Daftar Blog Saya

Rabu, 12 Desember 2012

Selasa, 09 Oktober 2012

Keagungan-MU

Disudut gelap ini Kutatap langit tanpa henti Kurasakan semilir angin malam menusuk pori-pori Seakan bintang menari tiada letih Bulan persinar tanpa pamrih Kucoba membuka kalbu ini Merenungi semua kesalahan dalam diri tuk bersyukur kepada-Mu ilahi

Kamis, 04 Oktober 2012

Nama : Hesti Setiawati NIM : 113654219 Prodi : Pend. Sains 1. Menjelaskan tentang biologi kontrol dan beri contoh ! • Biologi Kontrol adalah metode pengendalian hama (termasuk serangga, tungau, gulma dan penyakit tanaman) dengan menggunakan organisme hidup lainnya. Hal ini bergantung pada predasi, parasitisme, herbivora, atau mekanisme alam lainnya, tetapi biasanya juga melibatkan peran manajemen aktif manusia. Hal ini dapat menjadi komponen penting dari pengelolaan hama terpadu (PHT) program. Ada tiga tipe dasar strategi pengendalian hama secara biologis: impor (kadang-kadang disebut pengendalian hayati klasik), augmentasi dan konservasi. • Contoh : Burung berperan sebagai predator belalang pada tanaman padi. 2. Jelaskan tipe dekomposisi !  Aerobic adalah proses penanganan secara biologis yang berarti proses dimana terdapat oksigen terlarut (memerlukan oksigen) dimana oksidasi bahan organic menggunakan molekul oksigen sebagai aseptor electron terakhir sebagai prosesutama yang menghasilkan energi kimia untuk mikroorganisme. Artinya dalam aerobic disini oksigen merupakan penerima electron/oksidan.  Anaerobic adalah kata teknis yang secara harfiah berarti "tanpa udara" (dimana udara biasanya berartioksigen) yaitu proses penanganan secara biologis yang digunakan untuk mengindikasikan tidak adanya akseptor electron. Artinya dalamanaerobic ini oksigen tidak terlibat dan bahan organic sebagai penerima electron / oksidan.  Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaanana erobik (tanpaoksigen). Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi anaerobik, akan tetapi, terdapat definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi dalam lingkungan anaerobik dengan tanpa akseptor elektron eksternal. 3. Jelaskan sibernetik ! Sibernetik adalah sebuah studi interdisiplin tentang struktur sistem regulasi. Sibernetika berhubungan erat dengan teori informasi, teori pengendalian, dan teori sistem, setidaknya dalam bentuk urutan pertamanya. (Sibernetika urutan kedua memiliki metodologi krusial dan implikasi epistemologi yang mendasar untuk bidang tersebut secara keseluruhan). 4. Jelaskan mekanisme Homeostatic ! Mekanisme Homeostatic ini diatur oleh otak terutama hipotalamus, yang bila terangsang akan merangsang koordinasi tubuh. Proses ini akan terjadi terus menerus hingga lingkungan dinamis dalam tubuh akan berada pada jumlah yang normal. 2 koordinasi badan yang terlibat ialah: 1. Kordinasi kimia - Seperti hormon. 2. Kordinasi saraf - Seperti impuls saraf Beberapa proses-proses yang terlibat ialah: • Umpan balik positif - Contoh demam, badan akan bertambah panas untuk membunuh bakteri dan virus. • Umpan balik negatif - Contoh keadaan panas, badan akan diatur untuk mengurangi panas badan. 5. Jelaskan hipotesis GAIA ! Hipotesis GAIA adalah teori ekologis yang menyatakan bahwa biosfer dan komponen-komponen fisik bumi (atmosfer, kriosfer, hidrosfer, dan litosfer) saling menyatu untuk membentuk sistem interaksi yang menjaga keadaan iklim dan bigeokimia Bumi dalam keadaan seimbang. Hipotesis ini umumnya dideskripsikan menganggap bumi sebagai orgaisme tunggal, sebagai suatu sistem yang hidup dan memiliki aturan sendiri.

Medan Listrik

Medan Listrik Sebuah muatan listrik dikatakan memiliki medan listrik di sekitarnya. Medan listrik adalah daerah di sekitar benda bermuatan listrik yang masih mengalami gaya listrik. Jika muatan lain berada di dalam medan listrik dari sebuah benda bermuatan listrik, muatan tersebut akan mengalami gaya listrik berupa gaya tarik atau gaya tolak. Arah medan listrik dari suatu benda bermuatan listrik dapat digambarkan menggunakan garis-garis gaya listrik. Sebuah muatan positif memiliki garis gaya listrik dengan arah keluar dari muatan tersebut. Adapun, sebuah muatan negatif memiliki garis gaya listrik dengan arah masuk ke muatan tersebut. Besar medan listrik dari sebuah benda bermuatan listrik dinamakan kuat medan listrik. Jika sebuah muatan uji q’ diletakkan di dalam medan listrik dari sebuah benda bermuatan, kuat medan listrik E benda tersebut adalah besar gaya listrik F yang timbul di antara keduanya dibagi besar muatan uji. Jadi, dituliskan: dan F = E q’ q’ = Sumber muatan E = Arah Kuat Medan Listrik F = searah dengan arah gaya Adapun kuat medan listrik dari sebuah benda bermuatan listrik q di suatu titik yang berjarak r dari benda tersebut dapat dituliskan sebagai berikut: E = kuat medan listrik (N/C) Q = muatan sumber (C) r = jarak muatan uji trhadap muatan sumber (m) k = konstanta = =9×109 Nm2/C2 ε0 = permitivitas listrik vakum = 8,85 . 10-12 C2/Nm2 Di sini kuat medan listrik dituliskan dalam satuan N/C. Kuat medan listrik juga merupakan besaran vektor karena memiliki arah, maka penjumlahan antara dua medan listrik atau lebih harus menggunakan penjumlahan vektor. Arah medan listrik dari sebuah muatan positif di suatu titik adalah keluar atau meninggalkan muatan tersebut. Adapun, arah medan listrik dari sebuah muatan negatif di suatu titik adalah masuk atau menuju ke muatan tersebut. Dua plat sejajar yang bermuatan listrik dapat menyimpan energi listrik karena medan listrik timbul di antara dua plat tersebut. Kuat medan listrik di dalam dua plat sejajar yang bermuatan listrik adalah Yaitu: σ = rapat muatan dari plat yang memiliki satuan C/m2 ε0 = permitivitas ruang hampa Kita juga dapat menghitung kuat medan listrik dari sebuah bola konduktor berongga yang bermuatan listrik, yaitu sebagai berikut. Di dalam bola (r < R), E = 0 Di kulit atau di luar rongga (r > R), Gaya Coulomb Gaya coulomb atau gaya listrik yang timbul antara benda-benda yang bermuatan listrik dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu sebanding besar muatan listrik dari tiap-tiap benda dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara benda-benda bermuatan listrik tersebut. gaya coulomb antara dua benda bermuatan listrik Jika benda A memiliki muatan q1 dan benda B memiliki muatan q2 dan benda A dan benda B berjarak r satu sama lain, gaya listrik yang timbul di antara kedua muatan tersebut dapat dituliskan sebagai berikut Yaitu: F = gaya listrik atau gaya coulomb (newton ) k = konstanta kesebandingan yang besarnya 9 x 109 N m2 C–2 muatan q dihitung dalam satuan coulomb (C) konstanta k juga dapat ditulis dalam bentuk dengan ε0 adalah permitivitas ruang hampa yang besarnya 8,85 x 10–12 C2 N–1 m–2 Gaya listrik merupakan besaran vektor sehingga operasi penjumlahan antara dua gaya atau lebih harus menggunakan konsep vektor, yaitu sesuai dengan arah dari masing-masing gaya. Secara umum, penjumlahan vektor atau resultan dari dua gaya listrik F1 dan F2 adalah sebagai berikut: 1. Untuk dua gaya yang searah maka resultan gaya sama dengan penjumlahan dari kedua gaya tersebut. Adapun, untuk dua gaya yang saling berlawanan, resultan gaya sama dengan selisih dari kedua gaya R = F1 + F2 dan R = F1 – F2 2. Untuk dua gaya yang saling tegak lurus, besar resultan gayanya adalah 3. Untuk dua gaya yang membentuk sudut θ satu sama lain, resultan gayanya dituliskan sebagai berikut

GERAK PADA TUMBUHAN

BAB I GERAK PADA TUMBUHAN A. Tujuan 1. Merancang dan melaksanakan eksperimen untuk membuktikan pengaruh arah cahaya terhadap pertumbuhan pucuk tanaman. 2. Menginterpretasikan data hasil kegiatan untuk membuktikan pengaruh arah cahaya terhadap pertumbuhan pucuk tanaman. B. Rumusan Masalah Bagaimanakan pengaruh arah cahaya terhadap pertumbuhan pucuk tanaman? C. Hipotesis Jika tumbuhan kacang hijau diletakkan di ruang yang langsung terkena cahaya, maka pertumbuhannya akan lebih lambat namun daunnya tampak lebih lebar, tebal, hijau tampak segar dan batang kecambah tampak kokoh. Dan apabila diletakkan di ruang yang kekurangan cahaya, maka batang kecambah akan tumbuh lebih cepat namun lemah, daunnya berukuran kecil, tipis, dan berwarna pucat. D. Pembahasan Pertumbuhan dapat diartikan sebagai suatu proses pertambahan ukuran atau volume serta jumlah sel secara irreversible, atau tidak dapat kembali ke bentuk semula. Sedangkan Perkembangan adalah peristiwa perubahan biologis menuju kedewasaanm tidak dapat dinyatakan dengan ukuran tetapi dengan perubahan bentuk tubuh (metamorfosis) dan tingkat kedewasaan. Pada proses pertumbuhan selalu terjadi peningkatan volume dan bobot tubuh peningkatan jumlah sel dan protoplasma. Berbeda dengan pertumbuhan, perkembangan bukan merupakan besaran sehingga tidak dapat diukur. Perkembangan pada tumbuhan diawalai sejak terjadi fertilisasi. Calon Tumbuhan akan berubah bentuk dari sebuah telur yang dibuahi menjadi zigot, embrio, dan akhirnya menjadi sebatang pohon. Proses pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan diawali dengan aktivitas sintetis bahan mentah (bahan baku) berupa molekul sederhana dan molekul kompleks. Tahapan yang dilalui selama melangsungkan proses tersebut adalah sebagai berikut : a. Tahap pembelahan sel, yaitu sel induk membelah menjadi beberapa sel anak. b. Tahap pembentangan, yaitu pembesaran atau peningkatan volume sel anak. Pada sel tumbuhan, peningkatan tersebut biasanya disebabkanoleh penyerapan air kedalam vakuola.mm j c. Tahap pematangan, yaitu perkembangan sel anak yang telah mencapai ukuran tertentu menjadi bentuk khusus (terspesialisasi) melalui proses diferensiasi. Pada akhirnya terbentuk jaringan, organ, dan individu. Faktor yang mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan 1. Faktor eksternal/lingkungan. Faktor ini merupakan faktor luar yang erat sekali hubungannya dengan proses pertumbuhan dan perkembangan. Beberapa factor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan adalah sebagai berikut: • Air dan mineral • Kelembaban. • Suhu • Cahaya 2. Faktor internal. Faktor yang melibatkan hormon dan gen yang akan mengontrol pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Dimana dalam hal ini ada beberapa hormone yang dapat mengontrol proses pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan tersebut.yaitu: • Hormon Auksin : merangsang pertumbuhan bunga. • Hormon Giberelin : merangsang pertumbuhan batang. • Hormon Sitokinin : memperpanjang akar. • Hormon Afserat : menghambat perpanjangan sel Gambar 1. Percobaan untuk mengetahui pengaruh arah cahaya terhadap pertumbuhan pucuk tanaman E. Alat dan Bahan No Nama Alat dan Bahan Jumlah 1. Gelas plastik 2 buah 2. Biji kacang Hijau 12 biji 3. Kapas Secukupnya 4. Air Secukupnya F. Prosedur 1. Menyiapkan alat dan bahan 2. Memasukkan kapas ke dalam gelas aqua lalu memberinya sedikit air 3. Meletakkan 4 biji ke dalam gelas plastik 4. Meletakkan gelas tersebut pada tempat yang berbeda 5. Menyirami tanaman kacang hijau setiap hari 6. Mengukur tinggi tiap-tiap tanaman kacang hijau setiap hari 7. Mengamati arah pertumbuhan kacang hijau 8. Mengamati perbedaan-perbedaan yang terjadi antara ketiga tanaman tersebut G. Tabel Kondisi Terang Kondisi Gelap Pertumbuhannya lebih lambat Pertumbuhannya cepat Daun lebih lebar Daun berukuran kecil Hijau tampak segar Warna tampak pucat Batang kecambah kokoh Batang kecambah lemah/tidak kokoh H. Analisis 1. Bagian mana dari tanaman yang tumbuhnya mengarah ke sinar? Bagian yang mengarah ke sinar adalah ujung batang. 2. Nyatakan jenis gerak tropisme yang ditunjukkan oleh pucuk tanaman. Fototropisme adalah gerak pertumbuhan tumbuhan tanaman menuju atau menjauhi sinar matahari. Pertumbuhan menuju rangsangan disebut tropisme positif, sedangkan gerak menjauhi sinar matahari disebut tropisme negatif. 3. Apa fungsi kapas yang dibasahi? Kandungan yang terdapat dalam kapas adalah serat-serat tumbuhan(selulosa). Kapas dapat menjaga kelembapan yang lebih lama dan lebih baik daripada tanah. Selain itu tekstur kapas yang lembut sangat cocok untuk akar tanaman kacang hijau yang masih muda dan lemah sehingga akar muda tersebut dapat berkembang lebih baik untuk jangka waktu tertentu. 4. Mengapa respon ini terjadi pada pucuk tanaman? Karena adanya meristem pucuk pada batang, akan tumbuh dan berkembang menjadi : - Protoderm, menghasilkan jaringan epidermis. - Prokambium, berkembang menjadi floem primer, xilem primer dan kambium pembuluh yang akan berkembang menjadi xilem dan floem sekunder. - Meristem dasar, berkembang menjadi jaringan dasar empulur dan korteks dan kambium gabus. I. Kesimpulan 1. Apakah hipotesis yang sudah dirumuskan sebelumnya dapat terbukti? Iya, terbukti. 2. Kesimpulan apa yang dapat ditarik dari percobaan ini? Jika tumbuhan kacang hijau diletakkan di ruang yang langsung terkena cahaya, maka pertumbuhannya akan lebih lambat namun daunnya tampak lebih lebar, tebal, hijau tampak segar dan batang kecambah tampak kokoh. Dan apabila diletakkan di ruang yang kekurangan cahaya, maka batang kecambah akan tumbuh lebih cepat namun lemah, daunnya berukuran kecil, tipis, dan berwarna pucat. J. Penerapan Ide: Cahaya adalah salah satu kebutuhan penting dalam proses Fotosintesis. Oleh karena itu, tanaman merespon dengan gerak fototropisme positif untuk melaksanakan proses fotosintesis Gambar saat pertama kali Kacang Hijau ditanam ` Gambat setelah beberapa hari percobaan di tempat gelap dan terang

ALAT GARAK MANUSIA

NAMA :HESTI SETIAWATI KELAS :PENDIDIKAN SAINS B 2011 NIM :113654219 Gerakan tubuh dimungkinkan terjadi karena adanya kerjasama antara tulang dengan otot. Otot dikatakan sebagai alat gerak aktif, sedang tulang dikatakan sebagai alat gerak pasif. A. RANGKA Rangka manusia tersusun oleh sekitar 200 tulang yang terdiri atas tulang tengkorak, tulang badan dan tulang anggota gerak. 1. Tengkorak a. Kepala (kranium), meliputi : - 1 tulang dahi (os. Frontale) - 2 tulang ubun-ubun (os. Parietal) - 1 tulang kepala belakang (os. Occipetale) - 2 tulang baji (os. Spenoidale) - 2 tulang tapis (os. Ethmoidale) - 2 tulang pelipis (os. Temporal) b. Muka, meliputi : - 1 tulang rahang atas (os. Maxilla) - 1 tulang rahang bawah (os. Mandibulla) - 2 tulang pipi (os. Zigomaticum) - 1 tulang langit-langit (os. Pallatum) - 1 tulang hidung (os. Nasale) - 2 tulang air mata (os. Lacrimale) 2. Badan a. Tulang belakang (vertebrae), meliputi : - 7 ruas tulang leher (v. cervicalis) - 12 ruas tulang punggung (v. dorsalis) - 5 ruas tulang pinggang (v. lumbalis) - 5 ruas tulang kelangkang (v. sacrum) - 4 ruas tulang ekor (v. cocigeus) b. Tulang dada, meliputi : - hulu/ tangkai (manubrium sterni) - badan (corpus sterni) - taju/ pedang (proccesus xyphoideus) c. Tulang rusuk/ iga/ costae, meliputi : - 7 pasang tulang rusuk sejati (c. vera) - 3 pasang tulang rusuk palsu (c. spuria) - 2 pasang tl. rusuk melayang (c. fluctuantes) d. Tulang gelang bahu, meliputi : - 2 tulang belikat (scapula) - 2 tulang selangka (clavicula) e. Tulang gelang panggul, meliputi : - 2 tulang usus (os. Ilium) - 2 tulang kemaluan (os. Pubis) - 2 tulang duduk (os. Ichium) 3. Anggota a. Lengan, meliputi : - 2 tulang lengan atas (os. Humerus) - 2 tulang hasta (os. Ulna) - 2 tulang pengumpil (os. Radius) - 2 x 8 tl. pergelangan tangan (os. Carpus) - 2 x 5 tl. telapak tangan (os. Metacarpus) - 2 x 14 tl. jari tangan (os. Phalanges) b. Tungkai, meliputi : - 2 tulang paha (os. Femur) - 2 tulang lutut (os. Patella) - 2 tulang betis (os. Fibula) - 2 tulang kering (os. Tibia) - 2 x 7 tulang pergelangan kaki (os. Tarsus) - 2 x 5 tulang telapat kaki (os. Calcaneus) - 2 x 14 tulang jari kaki (os. Phalangeus) Fungsi rangka : - memberi bentuk tubuh - sebagai alat gerak pasip - melindungi alat-alat tubuh yang lemah - tempat melekatnya otot - menegakkan tubuh - tempat pembentukkan sel darah merah - tempat penimbunan mineral Rangka manusia dibedakan menjadi : - Rangka sumbu tubuh (skeleton aksial), meliputi tengkorak dan tulang badan - Rangka tambahan (skeleton apendikuler), terdiri dari tulang-tulang anggota tubuh Proses pembentukkan tulang (osifikasi) Rangka manusia terbentuk pada saat masih embrio berusia genap dua bulan, walaupun masih berupa tulang rawan (cartilago). Proses pembentukan tulang adalah : a. Jaringan embrional (mesenkim) membentuk tulang rawan sebagai rangka awal. Tulang rawan tersebut berongga dan menghasilkan sel induk tulang (osteoblast). b. Osteoblast kemudian membentuk sel-sel tulang. Masing-masing tulang menghasilkan matriks tulang yang di dalamnya diendapkan garam-garam kalsium (Ca) dan phospor (P) sehinggan tulang menjadi keras. Jenis tulang, meliputi : a. Tulang rawan Jaringan tulang rawan yang disusun oleh sel tulang rawan (chondrosit) dan matriks tulang rawan yang di dalamnya terdapat bahan anorganik (garam sulfat), bahan organik (protein/ chondrin) dan collagen yang elastis. Jaringan tulang rawan anak lebih banyak mengandung sel-sel tulang rawan, sedangkan pada orang dewasa lebih banyak mengandung matriks tulangnya. Tulang rawan berifat tidak keras dan elastis (lentur) yang terdapat di hidung, telinga, antar ruas tulang belakang, persendian dan ujung tulang pipa. b. Tulang (osteon) Jaringan tulang tersusun oleh osteosit dan matriks tulang. Osteosit banyak menguluarkan senyawa kapur dan phospat ke dalam matriks tulang sehingga menjadi keras. Bila matriks tulang padat dan rapat maka yang terbentuk adalah tulang keras (tulang kompak), misal tulang pipa (tulang lengan, hasta, pengumpil, kering dan betis). Bila matriks tulang tidak rapat (berongga) akan membentuk tulang spons, misal tulang pipih dan tulang pendek (tulang tengkorak, ruas tulang belakang). Bentuk tulang, meliputi : a. Tulang pipih Merupakan bagian terbesar yang membentuk tengkorak. Ketika bayi lahir ada tulang yang pembentukkannya belum selesai. Sambungan ubun-ubun atas baru tertutup setelah bayi umur delapan bulan dan bagian ubun-ubun belakang baru tertutup setelah berumur dua tahun. Contoh : tulang tengkorak, belikat, rusuk b. Tulang pendek Matriks tulang padat dan rapat, yang terbagi tiga bagian, yaitu : diafisis (tengah), epifisis (ujung) dan cakrae-pifisis (antara diafisis dan epifisis). Contoh : tulang paha, betis, lengan c. Tulang pendek Merupakan pembentuk pergelangan tangan, jari tangan, pergelangan kaki, jari kaki dan tulang belakang yang menghasilkan gerakan terbatas. Contoh : tulang telapak tangan Hubungan antar tulang (artikulasi), meliputi : a. Sinartrosis Adalah hubungan antar tulang yang tidak menghasilkan atau hanya terjadi gerakan terbatas, yang terbagi : - Sinfibrosis : adalah hubungan tulang yang penghu-bungnya berupa jaringan ikat/ serabut tulang yang kemudian mengalami penulangan dan tidak menghasilkan gerakan, misalnya pada sambungan bergerigi tengkorak yang disebut sutura. - Sinkondrosis : adalah hubungan tulang rawan yang memungkinkan gerakan terbatas berupa gerakan lentur, terpilin atau tertekan, misal hubungan antar ruas-ruas tulang belakang, antara tulang rusuk dengan tulang dada, antara tulang rusuk dengan ruas tulang punggung. b. Diartrosis Adalah hubungan antar tulang yang dapat menghasilkan gerakan disebut persendian. Dibedakan atas : - Sendi peluru (endartrosis), dibentuk oleh dua ujung tulang yang berbentuk bongkol dan yang lain berbentuk lekuk sehingga menghasilkan gerakan ke beberapa arah (berporos tiga). Contoh : Tulang lengan dengan tulang belikat Tulang pangkal paha dengan tulang pinggul - Sendi engsel, dibentuk oleh dua ujung tulang berbentuk lekuk dan bongkol silindris sehingga menghasilkan gerakan satu arah. Contoh : Siku, antara lengan atas dan lengan bawah Lutut, antara paaha dan tungkai bawah Hubungan antar ruas jari - Sendi putar, terjadi karena ujung tulang satu dapat mengitari ujung tulang yang lainnya. Contoh : Tulang hasta dan tulang pengumpil Tulang tengkorak dan tulang atlas Tulang pergelangan tangan Tulang pergelangan kaki - Sendi pelana, dibentuk oleh dua ujung yang salah satu ujungnya berbentuk seperti pelana sehingga menghasilkan gerakan agak bebas berporos dua. Contoh : Tulang ibu jari dan telapak tangan - Sendi ovoid, dibentuk ujung tulang yang merupakan lekuk berbentuk lekuk elips dan ujung tulang pasangannya merupakan bongkol oval sehingga menghasilkan gerakan kiri kanan, mnaju mundur. Contoh : Tulang pengumpil dan pergelangan tangan - Sendi kaku, dibentuk oleh dua ujung tulang yang masing-masing berbentuk agak datar sehingga menghasilkan gerakan bergeser (tidak berporos). Contoh : Hubungan tulang pergelangan tangan Bagian-bagian sendi : - Tulang rawan, meliputi bongkol dan lekuk sendi. Menghindarkan gesekan antar ujung tulang pembentuk sendi sehingga sendi tidak menjadi aus. - Rongga sendi, dibentuk oleh membran sendi (membran sinovial) yang liat dan kluat, menghasilkan minyak sinovial yang berguna untuk melumasi sendi. - Ligamen, adalah jaringan ikat yang liat dan kuat untuk melindungi sendi agar tidak lepas. Kelainan dan gangguan pada tulang : 1. Gangguan infeksi - Artritis eksudatif adalah radang selaput sendi - Artritis sendi adalah kekurangan cairan sinovial 2. Kelainan tulang - Tulang bengkok akibat kekurangan selaput sendi - Lordosis adalah tulang belakang bengkok ke depan - Kifosis adalah tulang belakang bengkok ke belakang - Skoliosis adalah tulang bengkok ke samping - Nekrosa adalah sel tulang mati - Layuh semu adalah tulang tidak kuat 3. Gangguan tulang - Fisura adalah retak tulang - Fraktura adalah patang tulang, meliputi patah tulang tertutup (jika tulang patah tetapi kulit tidak terluka) dan patah tulang terbuka (jika tulang patah mencuat keluar kulit). 4. Deferensiasi dan gangguan fisiologis - Rakitis, karena kekurangan vitamin D - Kekurangan zat kapur saat pembentukan tulang tengkorak masa bayi menyebabkan bentuk kepala menjadi lebih kecil dari normal disebut mikrosefalus. - Kekurangan hormon esterogen pada masa menapause menyebabkan tulang kurang keras sehingga tulang menjadi rapuh dan mudah patah disebut osteoporosis. 5. Gangguan sendi Gangguan metabolisme asam urat dapat menyebabkan penyakit gout. Kadar asam urat yang tinggi dalam darah yang ditimbun dalam sendi terutama pada jari. Gejala penyakit ini adalah ruas tulang jari membesar. B. OTOT Otot merupakan penggerak tulang. Otot dapat bergerak karena adanya sel otot. Otot bekerja dengan cara berkontraksi (memendek) dan berelaksasi (memanjang) sehingga otot disebut alat gerak aktif. Jenis otot : - Otot lurik, melekat pada rangka dan bekerja secara sadar. - Otot polos, terdapat pada organ dalam dan bekerja tidak sadar. - Otot jantung, terdapat pada jantung dan bekerja tidak sadar. Fungsi otot : - melakukan gerakan bersama tulang - mengalirkan darah - mengedarkan sari makanan - menggerakan jantung Mekanisme kerja otot Otot bekerja dengan kontraksi dan relaksasi. Pada otot lurik terdapat aktin dan miosin yang mempunyai daya berkerut membentuk aktomiosin. Bila aktin mendekat ke miosin makan otot akan berkontraksi, sebaliknya bila aktin menjauhi miosin makan otot akan relaksasi. Energi untuk kontraksi otot berasal dari penguraian molekul ATP, yaitu sebagai berikut : ATP à ADP + P + energi ADP à AMP + P + energi Kreatinfosfat adalah sumber energi cadangan yang dapat melepaskan P untuk disintesakan dengan ATP sehingga membentuk glikogen. Glikogen adalah gula otot yang merupakan zat makanan cadangan (polisakarida) yang tidak larut dalam air. Jenis gerak otot : - Antagonis (berlawanan) ekstensor - fleksor : meluruskan - membengkokan abduktor - adduktor : menjauhkan - mendekatkan depresor - elevator : ke bawah - ke atas supinator - pronator : menengadah - menelungkup - Sinergis (bersamaan) Otot pronator teres dan pronator kuardratus pada lengan bawah. Kemampuan gerak otot : - Kontraksibilitas adalah kemampuan otot melakukan perubahan menjadi lebih pendek dari ukuran semula. - Ekstensibilitas adalah kemampuan otot melakukan perubahan menjadi lebih panjang dari ukuran semula. - Elastisitas adalah kemampuan otot lurik untuk bisa kembali ke ukuran semula setelah mengalami kontraksi. Gangguan otot : - Atrofi adalah keadaan otot mengecil sehingga fungsi otot menurun. - Tetanus adalah ketegangan otot secara terus-menerus sehingga otot menjadi kejang. - Kaku leher (stiff) adalah terjadi karena kesalahan otot trapesius leher meradang. - Kram (kekejangan), terjadi karena otot terus melakukan aktivitas sehingga otot kejang dan tidak dapat mampu kontraksi. - Miestenia gravis adalah lemahnya otot secara berangsur-angsur dan menyebabkan kelumpuhan. - Hernia abdominal , terjadi bila dinding otot perut sobek sehingga usus menjadi merosot ke bawah masuk ke dalam rongga perut. - Gangguan otot bawaan (genetis) atau distrofi otot, adalah merupakan suatu penyakit kronis pada otot sejak kanak-kanan.

GERAK PADA TUMBUHAN

NAMA :HESTI SETIAWATI KELAS :PENDIDIKAN SAINS B 2011 NIM :113654219 GERAK PADA TUMBUHAN Gerakan pada tumbuhan merupakan suatu resapan terhadap rangsangan (stimulus) baik yang berasal dari dalam maupun dari luar individu. Jadi timbulnya gerak pada tumbuhan merupakan bukti adanya iritabilitas. Berdasarkan ada tidaknya rangsangan, gerak pada tumbuhan dibedakan menjadi: 1. Gerak endonom yaitu gerak yang dipengaruhi oleh gerak tumbuhan itu sendiri. Contohnya adalah gerak sitoplasma pada sel. 2. Gerak esionom yaitu gerak yang dipengaruhi oleh rangsangan dari luar. contoh rangsangan dari luar adalah cahaya, suhu, gravitasi bumi, dll. a. Nasti Nasti adalah gerak bagian tumbuhan yang arah geraknya tidak dipengaruhi oleh arah datangnya rangsangan. Gerak nasti disebabkan oleh perubahan turgor pada jaringan di tulang daun. Berdasarkan jenis rangsangannya, nasti dibedakan menjadi beberapa macam, yakni: • Seismonasti atau tigmonasti merupakan gerak nasti yang terjadi akibat rangsangan sentuhan. Contohnya adalah gerak menutupnya daun putri malu (Mimosa pudica) ketika disentuh. • Niktinasti merupakan gerak nasti yang terjadi akibat pengaruh gelap. Contohnya adalah "gerak tidur" yang dilakukan daun dari tumbuhan polong-polongan. • Termonasti merupakan gerak nasti yang disebabkan oleh rangsangan suhu. Contohnya mekarnya bunga tulip ketika suhu udara naik. • Fotonasti merupakan gerak nasti yang disebabkan oleh rangsangan cahaya. Contohnya adalah mekarnya bunga pukul empat (Mirabilis jalapa) pada saat sore hari di saat terkena sinar matahari. • Nasti kompleks merupakan gerak nasti yang disebabkan lebih dari satu rangsangan. Contohnya gerak membuka dan menutupnya stomata. b. Tropisme Tropisme adalah gerak tumbuhan yang arah geraknya dipengaruhi oleh arah datangnya rangsangan. Tropisme positif adalah gerak yang arahnya mendekati rangsangan, sedangkan tropisme negatif adalah gerak yang arahnya menjauhi rangsangan. Berdasarkan jenis rangsangannya, tropisme dibedakan menjadi beberapa macam, yakni: • Geotropisme atau gravitropisme merupakan gerak tropisme yang disebabkan rangsangan gaya gravitasi bumi. Geotropisme ada dua yaitu geotropisme positif dan geotropisme negatif. Geotropisme positif adalah gerak organ tumbuhan searah gravitasi bumi, misalnya gerak akar tumbuhan. Sedangkan geotropisme negatif adalah gerak berlawanan arah gravitasi bumi, misalnya gerak tumbuh batang tumbuhan. • Fototropisme merupakan gerak tropisme yang disebabkan oleh pengaruh rangsangan cahaya. Fototropisme terbagi dua yaitu fototropisme positif dan fototropisme negatif. Pada umumnya, bagian tumbuhan di atas tanah bersifat fototropisme positif, misalnya bunga matahari akan mekar dan batangnya mengikuti arah sinar matahari. Dan akar bersifat fototropisme negatif • Tigmotropisme merupakan gerak tropisme yang disebabkan karena rangsangan sentuhan. Pada umumnya tigmotropisme terjadi pada tumbuhan pemanjat (tumbuhan yang memiliki sulur)seperti anggur, ubi jalar, melon, dan tumbuhan pemanjat lainnya. • Hidrotropisme merupakan gerak tropisme yang disebabkan karena rangsangan air. Contohnya gerak pertumbuhan akar menuju ke air. • Termotropisme merupakan gerak tropisme yang disebabkan karena rangsangan suhu. • Kemotropisme merupakan gerak tropisme yang disebabkan karena rangsangan zat kimia. Contohnya gerak akar menuju pupuk. • Reotropisme merupakan gerak tropisme yang disebabkan oleh aliran air sehingga mempengaruhi arah gerak tumbuhan. Contohnya eceng gondok. C. Taksis Taksis adalah gerak yang terjadi akibat rangsangan luar. Seluruh tubuh tumbuhan akan bergerak, dan arah geraknya ditentukan oleh arah rangsangan. Berdasarkan jenis rangsangannya, taksis dibedakan menjadi beberapa macam, yakni: • Fototaksis merupakan gerak taksis yang disebabkan rangsangan cahaya. contohnya gerak Euglena menuju cahaya. Fototaksis dibedakan menjadi dua yaitu fototaksis positif dan fototaksis negatif. Fototaksis positif adalah gerak tumbuhan mendekati rangsangan cahaya, sedangkan fototaksis negatif adalah gerak tumbuhan menjauhi rangsangan cahaya. • Kemotaksis merupakan gerak taksis yang disebabkan rangsangan zat kimia. Contohnya gerak sel spermatozoid menuju sel telur. • Galvanotaksis merupakan gerak taksis yang disebabkan rangsangan listrik. 3. Gerak higroskopis yaitu gerak yang disebabkan oleh perubahan kadar air secara terus-menerus, sehingga biji, buah, atau sporagium menjadi retak. 4. Gerak kompleks yaitu gerak yang dipengaruhi oleh banyak rangsangan (faktor).