yang dilakukan oleh pendidik, serta keberhasilan program pembelajaran
secara keseluruhan.
§ Untuk memperoleh hasil asesmen yang maksimal yang dapat menggambarkan
proses dan hasil yang sesungguhnya, asesmen dilakukan sepanjang kegiatan
pengajaran ditujukan untuk memotivasi dan mengembangkan kegiatan belajar anak,
kemampuan mengajar guru dan untuk kepentingan penyempurnaan program pengajaran.
§ Dalam pelaksanaannya, asesmen pembelajaran ranah afektif merupakan kegiatan
yang berkaitan dengan mengukur dan menilai aspek psikologis yang berupa proses
dan hasil belajar yang bersifat afeksi, karena itu asesmen hendaknya dilakukan
dengan cermat dan penuh perhitungan termasuk memperhatikan berbagai
keterbatasan sebagai berikut.
§ Pengukuran aspek psikologis termasuk pengukuran proses dan hasil
pembelajaran pada umumnya dikembangkan berdasar atas sampel tingkah laku yang
terbatas, sehingga untuk dapat menjadi sumber informasi yang akurat, asesmen
dilakukan dengan perencanaan yang matang dan dilakukan dengan cermat, dengan
memperhatikan perolehan sampel yang memadai dari domain tingkah laku dalam
pengembangan prosedur dan alat ukur yang baik.
§ Pendefinisian konstruk psikologis pada skala pengukuran merupakan masalah
yang cukup pelik, mengingat bahwa kenyataan hasil belajar merupakan suatu
kualitas pemahaman siswa terhadap materi, sedang dalam pelaksanaan tes
pengukuran hasil belajar, pengajar diharuskan memberikan kuantitas yang berupa
angka-angka pada kualitas dari suatu gejala yang bersifat abstrak.
§ Konstruk psikologis dalam proses dan hasil pembelajaran tidak dapat
didifinisikan secara tunggal, tetapi selalu berhubungan dengan konstruk yang
lain. Dengan demikian dalam pelaksanaan asesmen hendaknya menggunakan teknik
asesmen alternatif, disamping teknik yang standar.
§ Perlu dipahami bahwa hasil pengukuran dan nilai yang diperoleh dalam
asesmen proses dan hasil belajar mengandung kekeliruan. Angka yang diperoleh
sebagai hasil pengukuran baik dengan menggunakan tes ataupun nontes mengandung
kesalahan. Untuk itu kegiatan pengukuran dalam prosedur asesmen yang baik harus
dipersiapkan sedemikian rupa sehingga dapat memperkecil kekeliruan. Kesalahan
dapat bersumber dari alat ukur, dari gejala yang diukur, maupun interpretasi
terhadap hasil pengukuran tersebut. Untuk kperluan mengeliminir kesalahan ini
disarankan untuk melakukan try out isntrumen pengukurang dan melakukan
analisis item.
Langganan:
Postingan (Atom)